Umum

Mau Tampil Keren Saat Fotbar Jambore 45 Tahun TAPAL? Indahkan 6 Kiat Ini

Fotbar (foto bareng) sepertinya juga bakal menjadi special moment yang ditunggu-tunggu para peserta Jambore  45 Tahun TAPAL yang akan berlangsung di Annapurna Campsite, Cisarua, Jabar, 16-18 Mei 2025. Nah, supaya bisa tampil maksimal pada sesi dokumentasi tersebut, perlu kiat tersendiri. Apa saja?

Sebelum TravelPlus Indonesia beberkan sederet kiatnya, ada baiknya kita menyimak beberapa hal yang kerap “dikomplain atau “diprotes peserta usai melihat hasil dokumentasi fotbar sebuah acara atau kegiatan.
Isi protes yang paling sering terdengar adalah: “Ah nggak banget dah gue di foto ini”. Kenapa orang tersebut berkomentar seperti itu? Bisa jadi karena di fotbar itu matanya merem atau mulutnya mingkem ataupun monyong. 
Bisa jadi karena perutnya kelihatan buncit atau badannya nampak lebih gemuk/bengkak. Bisa juga karena dia tidak lihat kamera sementara yang lain sadar kamera (melihat ke arah kamera) atau sebaliknya. Bisa pula karena wajahnya blur atau goyang sementara yang lain fokus.
Protes kedua yang sering terdengar adalah: “Kok, gue nggak ada ya?”, “Ah, si A nggak kompak nih bajunya”, atau “Ah bete, gue nggak ada di foto ini”. Kenapa bisa begitu? Ya karena saat sesi fotbar, peserta itu tidak hadir/ikutan atau tidak mengenakan dress code yang sudah ditentukan sebelumnya karena sesuatu hal.

Lalu bagaimana supaya di fotbar nanti hasilnya keren dalam artian tidak membuahkan komplain/protes seperti tersebut di atas? Ikuti 6 kiat versi TravelPlus Indonesia yang menjadi salah satu sie dokumentasi dan publikasi dalam kepanitiaan Jambore 45 Tahun TAPAL, berikut di bawah ini.

Kiat pertama, saat sesi fotbar setiap peserta harus ada alias hadir. Jangan sampai nanti tidak ada dalam dokumentasi foto atau video bersama lalu protes.
Kedua, mengenakan dress code yang sudah ditentukan bersama agar kebersamaan/kekompakan/keseruan yang ingin ditampilkan dalam fotbar tersebut terwujud.
Berikutnya atau kiat ketiga, mengindahkan arahan/imbauan yang disampaikan fotografer supaya mendapatkan hasil maksimal dan variatif buat konten dan lainnya. 
Point ini amat penting diperhatikan mengingat fotbar Jambore 45 Tahun TAPAL ini diikuti peserta yang jumlahnya masuk dalam kategori big group (rombongan), yang tentunya jauh lebih rempong alias ribet dibanding mengatur/mengarahkan obyek foto peserta sendirian ataupun fotbar dalam small group (kelompok kecil) sekitar 2 s/d 10 orang.
Keempat, mendengarkan/mengikuti aba-aba dari fotografer. 

Kalau mendengar aba-aba “1, 2, 3”, setiap peserta harus dalam kondisi sudah “ready” atau “siap” (melihat kamera; mata dibuka wajar artinya tidak sampai merem, tidak pula melotot; mulut tersenyum wajar artinya tidak mingkem, tidak pula monyong; tahan perut supaya tidak nampak terlalu buncit; dan pilihlah gaya/pose andalan supaya badan tidak kelihatan gemuk/bengkak serta dalam posisi diam/tenang atau tidak bergerak-gerak supaya hasil fotonya nanti fokus/tidak blur atau goyang).

Bila mendengar aba-aba “ganti gaya” (biasanya identik dengan gaya cantik/ganteng), setiap peserta harus sudah dalam posisi “ready” sebagaimana point-point di atas dan sudah merubah gaya/pose-nya favorit /andalannya (supaya nanti hasilnya mendapatkan foto/video dengan berbeda gaya/pose, jadi lebih variatif).
Jika mendengar aba-aba “gaya bebas” (biasanya identik dengan gaya nyeleneh & muka/wajah/mimik kocak/ jelek/amburadul), setiap peserta harus sudah dalam posisi merubah gaya/pose-nya sesuai kesukaannya.
Kiat kelima, kalau mendengar aba-aba “jangan lihat kamera”, setiap peserta arah matanya tidak melihat kamera atau tidak sadar kamera. Arah mata bisa melihat  ke temannya seolah-olah tengah berbincang santai, melihat ke langit atau ke arah lain sambil menunjuk, dan lainnya. 
Artinya tetap dalam kondisi natural (sedang ngobrol, bercanda, dan lainnya), baik saat di dalam tenda, luar tenda, pendopo, arena outdoor activities, area api unggun, tempat acara inti, dan lainnya.

Khusus Vidbar

Terakhir atau kiat keenam, khusus untuk vidbar alias video bareng, kurang lebih kiatnya sama dengan fotbar untuk point 1-4, hanya saja durasinya lebih lama.
Setiap peserta harus tahan (tenang/tidak bergerak-gerak) sesuai aba-aba yang disampaikan videografer (orang yang melakukan perekaman gambar) sekitar 30 detik. Biasanya sudut pengambilannya yang standar/konvensional dari arah kanan ke kiri dari kaca mata videografer.
Semoga bermanfaat 🙏.
Naskah, foto & video: Adji TravelPlus, IG @adjitropis & tiktok @faktawisata.id
Captions:
1. Fotbar (foto bareng) di Annapurna Campsite saat survei,  nampak tim survei tanpa lihat kamera jadi terkesan lebih natural.
2. Fotbar di villa milik Winarno (pak Win), salah satu anggota senior Tapal, juga nampak lebih alami karena tim survei sedang tak sadar kamera.
3. Fotbar halbil “44 Tahun TAPAL Silaturahmi Tanpa Batas” di Ragoon Resto, Ragunan, Jaksel, Minggu, 30 Juni 2024, semua sadar kamera mesti tak semua kompak melihat kamera.
4. Salah satu vidbar (video) 
halbil “44 Tahun TAPAL Silaturahmi Tanpa Batas” dalam posisi sadar kamera.


, Terimakasih telah mengunjungi Ulasani.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top