Splish Splash di Hotel Bentani, Cirebon
– Perjalanan pertama kami ke Cirebon ditemani dengan hujan deras di
sepanjang jalan tol. Saya pun sempat membuka social media. Banyak netizen
menulis kalau Jakarta dan sekitarnya sedang hujan deras. Berarti hujannya
merata.
Saya jadi sedikit cemas. Apakah perjalanan pertama kami ke Cirebon kali
ini akan seru atau tidak kalau hujan terus? Ternyata hujan gak turun sama
sekali saat kami di sana. Bahkan cuacanya teduh terus. Sehingga kami
merasa sangat nyaman dan ingin kembali lagi. Hujan baru turun dengan deras
ketika kami dalam perjalanan pulang. Alhamdulillah.
Beruntung arus perjalanan termasuk lancar walaupun hujan deras. Anak-anak
tertidur dengan pulas. Saya pun mulai kriyep-kriyep matanya. Ikutan
ngantuk juga ketika kemudian ada telpon dari papah.
Papah menelpon untuk bertanya tentang Cirebon. Katanya, bulan depan ada
rencana mau ke Cirebon untuk menghadiri undangan pernikahan. Saya pun
spontan langsung berkata, “Pah, Chi sekeluarga ikut, yaaa!” Jalan-jalan
sama papah dan mamah itu berarti kata gratis ada di depan mata huahahaha.
Minimal penginapannya, lah. Apalagi, Nai sempat susah diajak pulang. Dia
masih kepingin berlama-lama di Cirebon. Begitu bangun tidur, Nai senang
banget tau akan berlibur kembali ke Cirebon.
Mamah sempat bertanya tentang penginapan kami selama di Cirebon. Chi pun
merekomendasikan hotel tempat kami menginap selama di sana. Keputusannya
sih terserah mamah dan papah aja/ Akhirnya memilih Hotel Bentani untuk
menginap. Saya gak tau persis alasan kenapa memilih hotel Bentani.
Papah memang pernah bilang kalau undangannya belum juga datang, khawatir
gak dapat penginapan kalau terlalu mepet. Setelah undangan diterima, papah
juga bilang kalau hotel dan tempat resepsinya cuma berjarak beberapa ratus
meter saja itupun gak pake belok-belok jalannya. Ya, mungkin 2 alasan itu
yang akhirnya memilih hotel Bentani.
[Silakan baca:
Batiqa Hotel, Penginapan Strategis di Cirebon]
Seperti perjalanan pertama kami ke Cirebon, kali ini hujan pun kembali
mengguyur. Bahkan di Cirebon pun hujan masih turun dengan deras. Agak
macet juga dari pintu keluar tol menuju hotel.
Sebetulnya gak sulit mencari lokasi hotel Bentani. Hanya saja harus
melewati beberapa area macet seperti pasar. Untuk gampangnya, cari aja
stasiun Cirebon. Jarak antara hotel Bentani dan stasiun Cirebon sangat
dekat. Masih di jalan yang sama dan kami sempat berjalan kaki ke stasiun.
Hanya 5 menit saja jalan santai. Deket banget, kan.
Bentani adalah hotel bintang 3. Saya gak tau sudah berapa usia hotel ini
tapi kalau dari tampilannya sih termasuk hotel tua. Apalagi di
sekitarnya banyak berdiri hotel baru dengan tampilan yang modern.
Kelihatan banget kalau ini hotel udah senior hehehe. Meskipun hotel tua,
kesan spooky dan kumuh tidak terlihat di sana. Hotelnya terlihat bersih
dan nyaman. Di beberapa area juga terlihat sedang direnovasi.
Kami booking 3 kamar superior. Kamar dengan luas 24 m2 ini cukup, lah.
Masih leluasa bergerak. Kamar mandinya menggunakan bath tub. Kamar mandi
dengan bath tub juga menjadi salah satu ciri khas hotel yang sudah tua.
Kamar mandi di hotel yang sudah tua, biasanya semuanya menggunakan bath
tub termasuk kamar yang luas palng kecil sekalipun.
Ciri-ciri lainnya adalah adanya camilan di kamar. Tentu aja berbayar kalau
kita makan camilannya. Ini juga mulai agak jarang saya temukan kalau
menginap di hotel. Sekarang paling cuma disediakan air putih, kopi, atau
teh aja. Bath tub dan snack memang mengingatkan saya ketika menginap di
hotel zaman dulu. Kalau udah gini siapa yang bakal senang? Tentu aja
anak-anak, terutama Nai dan Fabian. Ditambah lagi ada kolam renang pula.
Makin kesenengan deh pada nginep di hotel Bentani
[Silakan baca:
Menyantap Kuliner Favorit Para Raja di Pawon Bogana Keraton
Kacirebonan]
Empal Gentong oh Empal Gentong …
berenang. Padahal kalau hujan begini kayaknya paling enak boci (bobo
ciang) ata tau ngopi di kamar, ya hehehe. View kamar kami menghadap
kolam renang jadi rasanya makin adem. Tapi, juga jadi kelihatan melulu
sama Nai.
Tapi, susah juga sih buat boci. Perut udah mulai menuntut buat diisi.
Hmmm … enaknya makan siang di mana, ya? Masa ikut papah dan mamah ke
resepsi pernikahan buat numpang makan siang? Udah coba googling tetep
aja bingung. Kami putusin buat ngopi dulu, deh. Kayaknya di hotel ini
ada coffee shop. Pas, kami ke sana ternyata masih ditutup padahal
seharusnya udah buka. Saya sempat bertanya ke resepsionis, katanya bisa
dibuka kalau memang kami ingin ngopi. Lha?
Setelah dipikir lagi, mendingan langsung makan siang aja. Hujan juga
udah reda. Saya pun bertanya tempat makan empal gentong yang enak dan
terdekat dari hotel karena rencananya kami mau jalan kaki.
Resepsionisnya bilang kalau dari hotel ke arah kanan. Jalan kaki sekitar
300 meteran ada empal gentong Krucuk. Tapi, resepsionisnya bilang
sebaiknya kami ke arah kiri. Mengarah ke stasiun karena di sana ada
empal gentong mang Darma. Jaraknya pun lebih dekat daripada empal
gentong Krucuk.
Menurut saya, 300 meteran sih gak jauh, lah. Tapi karena resepsionisnya
bilang empal gentong Mang Darma lebih dekat, kami pun menurut. Memang
sih jarak ke stasiun gak jauh. Seperti yang saya bilang di awal, cuma
sekitar 5 menit jalan kaki udah sampe stasiun. Tapi, mana restoran empal
gentongnya? Kami pun bertanya ke tukang parkir yang ada di sana. Gak
langsung jawab dan sekilas saya seperti melihat wajah bingung.
“Kalau Mang Darma di jalan Cipto, Bu.”
Apaaa??! Jalan Cipto kan tempat kami menginap waktu itu. Berapa jauh
jaraknya dari Bentani? Kami pun memutuskan untuk terus berjalan kaki.
Sesekali saya melihat ke Google Maps. Beberapa kali juga saya bingung
karena Google Maps terus mengarahkan ke arah hotel lagi. Ketika kami
berjalan ke arah berlawanan, maka rerouting mapnya. Begitu terus.
Hotel Bentani rupanya berlokasi di pusat kota. Selain dekat dengan
stasiun, di sekitarnya ada alun-alun, masjid besar, dan pusat
pemerintahan. Ada juga beberapa sekolah. Dan, dekat dengan banyak pusat
oleh-oleh. Makanya, kami sempat mencari oleh-oleh sebelum pulang. Suami
juga terpikat dengan batik megamendung berwarna biru dengan dasar hitam.
Ingin punya batik dengan motif itu. Sayangnya pas kami ke salah satu
pusat oleh-oleh, gak dapat yang diinginkan. Batik dengan motif
megamendungnya sih ada tapi warna lain 🙂
Hujan deras yang baru saja reda, tidak membuat cuaca Cirebon jadi
sejuk. Matahari langsung terasa lumayan menyengat. Anak-anak mulai
rewel. Nai malah mulai nangis. Mau berapa jauh berjalan kaki? Perut juga
semakin lapar. Ya, daripada makin rewel, kami memilih rumah makan Ampera
aja yang kebetulan ada di depan mata. Gagal deh makan siang pake empal
gentong
[Silakan baca:
Makan Tahu Gejrot di Lawangabang, Cirebon]
Byuuuur! Berenang Sampe Sore!
boci di kamar, tapi Nai mulai nagih berenang lagi Ya udahlah, saya dan
para krucil pun mulai berenang. Cuma suami yang memilih boci. Enak
bangeeeettt!
Kolam renangnya gak terlalu besar. Tapi, nyaman karena gak banyak yang
berenang. Mungkin karena masih siang juga. Sekitar pukul 14.00 wib kami
berenang. Dan, kolam renang kelihatannya mulai agak rame menjelang
sore.
Teteuuup dong, foto-foto mah wajib. Tapiiii … , Ya, batterenya
sekarat! Perasaan baru dicharge? Jangan-jangan mulai rusak nih kamera?
Padahal andalan banget kalau lagi berenang biar tetep narsis hahaha. Lem
biru aja kali, ya?
Kamar hotelnya gak ada bel
Jarak kamar ke kolam renang gak jauh. Tapi, yang bikin lama adalah
mengetok pintu kamar. Berkali-kali diketok, gak dibukain pintu juga ma
suami karena dia tertidur pulas. Coba kalau ada bel, kayaknya kami gak
akan terlantar lumayan lama di lorong. Mau minta tolong resepsionis buat
nelpon ke kamar juga malas karena kami semua hanya menggunakan pakaian
renang dan handuk. Kalau udah pakai baju biasa mah mending nongkrong
dulu aja di coffee shop sampai suami bangun. 😂
Selesai berenang, kami bersiap makan malam. Kali ini barengan sama orang
tua. Asiiikk bakal ditraktiiirrr hehehe. Makan malam di empal gentong H.
Apud. Akhirnya, kesampean juga makan empal gentong.
kamarnya. Nai pesan Banana Split. Sayangnya whipped creamnya habis.
Tapi, Nai tetap pengen order
Menjelang tidur, rasanya masih pengen ngopi. Sebetulnya di kamar juga
ada kopi, tapi pengen ke restonya. Wijaya Kusuma nama restonya. Tamu
dibolehkan ngopi di pinggir kolam renang. Suasana di pinggir kolam
renang terasa romantis, lho. Suami yang turun duluan sempat pesan
minuman dan duduk di pinggir kolam. Tapi, gak lama kemudian hujan turun
lagi. Kami pun memilih ngopi di resto saja.
Selain bel kamar, ada satu lagi kekurangan hotel ini yaitu pilihan
channel tv nya kebanyakan tv lokal. Sebetulnya kalau menginap di hotel
kami gak jarang banget memikirkan tentang tv. Bahkan pernah nginep di
hotel yang siarannya lebih banyak semutnya pun kami gak peduli.
Biasanya kalau menginap di hotel, kami lebih sering jalan ke luar.
Kamar hotel hanya untuk tidur.Tapi, di hari itu saya terpaksa begadang menyelesaikan beberapa
kerjaan. Memang paling males kalau lagi jalan-jalan masih bawa
kerjaan. Hanya gara-gara selama 2 hari internet di rumah mati, saya
pun terpaksa bawa kerjaan saat liburan. Hasilnya, ketika semua sudah
terlelap, saya masih begadang hingga lewat tengah malam. Siaran
televisi gak ada yang bagus, saya tetap menyalakan supaya berasa ada
yang nemenin aja. Bagusnya jadi gak terdistraksi sama tv. Kalau
acaranya bagus-bagus bisa-bisa saya malah nonton bukannya nyelesain
kerjaan, ya 😁
[Silakan baca:
Bersantai di Hotel Neo Green Savana Sentul City by Aston]
Main Air Lagii!
Hujannya awet banget. Sampe pagi masih juga turun. Resto pun penuh
dengan tamu untuk sarapan. Sampe resto Jepang yang ada di sebelahnya
dibuka untuk para tamu yang akan sarapan. Di hotel Bentani ada 2 resto
dengan menu international yatu resto Jepang dan Korea. Sebetulnya ada
resto Thailand juga, tapi masih direnovasi. Menu sarapannya lumayan
beragam. Sayangnya untuk rasa biasa aja.
Entah karena saat itu tamu sedang ramai atau bagaimana, para mramusaji
agak lambat mengisi beberapa tray yang kosong. Apalagi di bagian
omelette, rasanya lama banget menunggunya. Saya pun memutuskan gak jadi
ambil omelette.
Selesai sarapan, Nai pengen berenang lagi. Tapi, hujan gak juga
berhenti. Saya pun meminta Nai untuk main air di bath tub aja. Lumayan
menghibur dia. Bisa berlama-lama main air di bath tub😄
Berenang di Cirebon Waterland
Selesai di situ main airnya? Enggak. Nai masih nagih untuk berenang di
Cirebon Waterland! Oke, deh makan siang dulu aja di sana sambil nunggu
hujan turun. Tapi, ternyata gak reda juga sampai kami selesai makan.
Dengan wajah lesu Nai pun menurut diajak pulang. Etapi, malah kami yang
gak tega lihat wajah sedihnya hehehe.
[Silakan baca:
Happy Tummy di Tomodachi Steak & Seafood]
Kami pun membolehkan Nai berenang. Tapi, sebentar aja dan jangan
jauh-jauh karena saya, suami, dan Keke gak ada yang mau berenang. Nai
pun berenang cuma sama sepupunya. Makanya kami minta jangan jauh-jauh
berenangnya. Jangan sampai hilang dari pandangan kami. Walaupun cuma
sebentar, Nai tetap senang.
Selesai berenang, kami pun pulang. Hujan masih juga turun, tapi cukup
puas lah jalan-jalannya. Pastinya yang paling puas itu Nai karena 2 hari
berturut-turut main air terus. Penginapannya pun nyaman. Staff nya pun
ramah-ramah. Fasilitasnya juga lumayan komplit. Boleh lah kapan-kapan
nginep di sana lagi. Oiya, Bentani juga kayaknya ada apartmentnya di
lokasi yang sama. Mungkin info lebih lanjutnya bisa tanya langsung ke
Bentani, ya 🙂
Hotel Bentani & Residence
Kota Cirebon
Jawa Barat 45121
Indonesia
Telp: (0231)203246
www.bentanihotel.id
, Terimakasih telah mengunjungi Ulasani.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.