Umum

Usai Rayakan 45 Tahun, Mau Dibawa ke Mana TAPAL?

Setelah merayakan 45 tahun TAPAL di Annapurna Campsite, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat selama 3 hari (16-18/5/25), mau dibawa kemana organisasi mahasiswa pencinta alam (ompa) yang berbasis di Jakarta ini? 

Itulah pertanyaan yang sejak awal ada di benak saya, sewaktu menerima ajakan masuk dalam kepanitiaan. Awalnya agak menarik perhatian saya ketika muncul kata tambahan baru yaitu TAPAL Reborn di salah satu flyer persiapan acara tersebut.

Secara bahasa, reborn artinya lahir kembali. Kalau disangkutpautkan dengan seseorang (individu), bisa bermakna tindakan/perubahan besar seseorang menjadi pribadi yang lebih baik, seakan terlahir kembali di dunia ini.

Bila dikaitkan dengan kelompok musik, dan lainnya atau organisasi pencinta alam, kata reborn bisa bermakna tindakan/perubahan besar sebuah kelompok/organisasi yang sudah lama vakum seakan-akan terlahir kembali dengan wajah (penampilan/kegiatan, dll) yang baru. 

Dengan penambahan “reborn” pada kata TAPAL waktu itu, saya berharap pastinya ada sesuatu yang baru dan fresh. Sayangnya entah kenapa kata reborn tidak dipakai, diganti dengan Jambore 45 Tahun TAPAL.

Kembali ke soal pertanyaan mau dibawa ke mana TAPAL selepas perayaan 45 tahun?  Jawabannya tergantung kesepakatan dan keseriusan seluruh anggota dan simpatisan TAPAL.

Amatan saya, saat ini anggota dan simpatisan TAPAL boleh dibilang terbagi atas 3 tipe. Pertama tipe anggota dan simpatisan TAPAL yang mungkin sudah tidak begitu berminat lagi berkegiatan bersama dengan berbagai alasan/faktor.

Kedua, anggota dan simpatisan yang tetap/masih berharap ada kegiatan TAPAL dan mau mengikutinya namun tidak mampu berbuat sesuatu, hanya bisa mendukung dari belakang lewat doa. 

Adapun tipe yang ketiga, anggota dan simpatisan yang senantiasa bersedia mendukung kegiatan TAPAL lewat keahlian/kepintaran yang dia punya, tenaga, dan atau biaya.

Kalau dilihat dari segi usia, anggota dan simpatisan TAPAL saat ini terbagi atas 2 kategori usia yaitu usia jelang senja (50 tahun ke atas) dan kategori senja (60 tahun ke atas). Kok, tidak ada yang muda? Ya karena sejak tahun 1990 Tapal vakum mengadakan penerimaan keanggotan baru sampai berusia 45 tahun ini.

Jadi yang tersisa adalah anggota dan simpatisan berusia jelang senja dan senja yang jumlahnya lambat laun tentunya juga akan menurun karena wafat dan atau faktor lainnya.

Lantaran masih ada anggota dan simpatisan TAPAL yang bertipe 1 dan 2 sebagaimana tersebut di atas, kemungkinan masih bisa mewujudkan TAPAL Reborn, artinya tidak sekadar membuat kegiatan seperti halal bihalal, jambore, dll yang diikuti anggota dan simpatisan yang tersisa melainkan mewujudkan TAPAL Reborn yang antara lain misalnya menambah anggota dengan membuat penerimaan keanggotaan baru.

Keanggotaan Baru

Lalu bagaimana cara menerima keanggotan baru TAPAL Reborn? Sekurangnya ada tiga cara. Pertama, dengan era konvensional yang berarti hanya mahasiswa IISIP Jakarta.
Cara kedua, anggota barunya memadukan antara mahasiswa IISIP dengan mahasiswa dari kampus-kampus lain.

Cara keempat, anggotanya perpaduan dari mahasiswa IISIP dengan mahasiswa dari kampus-kampus lain dan juga umum (bukan mahasiswa namun tertarik dengan berkegiatan dengan TAPAL). Masing-masing cara, tentu saja ada plus minus-nya.

Bagaimana pula dengan pendidikan dasar (Pendas) pencinta alam atau pendidikan dan latihan dasar (Diklatsar) pencinta alam, calon anggota baru TAPAL Reborn?

Secara garis besar, Pendas-nya saya bagi tiga juga yakni pertama, tetap konvensional seperti dulu. Kedua, berubah 100 persen disesuaikan dengan era sekarang (lebih lanjut nanti ada penjabarannya); dan yang ketiga, pendas perpaduan antara konvensional dengan kekinian. 

Begitupun dengan bentuk kegiatannya, terbagi atas tiga pilihan. Pertama, sama seperti dulu. Kedua, beda sesuai era sekarang (lebih lanjut nanti juga ada penjabarannya), dan yang ketiga perpaduan keduanya.

Tim TAPAL Reborn

Untuk mewujudkan penerimaan keanggotan baru TAPAL Reborn itu diperlukan bermacam fasilitas pendukung antara lain ada tim TAPAL Reborn (perpaduan antara anggota/simpatisan angkatan 91 & 90 dengan senior angkatan 80-an yang dibentuk untuk masa kerja tertentu dan disahkan secara resmi). 
Tim tersebut bertugas melakukan/menyelenggarakan penerimaan keanggotaan baru, pendas/diklatsar, dll.
Selain itu tersedia sekretariat/basecamp yang strategis untuk memperlancar kinerja. Berikutnya peralatan pendukung (peralatan kantor, perlengkapan dokumentasi, dan publikasi, dll).

Selanjutnya, tersedia dana untuk memperlancar kinerja tim TAPAL Reborn. 

Terakhir, tersedia pula media (website, ragam medsos, dll) TAPAL Reborn untuk memperkenalkan wajah/penampilan/kegiatan fresh-nya.
Terlaksananya Jambore 45 Tahun TAPAL baru-baru ini bisa menjadi modal awal untuk mewujudkan TAPAL dalam kemasan baru. Tapi tentu saja selain semua itu (sebagaimana tersebut di atas), juga diperlukan effort lebih, kekompakan, dan keseriusan yang super ekstra. 
Semoga tulisan sekaligus sumbang saran/ide/masukan saya ini bermanfaat 🙏.
Naskah, foto & video: Adji TravelPlus, IG @adjitropis, TikTok @FaktaWisata.id
Captions
1. Foto bareng (fotbar) peserta Jambore 45 Tahun TAPAL di Annapurna Campsite dengan latar belakang pendopo dan Gunung Gede-Pangrango.
2 – 5. Nyantai di depan tenda.
6. Hiking Curug Cibogo.
7 – 9. Nyantai di depan tenda.
10. Video bareng (vidbar) sebelum pulang.
11. Vidbar dengan sudut pengambilan the frog eye angle di area parkir Taman Safari Indonesia (TSI) sebelum naik mobil pick up ke Annapurna Campsite.


, Terimakasih telah mengunjungi Ulasani.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top