Satu sisi, perkebunan teh menawarkan pemandangan alam yang tak ternilai, suasannya menyejukan dan mendamaikan jiwa raga. Di sisi lain, Sumatra Barat menjadi salah satu pemasok dedaunan teh di Indoensia yang memiliki nilai ekonomi juga.
Dari hasil penelusuran saya, ternyata di Sumatra Barat itu terdapat tiga daerah yang memiliki lahan perkebunan teh yaitu Kabupaten Solok, Kabupaten Solok Selatan dan Kabupaten Limpuluhkota.
Saya mulai dari Kabupaten
Solok karena lebih dekat dari Kota Padang sekitar 1 jam berkendara motor.
Aksesnya sangat baik dan mudah dicapai oleh berbagai jenis kendaraan. Kebun teh ini dikelola oleh Unit Usaha Danau
Kembar dibawah naungan PT. Perkebunan Nusantara VI (Persero) di Jorong Kayu Jao, Nagari Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten
Solok.
Kebun Teh Danau Kembar yang sudah ada sejak zaman Belanda ini terletak
di lereng Selatan Gunung Talang. Secara topografi pada umumnya bergelombang
sampai agak curam dan ketinggian dari permukaan laut antara 1300 – 1600 mdpl
dengan hamparan perkebunan teh 605.18 Ha.
Selama ini ada yang keliru menyebutkan bila kebun teh ini berlokasi di
daerah Alahan Panjang, padahal tersebar di beberapa nagari seperti Nagari
Batang Barus
, Nagari Aia Batumbuak dan beberapa wilayah sekitar Kecamatan
Gunung Talang lainnya. Kemudian, nama perkebunan teh ini bukan
Kebun Teh Alahan Panjang, tapi Kebun Teh Danau Kembar.
Jika berkunjung ke perkebunan teh dekat pabrik PT. PN IV, pengujung dapat
membayar Rp. 5000 per orang. Sejak tahun 2014 lalu, landmark tulisan Danau Kembar
yang dapat menjadi ikonik dan spot berfoto. Kabarnya di sini ada tempat untuk berkemah dan
kegiatan Tea Walk. Menarik juga ya!
Kemudian, jika di kawasan perkebunan lainnya yang ada di tepi jalan, biasanya hanya membayar parkir. Spot fotonya juga tidak kalah menarik dan
sangat instagenik.
Perkebunan teh ini dekat dengan Danau Kembar dan Gunung Talang
yang masih dalam satu kawasan paket
objek wisata di Kabupaten Solok. Sudah pernah ke sini? Cus, saat liburan ke sini
ya.
Baca: Hamparan Kebun Teh Danau Kembar Akan Membuatmu Terpukau
Kebun Teh Liki
Dari Kabupaten Solok dapat diteruskan ke Kabupaten Solok Selatan yang pesonanya juga tidak kalah dengan perkebunan teh lainnya di negeri ini. Kebun Teh Liki menjadi namanya berlatarkan Gunung Kerinci yang kesohor dan menjadi atap Sumatra ini.
Suasananya sudah pasti sejuk dan serba hijau. Dari Kota Padang ditempuh sekitar 4 jam tergantung kendaraan yang digunakan. Rutenya masih sejalur dari Kabupaten Solok menuju Kabupaten Kerinci.
Perkebunan teh ini sudah eksis juga sejak zaman pemerintahan kolonial Hindia
Belanda pada 1940. Kemudian sejak 1990 dikelola oleh PT. Mitra Kerinci anak perusahaan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero). Lokasinya di jalan Padang Aro-Muaro Labuh, Nagari Lubuak Gadang, Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan.
Kabarnya, Kebun Teh Liki ini diklaim sebagai perkebunan teh terluas di dunia dalam satu hamparan kawasan. Luas areanya sekitar 2.025 Ha yang berada di ketinggian 600-1300 mdpl. Ternyata kualitas teh dari Kebun Teh Liki ini sangat baik dengan kadar
tannin yang tinggi di antara perkembunan teh lainnya di Indonesia.
Jenis teh yang
dihasilkan teh putih, teh hijau, teh hitam dan teh merah. Menariknya, teh hijau
Solok Selatan ini menjadi minuman favorit Ratu Beatrix Wihelmina Armgard dari
Kerajaan Belanda. Keren kan?
Spot favorit pengunjung di kawasan yang ada landmark tulisan Kebun Teh Liki Solok Selatan yang berlatar Gunung Kerinci. Posisinya di dekat jalan raya. Gratis dan paling bayar parkir, jika ada.
Baca: Solok Selatan Kilauan Emas dari Nagari Saribu Rumah Gadang
Kebun Teh Baruah Gunuang
Selama ini perkebunan teh di Sumatra Barat yang tersohor itu Kebun Teh Danau Kembar disusul Kebun Teh Liki. Namun, nyatanya masih ada satu tempat lagi yaitu di Nagari Baruah Gunuang, Kecamatan Bukit Barisan, Kabupaten Limapuluhkota.
Saya sendiri pun belum begitu mengenal perkebunan teh ini, bahan bacaan akan tempat ini sangat minmm. Dari berbagai sumber yang telah saya rangkum, kebun teh ini pernah eksis mengekspor hasil daun-daun terbaiknya di era tahun 1990-an.
Sayangnya terlantar akibat ada masalah internal di perusahaannya. Jejaknya masih ditemui hingga saat ini. Informasi terbaru, lahan perkebunan teh ini telah diaktifkan kembali menjadi kebun teh organik milikinya PT. SHGW Bio-teh Indonesia.
Menurut Kurnia Indraillahi dalam caption Instagramnya, kebun teh ini merupakan peninggalan era Presiden Soeharto. Kala itu, kebun teh ini perah jaya. Namun, saat lengser, kebun teh ini seakan sirna. Beberapa tahun belakangan, kebun teh ini di rekonstruksi dan dibenahi kembali.
Saya pun tidak mengetahui gambaran pasti akan lokasinya, soalnya belum pernah mengunjunginya. Dari pengamat Kurnia Indraillahi, akses menuju kebun teh ini masih sangat buruk. Pemandangan di kebun teh ini sangat indah, karena kita dapat melihat bukit barisan dari sini serta udara yang sangat sejuk. Begitu kiranya gambaran dari Kebun Teh Baruh Gunuang ini.
***
Terkadang berkunjung ke perkebunan teh menjadi salah satu tempat yang menarik juga untuk menjelajah. Saya sudah beberapa kali menyambanginya, terutama Kebun Teh Danau Kembar. Sajian alamnya menjadi tontonan yang nikmat ada yang gratis, ada yang berbayar. Tidak pernah bosan.
Berfoto dan selfie menjadi momen yang tidak boleh dilewatkan bila sudah sampai di kebun teh ini. Pokoknya obat untuk mata agar lebih segar melihat yang hijau-hijau dan alami. Bukan hijau duit ya hehehe.————————————————————————————————————————————————————
©Hak Cipta Bayu Haryanto. Jika mengkopi-paste tulisan ini di situs, milis, dan situs jaringan sosial harap tampilkan sumber dan link aslinya secara utuh. Terima kasih.