
Ke 38 event yang berlangsung dari akhir Januari hingga Desember 2015 ini tidak hanya diadakan di pusat kota tetapi juga di pedesaan. Semua event tersebut digelar untukt menarik wisatawan datang ke Banyuwangi.
Kemenpar memberikan dukungan sebesar 1,5 miliar rupiah untuk biaya promosi 3 event utama Banyuwangi tahun ini yakni International Tour de Banyuwangi Ijen, Banyuwangi Etnho Carnival, dan Festival Gandrung Sewu yang masing-masing mendapatkan 500 juta rupiah.
Menurut Arief Yahya dalam mempromosikan event itu harus ada fokus utamanya. Agar lebih banyak juga wisatawan yang tertarik untuk datang dan tidak kalah dengan event-event yang ada di negara lain.
Abdullah Azwar Anas menjelaskan Festival Banyuwangi mulai diselenggarakan pada tahun 2012, tahun ini festival diselenggarakan dengan suasana yang berbeda.
“Tahun ini Festival Banyuwangi lebih humanis. Karena ada tambahan kegiatan festival yang untuk rakyat yang langsung dapat dikerjakan oleh rakyat. Festival toilet bersih, karena ini menyangkut budaya baru. Kedua festival bedah rumah,” ujarnya.
Fokus Festival Banyuwangi tahun ini, lanjutnya tidak hanya di kota tapi juga di desa-desa., temapat dimana basis tumbuhnya budaya dilahirkan. “Ada Barong Ider Bumi, Ngopi Sepuluh ewu, Kebo-Keboan itu tempatnya ada di desa. Sehingga dengan demikian harapan kami ada kebanggaan bagi masyarakat yang tempatnya untuk pariwisata,” jelasnya.
Target wisman dan wisnus di Bayuwangi tahun ini juga cukup besar yakni 30 ribu wisman dan 1,5 juta wisnus. Diharapkan lewat ke 38 event dalam Banyuwangi Festival 2015 ini dapat menjadi salah satu cara untuk mencapai target tersebut.
Adapun ke-38 tersebut antara Festival Buah Lokal dan Festival Kuliner Sego Tempong yang akan berlangsung pada tanggal (28 Maret), International Tour de Banyuwangi Ijen (6-9 Mei), Festival Permainan Anak Tradisional (15 Juni), Banyuwangi Beach Jazz Festival (12 September), International Surfing Competition (25-27 September), Festival Gandrung Sewu (26 September), Banyuwangi Batik Festival (10 Okrober), Banyuwangi Etnho Carnival (20 Oktober), Festival Perkusi & Lare-lare Orkestra (1 Agustus), Banyuwangi Kite Festival (15 Agustus), dan Kite and Wind Surf Competition pada tanggal 23 Agustus 2015.

Azwar menerangkan Banyuwangi Etnho Carnival (BEC) merupakan parade kostum dari Tanah Using (suku asli Banyuwangi) yang inspirasi temanya berasal dari budaya lokal Banyuwangi.
Captions:
2. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar.

, Terimakasih telah mengunjungi Ulasani.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.