
Bagi para pejalan, matahari selalu menjadi idola. Lihat saja, jika langit mulai gelap, matahari bersembunyi, mungkin pertanda akan turun hujan, sebagian dari kita pasti jadi malas keluar. Padahal keluar dari rumah, adalah langkah awal dari perjalanan yang akan kita lalui. Para pemuja senja dan fajar selalu menanti waktu dengan sabar demi bertemu dengannya. Para travel fotografer selalu menyebut-nyebut matahari sebagai model tercantik yang ada di dunia. Para pendaki gunung, rela mendaki berkejaran dengan waktu demi bisa menikmati semburat cahaya pagi dari puncak.
Setiap pejalan pasti memiliki interpretasi yang berbeda tentang matahari. Mungkin seperti mengejar cita-cita, menemani setiap langkah, dan melihat dunia. Jadi, mari berbagi ceritamu dengan matahari yang ada di setiap perjalananmu!
Aturan main Turnamen Foto Perjalanan
Turnamen Foto Perjalanan untuk Traveler Indonesia
- Ajang sharing foto. Bersama, para travel blogger Indonesia membuat album-album perjalanan yang indah. Yang tersebar dalam ronde-ronde turnamen ini. Untuk dinikmati para pencinta perjalanan lainnya.
- Kesempatan jadi pemenang. Pemenang tiap ronde menjadi tuan rumah ronde berikutnya. Plus, blog dan temamu (dengan link ybs) akan tercantum dalam daftar turnamen yang dimuat di setiap ronde yang mendatang. Not a bad publication.
- (Travel) blogger – Tak terbatas pada travel blogger profesional, blogger random yang suka perjalanan juga boleh ikut.
- Setiap blog hanya boleh mengirimkan 1 foto. Misal DuaRansel yang terdiri dari Ryan dan Dina (2 orang) hanya boleh mengirim 1 foto total.
- Pemenang berkewajiban menyelenggarakan ronde berikutnya di (travel) blog pribadinya, dalam kurun 1 minggu. Dengan demikian, roda turnamen tetap berputar.
- Panduan bagi tuan rumah baru akan diinformasikan pada pengumuman pemenang. Jika pemenang tidak sanggup menjadi tuan rumah baru, pemenang lain akan ditunjuk.
- Oke deh, ga apa-apa, kirim sini fotomu. Tapi partisipasimu hanya sebatas penyumbang foto saja. Kamu nggak bisa menang karena kamu nggak bisa jadi tuan rumah ronde berikutnya.
- Eh tapi, kenapa nggak bikin travel blog baru aja sekalian? WordPress, Tumblr, dan Blogspot gampang kok, pakainya. Jangan pake Multiply ya, karena Multiply sudah gulung kasur.
- Menyelenggarakan ronde Turnamen Foto Perjalanan di blog-nya
- Memilih tema
- Melalui social media, mengajak para blogger lain untuk berpartisipasi
- Meng-upload foto-foto yang masuk
- Memilih pemenang (boleh dengan alasan apapun)
- Menginformasikan pemenang baru apa yang perlu mereka lakukan (panduan akan disediakan)
- Laut – DuaRansel
- Kuliner – A Border that breaks!
- Potret – Wira Nurmansyah
- Senja – Giri Prasetyo
- Pasar – Dwi Putri Ratnasari
- Kota – Mainmakan
- Hello, Human! (Manusia) – Windy Ariestanty
- Colour Up Your Life – Jalan2liburan
- Anak-Anak – Farli Sukanto
- Dia dan Binatang – Made Tozan Mimba
- Culture & Heritage – Noni Khairani
- Fotografer – Danan Wahyu Sumirat
- Malam – Noerazhka
- Transportasi – Titik
- Pasangan – Dansapar
- Pelarian/Escapism – Febry Fawzi
- Ocean Creatures – Danar Tri Atmojo
- Hutan – Regy Kurniawan
- Moment – bem
- Festival/Tarian – Yoesrianto Tahir
- Jalanan – PergiDulu
- Matahari – Niken Andriani
- Kamu?
Dina DuaRansel.com email: dina@duaransel.com Twitter: @duaransel
Facebook: fb.com/duaransel
Pertanyaan seputar penyelenggaraan dan lain sebagainya? Hubungi Dina.
Untuk menilik status terbaru beserta FAQ Turnamen Foto Perjalanan, silahkan cek: Turnamen Foto Perjalanan untuk Traveler Indonesia
Turnamen Foto Perjalanan Ronde 22: Matahari
![]() |
Menjemput Malam Thamel |
![]() |
Shine On! |
Cikoneng, I’m in love |
Matahari |
Indahnya Sunset di Selat Madura |
Monumen Gempa Padang, 30 September 2012 |
30 September 2010, gempa besar meluluhlantakkan kota Padang dan sekitarnya. Tepat dua tahun setelah gempa, kami singgah di monumen yang dibangun untuk mengenang korban gempa. Karangan bunga dan doa simpati dari warga masih berserakan. Pada siang yang amat terik Tuhan kembali menunjukkan kebesarannya.
![]() |
Angkruk Ketip |
8. Diah Setia (@dhst_)
![]() |
Senja Jakarta |
Jakarta, 24 September 2012, sekitar pukul 16:00 Wib. Beberapa menit sebelum macet.
Monggo Pinarak |
Pagi yang sangat amat indah dengan rona emas orange di Sumbawa setelah malamnya pun kami disambut oleh taburan bintang. Tak ubahnya kami yang langsung memasang mata lensa ke arahnya, pepohonan pun ikut menyambut untuk memeluk hangatnya. Monggo pinarak Surya!
![]() |
First sunrise |
![]() |
Light in the Sky |
12. Ari Murdiyanto (@buzzerbeezz)
Menunggu Maghrib di Hutan Kota |
13. Mira Afianti
The Sun is Up! I’m So Happy I Could Scream! |
14. Herkristi Kusumaningtyas (@kristiher)
![]() |
Menuju Timur |
Terbit matahari paling menyejukkan jiwa. Lebay mungkin, tapi itu yang saya rasa setelah akhirnya kami berhasil mencapai selat Flores. Setelah 3 hari terlunta-lunta dari Padang Bai sampai Sape, tanpa pengalaman dan informasi yang memadai, dan minim uang..hehehe. Akhirnya Labuan Bajo sudah menunggu di timur sana, hanya dalam hitungan jam, dan menikmati pagi sedari gelap hingga terik adalah istimewa.
15. Bobby Ertanto (@VirusTraveling)
The end of Day, Good Evening and Welcome |
Setelah beraktivitas (traveling) seharian, mari kita akhiri hari ini dengan melihat matahari tenggelam. ‘Good night, see you tomorrow, Sun’ I said.
![]() |
Golden Hour |
17. Kiky (@sikiky)
![]() |
Sungai Barito Pagi Itu |
My all time favorite picture taken during business trip. First visit to Pulau Kalimantan.
![]() |
Sunrise Gunung Rinjani |
- 19. Mauren Fitri I.D (@defegacious)
![]() |
Menanti Matahari |
Menanti matahari itu semacam memungut satu dua potong kedamaian yang tercecer ya? :’)
20. Wisnu Yuwandono (dalijo)
![]() |
Matahari Kita |
Matahariku, mataharimu, matahari kita berdua.. (lokasi : Pulau Kanawa)Nama : Wisnu Yuwandono (dalijo)
![]() |
Blue Sunset |
![]() |
Kugapai Matahari |
![]() |
Matahari Terbit |
![]() |
“Before sunset at Charles River” |


27. DebbZie (@twitdebbzie)
![]() |
Satu Senja Di Ostia |
28. Mindy (@mindoel)
![]() |
Warna warninya matahari di Delta Orinoco, Venezuela |
Dalam perjalanan kembali ke camp dari aktifitas birdwatching, kami diajak ke suatu tempat untuk menikmati alam, tenangnya air sambil menikmati burung² herron dan ibis yang “pulang”. Ternyata sore itu kami diberi bonus keindahan untuk mengagumi warna/i karya sang Surya.
![]() |
There’s a sunrise and a sunset every single day, and they’re absolutely free. Just Don’t miss it |
30. Regy Kurniawan (@regycleva)
![]() |
Ray of life |
Tanpa matahari, bawah laut tidak akan semenarik ini.
31. Budhi Setyawan (@budhi_setyawan)
![]() |
Kala Senja |
![]() |
Menanti Matahari Terbit di Kiama |
Lokasi: Kiama, 2 jam sebelah selatan Sydney
![]() |
Sunset di Gili Trawangan |
34. Cya (@cyapila)
![]() |
Matahari terbit di pusat kota Bago, Myanmar, 15 April 2013. Sedikit kedamaian sebelum makin siang jalanan ini akan semakin ramai, mendekati kacau, penuh pemotor bonceng tiga tanpa helm, angkutan yang penuh hingga ke atap-atapnya, becak berisi tumpukan barang, pejalan kaki yang mengunyah sirih dan meludah di mana suka.
Matahari pertama di Pantai Tanjung Papuma pukul 05.30 pagi. Membuka lembaran baru hari tersebut, mencerahkan suasana Tanjung Papuma yang dilanda hujan semalam suntuk. Semoga hari cerah, secerah cahayamu.
36. Moersalin (Twitter: @ceudah)
![]() |
Lama tak melihat matahari tenggelam, akhirnya dahaga ini juga terpuaskan. Matahri yang tenggelam di Berlin juga sama Indahnya dengan yang tenggelam di Banda Aceh.
![]() |
Ternyata matahari tak selalu bulat |
![]() |
Interaksi Intim dengan Matahari |
Sejujurnya saya tidak pernah sedekat dan seintim ini dengan matahari. Pagi itu di Bandung Selatan matahati sangat cerah dan benar-benar cantik. Matahari tidak instan datang, dia diantarkan subuh dengan cahaya biru dan merah jambu berpadu di balik cemara. Ray of light di mana-mana, dan sekeliling tenda kami diwarnai warna orange keemasan yang merembes melalui pohon-pohon perdu dan ilalang.
39. Aziz Hasibuan (@azizhasibuan)
![]() |
Malu-Malu |
Matahari seperti malu-malu bersembunyi di balik awan saat begitu banyak orang memandangnya tenggelam. Tingkah malu-malu itu menyemburatkan warna-warni indah di Pantai Senggigi, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Sementara matahari mulai beristirahat, nelayan mulai mengarungkan perahunya ke laut untuk mulai bekerja mencari ikan.

Jujur nya, baru sadar kalo selama ini aku jarang melihat & merasakan Matahari, selain ngeliat sinarnya dari jendela kantor. Pergi pagi dari rumah, pulang udah menjelang malam.. Matahari?? Palingan juga ngeliatnya pas weekend ;p Itupun ga pernah bener-bener merasakan karena udah diburu waktu pengen menikmati weekend…
Karena turnamen foto bertema MATAHARI ini ajalah, yang bikin aku nyempatin waktu, untuk memotret Matahari di waktu pagi 😉 Sinarnya masih hangat, belum menyilaukan mata…
![]() |
Matahari di Musim Semi |
Musim semi yang penuh bunga ditambah sinar mentari yang hangat menyapa. Sungguh indahnya dunia. Mengapa perlu bermuram durja. Selamat pagi semesta.
![]() |
Suatu Siang yang Garang |
Suatu siang di Pelabuhan Sunda Kelapa, di bawah terik matahari yang biasanya; matahari yang tanpa basa-basi menyapa Jakarta dan buruh-buruh kapal yang kulitnya legam. Aku di sana, sekedar menyaksikan potret kecil dari kehidupan manusia. Aku di sana, ikut terpanggang matahari garang.
![]() |
Mentari pagi di Pulau Moyo |
44. Rohani Syawaliah (@honeylizious)
![]() |
Matahari Tak Pernah Pilih Kasih |
Kamu tahu aku tak akan meninggalkanmu. Bahkan saat kamu memalingkan muka dariku. Aku akan selalu sama. Datang dari timur dan pulang dari pintu barat. Bahkan saat kamu mengambil tikungan untuk berbelok, biarpun kamu menikung ke kiri, aku akan selalu ada menemanimu. Sebab aku mataharimu dan aku tak pernah pilih kasih.
![]() |
mengejar matahari |
- 46. Farli Sukanto (@farlisukanto)
![]() |
Siluet |
Siluet di Pulau Mlinjo |
![]() |
“Nak, Jalan-jalan Sore Yuk” |
Untuk cerita lengkap tentang perjalananku menjadi crew resto di Kapal Henry Dunant silakan baca http://haramkelilingdunia.wordpress.com/2012/04/26/307/ atau beli aja buku Haram Keliling Dunia!
- 49. Adriani Zulivan (@adrianizulivan)
- Tak banyak ruang publik yang hidup di Kota Yogyakarta. Pos Kamling yang terletak di Jalan Veteran, Umbulharjo ini sungguh istimewa. Meski berada di perkampungan urban, keberadaannya mampu ciptakan interaksi bersama. Sinar mentari berpendar dari celah-celah ranting pohon peneduh. Menemani warga yang datang untuk sekadar membaca koran di papan tempel, menikmati gudeg dan sarapan khas lainnya, atau sekadar ngobrol ngalor-ngidul usai berolahraga.
![]() |
Pagi dan Ruang Publik yang Hidup |

, Terimakasih telah mengunjungi Ulasani.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.