
Di festival kuliner yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama Sasa ini, bukan hanya Sate Maranggi dan Rawon Malang saja. Masih ada sejumlah makanan lain seperti Sate Ayam Madura, Sate Lilit Bali, Nasi Padang, Nasi Liwet Solo, Soto Ayam Lamongan, Gado-gado Betawi, Rujak Cingur Surabaya, Surabi Bandung, dan lainnya.
Harga setiap porsinya pun terjangkau. Sate Maranggi misalnya cuma Rp 40 ribu per porsi isi 10 tusuk. Pada hari pertama, sate dari daging sapi yang empuk dan bercitra rasa manis ini paling diminati pengunjung MOI. “Sampai sore ini lumayan sudah 100 lebih porsi yang terjual. Padahal pengunjung mal-nya tidak terlalu ramai. Pasti Sabtu dan minggu lebih ramai lagi,” aku Dedie Soekartin, pedagang sate khas Purwakarta tersebut.
Sementara Rawon Malang seporsinya hanya Rp 25 ribu, Sate LiLit Bali Rp 40 ribu, Gado-gado Betawi Rp 20 ribu, Nasi Liwet Solo Rp 30 ribu, dan Nasi Padang Rp 20 ribu dengan Rendang dagingnya.
Direktur Pengembangan Wisata Minat Khusus, Konvensi, Insentif dan Event, Kemenparekraf Achyaruddin mengatakan festival ini pertama kali diadakan di mal untuk lebih memperkenalkan 30 Ikon Kuliner Tradisional Indonesia (IKTI) yang sudah ditetapkan pemerintah sejak tahun 2012.
Nah, Anda tertarik menikmati sensai 30 Ikon Kuliner Tradsiona Indonesia tesebut, datang saja bersama kekasih, teman, keluarga atau kerabat ke MOI. Festivalnya berlangsung sampai Minggu (19/10).
2. Direktur Pengembangan Wisata Minat Khusus, Konvensi, Insentif dan Event, Kemenparekraf Achyaruddin saat menjadi pemicara seminar kuliner di Festival 30 Ikon Kuliner Tradisional Indonesia.

, Terimakasih telah mengunjungi Ulasani.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.