Batang Ai

Cerita Horor Saat Traveling, Batang Ai

Keseruan perjalanan tidak melulu masalah kebahagiaan, keseruan atau sesuatu yang mengharu biru. Ada pula cerita horor yang jadi kenangan tak terlupakan. Bagaimana rasanya berada disebuah pulau yang dikelilingi air. Apapun yang terjadi, kamu ngga bisa kemana mana. Hanya dipulau tersebut hingga teror itu selesai.
Cerita Horor Saat Traveling, Batang Ai

Bendungan Batang Ai

Bendungan buatan ini bentuknya seperti mangkok dan dibagian tengahnya ada sebuah pulau. Mirip seperti danau Toba yang ditengahnya ada pulau Samosir. Dulu sebelum diairi, tempat ini merupakan beberapa kampung Suku Iban yang kemudian melakukan bedol desa. 
Beberapa kampung berpindah sesuai dengan tempat yang diberikan oleh pemerintah Malaysia. Rata-rata mereka masih memilih tinggal bersama di rumah panjang. Beberapa rumahnya sudah modern dengan fasilitas listrik dan air. Tapi penduduknya tetap memegang teguh adat, budaya dan pantang yang sudah dilakukan secara turun temurun.

Bertandang ke Perkampungan Iban di Batang Ai

Sebelum ke Hilton Batang Ai, paginya saya langsung eksplore ke kampung Iban terdekat karena ingin tahu bagaimana keseharian mereka. Pemandu kami sudah mengingatkan untuk menjaga kesopanan karena rumah panjang dayak Iban masih menjunjung tinggi adat dan budaya. Ucapan dan perbuatan harus dijaga karena masih banyak memegang pantang
Kegiatan Masyarakat Iban Batang Ai

Penghuni Kampung Iban ini tinggal dibeberapa rumah panjang kebanyakan bertani, berburu serta mengolah hasil hutan. Disetiap rumah mereka menjual aneka barang yang bisa langsung kita beli.
Kami mengunjungi beberapa rumah panjang Iban, beberapa rumah terlihat lengang karena sang empunya rumah sedang pergi ke Ladang. Tapi dibagian ruang tamu terlihat beberapa orang duduk bergerombol.
Beberapa penghuni yang tinggal adalah orang tua dan anak kecil. Kesibukannya bermacam macam, ada yang ngobrol sembari memilih lada yang sudah dijemur. Ada yang sedan menyiang sayuran dan menyiapkan masakan. Beberapa lagi menjajakan barang kerajinan rotan, lada hingga tuak
Saya sempat meminta ijin untuk mengambil gambar dan tak lupa membeli beberapa barang dagangan sebagai ucapan terima kasih, belanjaan saya Ada tuak 2 botol, tangkin mini (berbentuk keranjang dari anyaman rotan) dan satu botol lada hitam

Perjalanan Menyusuri Bendungan Batang Ai

Seru juga eksplore bendungan dan kampung sekitar. kalau dilihat sekilas, Sunsetnya kemungkinan juga indah. Berkeliling di sepanjang bendungan, nertemu dengan beberapa penduduk lokal yang menggunakan kapal bermesin. Saling menyapa dari dari jauh dengan berteriak karena tak mungkin terlalu dekat.
Perahu bermesin  tentu menghasilkan ombak apalagi jika dalam kecepatan tinggi. Bisa bisa kalau berpapasan, perahu akan terbalik terkena ombak. Sepertinya, kalau dilihat dsri interaksi para supir kapal ini mereka sudah sangat mengenal satu sama lain.
Pemandangan hijau yang bisa saya deteksi disekeliling adalah pohon tinggi disepanjang bibir bendungan. Jika ada seperti pelabuhan rakyat maka bisa dipastikan dibagian atasnya adalah perkampungan Iban.
Perkampungan iban ini terlihat berderet deret ditepian bendungan karena mereka tinggal dirumah panjang. Langit hari ini terlihat sangat cerah, awan biru berarak dilangit dengan matahari yang bersinat terang sekali. Pasti sore hari nanti sunsetnya akan sangat indah.

Trekking di Pulau Tengan Bendungan Batang Ai

Akhirnya saya sampai di Aiman Batang Ai Resort, dulu tempat ini dikelola Hilton dan kemudian diambil alih. Resort ini boleh dibilang nyaman karena berada di tepian sungan di tengah hutan. Cocok bagi orang yang ingin beristirahat dan menikmati liburan sembari menyapa alam. Tempat untuk menenangkan diri dari segala kelelahan dan burn out,
Setelah check in dan menyimpan semua barang didalam ruangan. kami boleh menikmati makan siang dan beristirahat sejenak. Tidak banyak barang yang saya rapikan hanya belanjaan tadi yang saya simpan ditengah meja besar dalam kamar. Barang lainnya saya simpan di ruangan yang bersebelahan dengan kamar mandi. Tirai kamar saya buka supaya sinar matahari dapat masuk
Sorenya saya ikut kegiatan trekking, kali ini ada beberapa orang yang akan ikut kegiatan ini, dipandu oleh seorang guide dari hotel yang merupakan penduduk lokal. Anggota kelompok kami jumlahnya kira kira 8 orang, tak banyak namun sungguh bersemangat.
Hari ini kami akan melewati perjalanan memutar hutan dibelakang hotel, mengenal aneka flora dan mungkin fauna yang ditemui di jalan. Mencoba melewati jembatan gantung dan kembali ke lokasi. Sekali lagi, pemandu kami mengingatkan untuk menjaga bicara dan pantang sesuai adat istiadat kampung.

Hutan dengan Pohon Yang Besar

Menjelajah tempat ini tetap menemukan pohon dengan diameter batang yang melebihi pelukan orang dewasa. Rentang canopinya juga lumayan besar paling tidak lebih dari 5-6 jengkal orang dewasa. Tak heran hutan ini lindung sekali. Pohonnya juga terbilang tinggi bisa mencapai 10-20 meter, makanya dibuat jembatan gantung diatas pohon untuk melihat hutan ini secara keseluruhan,
P0hon pohon besar disini didominasi tanaman khas Pulau Kalimantan seperti kayu belian, meranti dan aneka pohon buah buahan hutan. Semuanya dijelaskan perlahan seperti guru yang mengajarkan muridnya ilmu biologi
Trakking kali ini kami menemukan banyak lumut, jamur, paku, tanaman nanas hutan hingga bambu. Binatang hutan agak susah ditemukan, yang ada g=hanya beberapa jenis kupu kupu dan ikan ikan kecil yang terperangkap dalam kubangan air

Kuburan Tua Sang Panglima

Perjalanan kami ini turun naik bukit dan lumayan melelahkan. Keringat sudah bercucuran karena tingkat kelembaban yang tinggi. Disebuah bukit, pemandu kami menunjukkan sisi lain dari Indonesia, itu adalah Badau, kota perbatasan Indonesia dengan Lubuk Antu.
Setelah beberapa menit perjalanan, kami melihat ada sebuat tempayan antik yang berada diatas tanag bersemen segi empat dan dipagari tali. dikiri kanannya dipenuhi botol minuman dan makanan juga uang kertas serta logam.
Saya sempat bertanya mengenai keberadaan tempat ini, ternyata ini adalah kuburan seseorang tetua yang dianggap panglima dan memiliki tanah ini dulu. Pemandu tak mau banyak membahas, entah kenapa? Saat melewatinya, saya sempat mengambil beberapa foto.

Tangga Gantung Taman di Tengah Hutan

Pemandu saya menunjukkan sebuah tangga yang lumayan tinggi menuju bangunan diatas pohin, ternyata itu adalah pintu masuk menuju jembatan pohon yang akan kami lewati
Skywalker ini ternyata melewati jembatan gantung yang tersambung antar pohon satu dengan pohon lainnya dibeberapa titik, melewatinya harus satu persatu agar aman. Tingginya mungkin puluhan meter dengan panjang 200-300 meter.
Jembatan Gantung di Batang Ai

Kami semua beruntung karena jembatan ini baru diperbaiki dan dilakukan perawatan rutin sehingga bisa dilewati. Sebelumnya saya sudah melewati beberapa jembatan gantung seperti ini jadi tidak begitu panik saat melewatinya.
Dari atas terasa bergoyang kekiri dan kanan jika ada angin yang menyapu dan mengenai jembatan. Tetapi pemandangan diatas sangat indah. Kanopi pohon terlihat jelas. Saya juga dapat melihat kalau kawasan ini dikelilingi oleh air jernih dengan langit yang biru.
Perjalanan saya kali ini benar benar menyenangkan sekaligus melelahkan. Melihat alam yang elok sekalian berolahraga. 

Horor di Aiman Batang Ai

Setelah mandi, saya bersantai didepan kamar dengan teman teman yang tadi ikut kegiatan trekking. Sunset didepan kamar lumayan bagus, tapi bangunan ini terasa tua dan rapuh, malamnya sangat sepi. Saya diajak untuk makan malam di lobi hotel,
Melewati rumah lain dan lobi Rumah panjang yang terasa mencekam karena lampu sepanjang lorong redup sekali. Agak creepy karena bentuk hotel yang berbentuk rumah panjang dan cukup jauh dari kamar menuju ke loby.
Saya tinggal di rumah panjang ke 3 dengan jarak antara kamar dan lobby sekitar 200 meter. Agak malas melangkah saat makan malam karena banyak kelelawar dan hewan malam yang beterbangan.
Sesampai di lobi langsung disambut dengan tarian oleh wanita berpakaian dayak Iban, suara gong lamat lamat terdengar, di lobi ini banyak ornamen Penjelajab Batang Ai

Oh ya! air di Batang Ai sangat jernih, bahkan mirip dengan air mineral. Tapi tak satupun saya pernah melihat orang mandi dan berenang di sini.
Saya tak berani bertanya, karena dengan trekking saja saya sudah dapat pengalaman seru seperti ini


, Terimakasih telah mengunjungi Ulasani.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top