Personal Thoughts

From The Unaesthetic Side of Bandung

Hello~
Rasanya baru beberapa bulan yang lalu aku bikin (annual) year-end post, eh sekarang udah akhir tahun (lagi). Gimana resolusi awal tahunnya? Udah pada tercontreng apa malah blasss bablas angine… wkwk 😁. Dibandingkan tahun sebelumnya aku merasa tahun 2024 ini lebih nano-nano (*jebakan umur niya πŸ˜…), hidup berlalu bagai kedipan mata yang mana bikinku sering kewalahan saking nggak ke handle-nya.
Pertengahan tahun ini aku pindah ke unaesthetic side of Bandung dan sampai post ini di-publish aku masih belum bisa menemukan flow yang merenah. Yha~ mungkin karena sebelumnya flow-ku cukup sans aku cukup terbebani dengan fakta bahwa perjalanan pergi pulang kantor itu sungguh sangat time consuming, hal ini tentcunya berimbas pada household core yang berat banget kalau dirapel πŸ˜…. Pantesan ya Molly Weasley ingin banget punya peri rumah πŸ’‘.
Setiap harinya aku mesti bangun lebih pagi untuk bikin sarapan dan bekal (jangan berekspektasi terlalu tinggi yaini 😁), biasanya aku sarapan di rumah namun memasuki musim hujan sarapannya dibawa ke kantor. Yha~ suhu yang dingin dan intensitas makan yang meningkat bikin pencernaanku nggak karuan terutama di pagi hari πŸ˜…. Kalyan begini juga kan? Ayo bilang iya *maksa 😁.
Perjalanan pergi pulang kantor akhirnya bikinku faham mengapa bekerja termasuk ibadah, yunow… untuk menuju kesana (kerja) kita mesti melalui berbagai ujian, salah satunya adalah kesabaran πŸƒ.
– sabar saat kena macet di jalur Bojongsoang – Mayapada hampir setiap hari
– sabar saat ada wisuda Telyu selama 3 hari (1 hari gladi resik) berturut-turut
– sabar saat hujan yang tentcunya bikin macet
– sabar saat Dayeuh Kolot banjir lagi
– sabar saat perjalanan sekaligus bertanya-tanya kapan fase ini berakhir
Β FYI, kombinasi dari semuanya adalah puncak ke-rudet-an tinggal di unaesthetic side of Bandung.
Sebisa mungkin aku naik TMP yang berangkat jam 06.50, kalau naik TMP yang berangkat jam 07.00 udah pasti telat wkwk. Selisih waktu berangkat memang 10 menit namun selisih waktu sampai bisa 30 menit atau malah lebih. Untuk mengisi perjalanan biasanya aku menelepon mama (mendengarkan beliau berdoa dan sesekali kultum πŸ˜†), membaca buku, blogwalking, main game dan menyusun skenario luar biasa di kepala.
Musim hujan belakangan ini bikinku teringat film Parasite (review-nya bisa dibaca di sini), dimana hujan merupakan berkah sekaligus musibah. Rakyat jelita yang tinggal di unaesthetic side of Bandung mah cuma bisa nyengir saat melihat rang-o-rang meromantisasi Bandung setelah hujan. HAHAHA. FYI… Jalan Sukarno-Hatta adalah batas maya estetika antara wisatawan dan warlok.
Mungkin pernah lewat di timeline kalyan berita tentang Dayeuh Kolot yang (lagi-lagi) terkena banjir dan bikin Bandung Selatan macet. Yha~ untuk menghindari macet regular aku biasanya aku pulang agak malam, sampai suatu malam TMP yang kunaiki malah terjebak macet selama berjam-jam di pertigaan yang mengkoneksikan jalan Bojongsoang dan Dayeuh Kolot. Jalur TMP mah nggak kena banjir ya namun kendaraan yang menghindari area Dayeuh Kolot tumpah ruah di Bojongsoang.
Satu persatu penumpang mulai undur diri, ada yang minta dijemput, ada yang jalan kaki ke tujuan, ada yang mencoba peruntungan (yang penting keluar dari bis), lah… aku order ojol sedari tadi di tolak mulu. Aku baru mendapatkan driver sekitar jam 10an, kebetulan rumah driver-nya searah dengan rumahku makanya di-pick. Terima kasih ya Allah… hamba udah ngantuks banget πŸ˜₯.
Aku sampai di rumah sekitar jam 11an, mama dan Widy udah bolak balik menelepon, pun dengan Mas Bagus yang ngide mencariku di halte terakhir. Maafkan daku saudara-saudara sekalyan, aku nggak sempat mengecek smartphone gegara kita (aku dan driver) berkali-kali kesamprok banjir. Selain itu driver-nya pake shortcut yang gelap dan sempit, bikinku waswas mau mengeluarkan smartphone dari tas πŸ˜….
Menghindari tumpahan massa yang mencari jalur alternatif menuju ke kota, aku memutuskan untuk pergi kerja sekitar jam 05.30 via Cibaduyut. Sesuai prediksi, jalur Dayeuh Kolot dan Bojongsoang udah nggak bisa dilewati karena banjir semalam bikin tanggul jebol. Alhamdulillah perjalanan lancar meski ada macet di beberapa titik dan… ya Allah… ngantuks banget 😒. Aku sampai kantor jam 06.30 *kepagian, sambil menunggu kantor dibuka aku beli bubur di depan Warung Kopi Purnama.
Setelah insiden macet di Bojongsoang aku berusaha langsung pulang dong wkwk, isokay TMP-nya penuh atau nggak kebagian kursi yang penting pulang. Nggak kuku euy wkwk… Oh ya, tasku makin berat karena aku printilanku makin banyak, ada tambahan jas hujan, payung dan jaket ekstra. Belum genap 6 bulan tinggal di unaesthetic side of Bandung, Hayati lelah udabudgeting-ku porak poranda tersapu banjir Dayeuh Kolot 🌊.
***
Mari kita akhiri sesi curhat tinggal di unaesthetic side of Bandung dengan calyfedoscope πŸ˜‰.
READING CHALLENGE
Di awal tahun 2024 dengan kesadaran penuh aku mengikuti reading challenge-nya BBB, nggak terlalu muluk yaini 6 buku aja. Alhamdulillah aku berhasil menyelesaikan 7 buku dalam perjalanan pergi dan pulang kantor di TMP, lebih dari segalanya aku menemukan lagi excitement yang meredup gegara keseringan baca caption πŸ˜…. Menyelami akun bookstagram dan booktok aku merasa ciut dengan khazanah perbukuan saat ini, semoga tahun depan aku bisa lebih banyak baca buku ya…

Psychology of Money – Morgan Housel 3/5
Aku beli buku ini sebagai annual gift untuk bestie-ku, penasaran gegara review-nya yang hampir selalu OK. Saat aku baca aku malah ketawa sendiri gegara materinya yang ternyata kurang relate untuk jama’ah sekalian.

Negeri Para Roh – Rosi L. Simamora 4/5
Aku beli buku ini beberapa tahun yang lalu di Gramedia dengan Icunk dan Lisna *lawas banget yaini huhu alhamdulillah berhasil diselesaikan dalam kurun seminggu.
Critical Eleven – Ika Natassa 3/5
Alur ceritanya cukup sederhana namun materi pendukungnya sungguh sangat glamour, puyeng hamba life style-nya sungguh sangat nggak tergapai namun di sisi lain berhasil mengeksploitasi naluri terendahku sebagai manusia πŸ˜….

Perpustakaan Ajaib Bibbi Broken – Josh Gardner 3/5
Aku kurang nyaman dengan gaya Bahasa yang dipake oleh translator-nya, macem kurang coy aja gitu hehe πŸ˜…. Sayangnyam karakternya belum berhasil bikinku jatuh cinta layaknya Panina Manina di Putri Sirkus dan Lelaki Penjual Dongeng.
Partikel – Dee Lestari 4/5
Gelombang – Dee Lestari 4/5
Intelejensi Embun Pagi – Dee Lestari 3/5
Review heksalogi Supernova bisa dibaca di sini
***
NONTON
Tinggal di unaesthetic side of Bandung bikinku urung pulang malam, transportasi yang terbatas dan situesyen yang sulit diprediksi tentcunya menjadi pertimbanganku saat memutuskan mau nonton apa nggak? Intensitas hujan yang tinggi dan macet yang merajalela belakangan ini bikinku mager, maunya rebahan mulu wkwk. Aku udah bikin list film yang ingin ditonton tahun depan, buseddd… line up-nya khan maen… semoga mestakung ya…
***
UNSUBSCRIBE 1.0
Sejak awal tahun aku kesulitan men-subscribe Microsoft Office gegara ganti kartu, udah bolak balik menghubungi costumer service Microsoft dan bank yang kupake namun sampai post ini ditulis solusinya belum ketemu. Huft… Aku terbiasa bikin draft post di Words, begitu nggak pake Microsoft Office dan pindah ke Notebook, well… ternyata kurang nyaman ya πŸ˜…. Kini aku pake Sticky Notes biar hurufnya bisa di-bold *penting, alasan yang sama mengapa post-ku terjeda begitu lama.
***
UNSUBSCRIBE 2.0
Sejak puyeng gegara Money Manager aku memutuskan untuk bikin back up file mandiri di Sheet, ribet sih… tapi isokay laya seenggaknya aku nggak mesti panik kalau tetiba smartphone-ku bermasalah. Kini aku pake Sheet biar ingat tiap kali buka browser, template-nya masih pake template bawaan + modifikasi tipis-tipis. Sadar banyak mau aku belajar bikin rumus spreadsheet via TikTok selama seminggu wkwk. Kalau kalyan penasaran seperti apa hasta karyaku, silakan dicek di sini ya.
***
HEALING
Untuk tahun ini aku memutuskan untuk skip hulang healing karena ingin fokus pindahan dan memenuhi kebutuhan rumah. Tinggal di unaesthetic side of Bandung bikinku mager kemana-mana, kalau nggak penting-penting banget atau dijemput Deya udah bisa dipastikan lagi leyeh-leyeh di kasur πŸ˜‚. Beberes kalau dilakukan secara kontinyu selama berminggu-minggu udah nggak sparks joy lagi, yang ada malah bikin stress.
***

SHEILA ON 7
Tahun ini Sheila on 7 bikin konser Tunggu Aku Di… 5 kota, sayangnya aku nggak berhasil mendapatkan tiketnya. Meski suka Sheila on 7 sejak duluuu… aku sih nothing to lose, dapat syukur nggak pun isokay. Namun, teruntuk jastiper brengsex yang bikinku stuck di website selama 1,5 jam, anj 🐢!!! Mohon maaf manteman yang titip beli tiket, ini Sheila on 7 loh ya bukan gorengan Rp 5.000 isi 4. Anyway, terima kasih untuk netizen yang udah berbaik hati membagikan story saat mereka konser, aku padamu… πŸ’–.
***
WACANA
Ada banyak rencana yang popped out, namun menimbang situesyen yang nggak coy sepertinya rencanaku mesti dikurasi duls.Β 
***
Last but not least, semoga aku dan kau diberikan kesehatan dan kesejahteran untuk bisa menikmati hidup 😊.

, Terimakasih telah mengunjungi Ulasani.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top