Jawa Barat

Hal Tercecer dan Tercermati di Papandayan

Hal yang membuatku ternganga di Papandayan…

Weekend 21-22 Maret 2015, lihat apa yang kutemukan saat hiking ke Gunung Papandayan!

 Saat awal pendakian, kami mendapati
puluhan bahkan ratusan pendaki di terminal Guntur. Dan, ternyata semenjak
subuh, sudah ada sekitar 30 pick up yang mengantar pendaki ke Camp
David, lokasi pendakian dimulai. Berarti ada ratusan pendaki yang naik hari itu. How come? Gunung sudah bukan lagi spot
untuk menyepi ternyata.

Lihat, kan? Begitu banyak pendaki Sabtu pagi itu.

  • Begitu sampai lokasi camp di Pondok Salada, tenda warna-warni sudah
    berdiri dan ramai pendaki. Inilah alasan mengapa gunung ini ditutup tiga
    bulan terakhir. Terlalu banyak pendaki dalam satu waktu bisa merusak
    ekosistem alam. Dan gunung butuh bernapas untuk meregenerasi ekosistem
    makhluk hidup di sini. Pondok Salada ini sudah menjadi padang lapang
    berlapis tanah. Padahal dulunya, kata temanku yang rutin menjenguk
    Papandayan tiga bulan sekali, Salada itu penuh rumput diselingi beberapa
    rimbunan edelweis. Lha, yang sekarang kulihat, Pondok Salada tak lebih
    seperti lokasi camp macam Bumi Perkemahan Cibubur.

Bumi perkemahan
Persami
  • Ada toilet umum serta
    warung kecil yang melengkapi kebutuhan manusiawi kami. Itu artinya, sampah akan ada di mana-mana. Deterjen akan menggenangi tanah di Pondok Salada ini. Aku khawatir, dalam beberapa tahun ke depan, Gunung Papandayan akan jadi objek wisata keluarga. Astaga!
Antrean toilet

Dipungut biaya untuk yang mengambil air di pancuran dan buang air di toilet

Ada pancuran air yang langsung dialirkan dari sungai, memudahkan kita menyetok air minum dan mencuci piring (with detergen)


, Terimakasih telah mengunjungi Ulasani.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top