Hari ini ada tiga agenda peringatan yang keren, baik berskala nasional maupun internasional yang tanggal peringatannya bersamaan, 21 November.
Ketiga agenda peringatan yang juga punya kaitan erat dengan sektor pariwisata itu adalah Hari Pohon Sedunia (World Tree Day), Hari Ikan Nasional (Harkannas), dan Hari Maleo Sedunia (World Maleo Day).
Hari Pohon Sedunia yang diperingati setiap 21 November bertujuan sangat positif antara lain utk menyuarakan terus gerakan menanam pohon/tumbuhan/tanaman.
Pohon memiliki berjuta manfaat, antara lain melancarkan penyerapan air hujan yg akan menjauhkan lingkungan dari banjir.
Sebaliknya jika penebangan pohon besar-besaran dilakukan, yang semula rimba raya berubah rupa menjadi tambang, lahan sawit, ladang, tempat tinggal, dan lainnya sangat berpotensi memicu terjadinya banjir bandang dan longsor. Sudah banyak bencana yang menjadi buktinya.
Tak ada cara ampuh selain menanam pohon dan terus merawatnya. Sebab menjaga pohon (hutan) berarti merawat kehidupan dan sekaligus kebudayaan masyarakat setempat.
Hari Ikan Nasional (Harkannas) juga diperingati setiap tahun pada 21 November.
Harkannas ditetapkan di era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melalui Keputusan Presiden (Kepres) No. 3 Tahun 2014 tanggal 24 Januari 2014 tentang Hari Ikan Nasional.
Di laman
Dilihat dari sisi pariwisata, TravelPlus Indonesia @adjitropis dan tim @travelplusindonesia menilai ikan juga menjadi salah satu daya tarik wisata, salah satunya Ikan Kerisi yang menjadi kuliner khas Desa Burong Mandi, Belitung Timur (Beltim).
Ikan juga dijadikan motif kain batik khas Belitung yang dapat wisatawan borong di Galeri Daun Simpor, Beltim.
Hari ini, tepat tanggal 21 November juga diperingati sebagai Hari Maleo Sedunia (World Maleo Day).
Hari burung dengan nama latin Macrocephalon maleo ini ditetapkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan @kementerianlhk di Kabupaten Bone Bolango (Bonebol), Gorontalo pada 21 November tahun lalu.
Dalam peringatan World Maleo Day tahun ini, sebanyak
Maleo boleh dibilang menjadi satwa primadona TNBNW yang mampu menarik kunjungan bukan hanya wisatawan pun peneliti.
Foto: @adjitropis, @travelplusindonesia,dok. @supriyanto1597 & @btn_boganinaniwartabone