islam di vanuatu

Islam dan Masjid di Vanuatu

Dimanakah Vanuatu ? ::: Vanuatu berada di jajaran negara negara pulau di samudera Pasifik Bagian Selatan, bertetangga dengan Fiji, Kaledonia Baru dan lainnya.

Pernah
mendengar nama
Vanuatu ? Atau malah belum pernah sama
sekali !. tak mengherankan, karena
Vanuatu memang sebuah negara yang terdiri
dari gugusan pulau kecil di tengah Samudera Pasifik bagian selatan, Ibukota negaranya di Port Villa, tergolong sebagai salah satu negara miskin namun memiliki
keindahan alam yang memukau. Bila dibandingkan dengan Indonesia, maka Indonesia
akan menjadi negara super kaya dan super luas dibandingkan
Vanuatu
Keseluruhan
luas
Vanuatu (perairan dan daratannya) sekitar
12,190 km2 hampir setara dengan luas propinsi Gorontalo (11.257.07 km2) di
Pulau Sulawesi.
Vanuatu terdiri dari 82 pulau dengan ukuran
relatif kecil, 14 pulau yang memiliki ukuran >100 km2 (10 ribu hektar atau
10km x 10km), 19 pulau tak berpenghuni, sementara dua pulau kecilnya di lokasi
paling selatan, di klaim oleh Prancis sebagai bagian dari negara Kaledonia Baru. Luas
keseluruhan pulaunya itu bila digabung jadi satu hanya seluas sekitar 4.700 km2
lebih kecil sedikit dibandingkan dengan luas propinsi Bali (5.780.06 km2)

Gaya Baru ::: Muslim Mualaf Vanuatu dengan gaya baru dan jalan hidup yang baru. Gamis putih menggantikan kostum serta seluruh kebiasaan lamanya.

Karena
ukuran pulau nya yang mungil mungil Negara ini sangat rentan dengan dampak
pemanasan global, dan bila pemerintah dan rakyatnya gagal menjaga kelestarian
hutan, kekurangan air bersih segera menjadi bencana. Namun menariknya, di tahun
2010 lalu
Vanuatu bertengger di puncak daftar Negara
yang penduduknya paling gembira di dunia versi
lonelyplanet, mengalahkan Indonesia yang super
kaya dan super besar yang bahkan tak masuk dalam daftar nomonasi.

Dan
menariknya lagi meski letaknya yang terpencil di tengah deburan ombak Samudera
Pasifik dan berjarak sekitar 15 ribu kilometer dari Mekah, Islam telah hadir di
Negara pulau ini sejak tahun 1978 lalu, bukan diantar masuk kesana tapi di
jemput sendiri oleh penduduk asli nya yang kemudian menjadi muslim pertama di
Negara itu. Benar benar “sesuatu” yang tentunya cukup  menarik untuk di ulas.
Vanuatu muncul dalam sejarah Nasional
Indonesia ketika diselenggarakan Konfrensi Asia Afrika (KAA) di Bandung tahun
1955, kala itu Vanuatu masih berstatus koloni Prancis dan Inggris. Namun Semangat untuk merdeka mengantarkan mereka ke kancah dunia di kota Bandung tersebut.
Muslim dan Masjid Pertama di Vanuatu

Dua kali sensus penduduk yang telah diselenggarakan di Vanuatu, sama sekali tidak menyebut tentang adanya komunitas muslim disana, baik pada sensus penduduk tahun 199 maupun sensus penduduk sepuluh tahun kemudian atau di tahun 2009. Meskipun demikian beberapa laporan menyebutkan adanya sekitar 200 mualaf di negara pulau ini, sumber lain bahkan menyebutkan jumlahnya mencapai 1000 jiwa.
Masjid kecil di tengah kampung Mele ::: Kecil dan sederhana dan tak tampak seperti bangunan masjid. Inilah masjid pertama di Republik Vanuatu. Masjid Wakaf dari muslim setempat. Acungan dua jempol rasanya tak cukup untuk memuji muslim di negara pulau ini. (foto kiriman dari Kris Triyantio, WNI di Melle).


Penduduk
Vanuatu
mayoritas beragama Kristen. Namun Islam telah hadir di negara ini. dan tak sulit
menemukan komunitas muslim disini. Sebagai negeri yang sedang gencar gencarnya
mempromosikan pariwisata di negeri mereka, para pengelola perhotelan pun turut
menyerap semua informasi tentang negara-nya termasuk komunitas Islam di negara
mereka, dan dengan mudah mereka menjelaskan hal tersebut.

  
Sejarah Islam di Vanuatu

Mustapha
Kaloas
, Sekretaris Jenderal Vanuatu Islam Society menuturkan bahwa sejarah
Islam di
Vanuatu dimulai sejak tahun 1978 lalu. Masih
belum lama bahkan belum sampai setengah abad dibandingkan dengan sejarah Islam
di Indonesia. Adalah Henry Nabanga seorang warga asli
Vanuatu yang melanjutkan studinya ke India
untuk mempelajari proses penterjemahan naskah.

Aktivitas pengajian di Masjid Melle – vanuatu (foto kiriman dari Kris Triyantio, Muslim Indonesia tinggal di Vanuatu).

Henry
Nabanga
berasal dari Desa Mele di Port Villa,
Vanuatu. Di tahun 1973 beliau memutuskan
untuk berangkat ke India guna mempelajari penterjemahan naskah disana. Sentuhan
nya dengan Islam berawal di sana. Aktivitas belajarnya kemudian membuatnya
mempelajari segala sesuatu yang bahkan jauh lebih luas sampai kemudian
mengenalkannya pada Islam. 

Dan menarik minatnya untuk mempelajari agama Islam
lebih dalam. Hasilnya, ketika beliau kembali ke desa Mele di
Vanuatu beliau sudah menjadi seorang muslim dan
mengganti namanya menjadi Husein Nabanga. Sejak tahun 1978 Islam bermula tumbuh
di desa Mele dan sekitarnya dan kemudian menyebar hingga ke berbagai pulau di
Vanuatu.
Kepribadian
Husein yang menarik ditambah dengan pembawaannya yang humoris serta
penyampaiannya tentang Islam dengan cara yang sederhana memudahkan keluarga dan
penduduk desanya untuk memahami agama yang baru dia bawa pulang dari India. Dan
segera Islam diterima dengan baik dan berkembang di desanya. 

Ketika Husein
Nabanga
wafat pengikut dan keluarganya melanjutkan syiar Islam. Sebagian dari
mereka pindah dari Port Villa ke ke pulau Tanna dan menyebarkan Islam disana.
bermula dari 50 Kepala keluarga di Desa Mele Islam berkembang pesat hingga
menyentuh angka 1000 jiwa.

Di dalam Masjid Mele ::: Dalam segala kesederhanaannya Muslim Vanuatu semuanya merupakan mualaf yang hijrah ke dalam Islam dari agama dan kepercayaan lama mereka. Mereka sangat butuh bantuan dari muslim di bagian dunia lain termasuk bantuan pengajaran cara ber Islam dengan benar.

Empat
belas tahun sejak kepulangan Husein dari India atau di tahun 1992, masjid
pertama di
Vanuatu pun berdiri di desa Mele, di
pinggiran kota Port Villa. Lahan dan bangunan masjid ini merupakan wakaf dari Mohammed
Seddiq
, salah satu Mualaf Vanuatu. Beliau sebelumnya merupakan pemeluk
agama Kristen Pantekosta. Masjid kecil ini selain berfungi sebagai tempat
ibadah tapi juga berfungsi sebagai madrasah bagi anak anak dan dewasa. Dan sekaligus
menjadi rumah bagi Vanuatu Islamic
Association.
Sebuah
masjid yang sama sekali tidak mirip dengan bangunan masjid yang biasa kita
kenal. Bangunan masjid Mele yang merupakan masjid pertama di
Vanuatu ini berupa sebuah bangunan rumah
biasa tanpa kubah apalagi menara. Sebuah papan nama sederhana bertuliskan
muslim Mosque dipasang atau lebih tepatnya di geletakkan di depan bangunan ini.
sementara gerbang pagarnya diberi bentuk seperti kubah diatasnya, sangat
sederhana. Namun inilah masjid pertama yang mengukir sejarah eksistensi Islam
di
Vanuatu.

Lantunan azan tanpa pengeras suara dalam dialeg setempat yang terdengar cadel melapalkan lafaz azan terdengar syahdu di tengah kampung sederhana, Mele, dipinggiran kota Port Villa, Ibukota Republik Vanuatu.

Tak
ada perangkat pengeras suara di masjid ini, karena ukurannya yang kecil hanya
mampu menampung belasan jemaah di dalamnya, bila di Indonesia, hanya seukuran
sebuah surau di tengah kampung. sebagian dari jemaahnya terpaksa sholat di luar
masjid. di dalam masjid, kita juga tidak akan menemukan mihrab yang biasa
menghias sisi kiblat di dalam masjid. Mimbarnya dibuat sederhana berupa tiga
undakan tangga, cukup untuk memberikan tempat lebih tinggi bagi khatib sholat
Jum’at. Sebidang tempat kecil di partisi dengan kain putih sebagai tempat untuk
jemaah wanita di dalam masjid.

Usia
peradaban Islam di
Vanuatu memang masih teramat muda ditambah
dengan lokasinya yang begitu terpencil berakibat pada minimnya para da’i yang
memberikan pengajaran Islam dan akibatnya minim pula pemahaman mereka terhadap
agama Islam yang begitu mereka cintai. Sebagaimana di akui oleh tokoh muslim
setempat bahwa mereka sangat haus akan bimbingan untuk berislam secara kaffah. Beberapa
muslim setempat bahkan dengan bangga menggunakan gamis dan sorban sebagai
penanda bahwa mereka adalah muslim. Semua itu menjadi tanggung jawab muslim di
bagian dunia lainnya termasuk di Indonesia.

Pintu utama masjid Melle (foto kiriman dari Kris Triyantio, Muslim Indonesia tinggal di Vanuatu)..


“Muslim
Vanuatu mengajarkan kita sebuah pelajaran yang teramat berharga. Bahwa
kemiskinan, keterpencilan, keterasingan dan segala keterbatasan dan kekurangan
tak menghalangi mereka untuk menjadi warga dunia yang paling bahagia dan tak
menjadi penghalang bagi mereka untuk menemukan Islam”


Muslim Indonesia di Vanuatu

Alhamdulillah,
Puji syukur kehadirat Allah Subhanahuwata’ala, Kris Triyantio, Adalah salah
satu muslim Indonesia yang baru saja mendapatkan tugas dan kini tinggal di
Vanuatu, beliau bekerja di perusahaan yang bergerak dibidang IT. Melalui emailnya
menyebutkan bahwa ada beberapa muslim Indonesia yang tinggal di Vanuatu sekitar
5-6 orang termasuk dirinya.

Jemaah antar bangsa di Masjid Melle (foto kiriman dari Kris Triyantio, Muslim Indonesia tinggal di Vanuatu).

Selain
warga Indonesia juga ada muslim Pakistan, Fiji dan negara lainnya yang turut
membantu memakmurkan Masjid Melle ini. menurut beliau saat ini pengurus Masjid
Melle sedang fokus merapikan struktur organisasi dan dokumentasi keuangan. Dan beliau
sendiri meski merupakan warga baru disana dipercaya untuk menjadi penasihat
bidang Teknologi di Masjid Melle.

Dipenutup
emailnya beliau menyampaikan bahwa “saudara saudara muslim kita di Vanuatu masih
perlu banyak bimbingan baik agama dan lain sebagainya dan Marilah kita membantu
muslim Vanuatu dalam hal apa saja dari yang sederhana yaitu doa yang tulus :)”. (updated : Rabu, 27 Februari 2013)



, Terimakasih telah mengunjungi Ulasani.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top