Backpacking ke Jepang, 9 Hari, 9 Kota, budget cuma 8 juta rupiah. Tanpa credit card, karena gua ga punya, ga nyewa wi-fi router yang kata orang-orang kekinian itu perlu banget biar eksis, tanpa relasi di Jepang. Solo backpacking.
Hasilnya?
I’m survived! Horrreeee *pengen nangis rasanya
Untuk info lebih lengkap urus visa waiver Jepang di kedubes Jepang, cek di sini.
Hasilnya?
I’m survived! Horrreeee *pengen nangis rasanya
![]() |
Shirakawa-Go, day 4, masih bersalju |
![]() |
Menara Tokyo, dari Zozo-ji Temple, day 9. Kalau mau lihat menara Tokyo dengan sedikit “gangguan” sesama turis, di sini tempatnya |
Berawal dari hunting tiket murah setahun sebelumnya (2016) dapat 4.8 juta Jakarta – Haneda PP. Setelah itu, gua lupa udah beli tiket ini, hingga sekitar H-3 minggu. Gua pasang reminder di HP. Begitu keinget, panik lah gue. Duit lagi menipis, persiapan belum ada. Mana di Jepang masih dingin, dan gua ga tahan dingin! Cek di accuweather, suhu di Jepang bulan Maret sekitar 5-10°, karena masih awal musim semi.
“Lah, terus kenapa lu pesen tanggal segitu tong?” Kata gua dalam hati. Yaah, namanya juga kalap tiket murah, hehee.
Coba reschedule, ternyata kena denda 1,3 juta per flight! Kalau di-cancel ga ada refund. Jadilah gua berangkat dengan persiapan mendadak dan budget minim. Gua berangkat tanggal 28 Maret transit di KLIA2 pukul 22.20, flght ke Jepang tanggal 1 Maret, tiba di Haneda pukul 22.30. Balik ke Indo tanggal 10 Maret, pukul 23.45, tiba besoknya pukul 9.40. Dari 12 hari perjalanan, waktu efektif gua di Jepang ada 9 hari. Dan berikut persiapan gua sebelum berangkat.
Urus VISA
Ini gua urus h-6 sebelum berangkat. Lucky for me, passport gua ternyata e-paspor! Prosesnya sendiri cukup mudah dan cepat. Untuk e-paspor, ga sampai semenit, berkas-berkas di cek. Dan besoknya udah jadi. Yang ga tahan, ngantrinya gan! Bikin nangis!
Untuk info lebih lengkap urus visa waiver Jepang di kedubes Jepang, cek di sini.
![]() |
Lihat antriannya? Ini ketika mau ngambil visa. Antrian sudah ngular di depan gedung, untuk masuk doank. Di dalam, harus ngantri lagi |
Tukar Yen
Karena gua ga punya kartu kredit, jadinya gua harus bawa cash. Dari awal gua budgetin cuma bawa 6 juta dan 2 juta untuk jaga-jaga –ujung-ujungnya kepake semua si, kalap gua di sana, heheee–. Duitnya langsung gua tukar. Katanya si, kalau mau tukar, mending hari Senin. Nilai tukarnya lebih bagus. Dan lebih oke lagi kalau punya kenalan yang kerja di treasury. Alhasil, gua dapat sekitar ¥51k, $150 buat jaga-jaga plus bawa RM50 sisa jalan-jalan ke KL sebelumnya untuk transit di Kuala Lumpur. Duit segepok tadi jadi tipis deh.
Susun Itinerary
Sebelumnya, gua kumpulin dulu spot-spot asik menurut blog-blog travelling, atau di TripAdvisor. Gua pakai app Google Maps untuk marking spot-spot yang gua pengen kunjungin. Setelah semua dimarking, jadi kelihatan kan daerah mana saja yang banyak markingannya, dan dari satu marking ke marking yang lain paling dekat ke mana. Dari situ baru gua buat itinerary.
![]() |
Ini screenshot spot-spot yang gua save di google maps, untuk kota Tokyo. Bisa kelihatan, spot-spot mana saja yang berdekatan. Jadi, kalian bisa nentuin itinerary dengan lebih efektif dan hemat secara waktu dan budget. |
Bagi yang mau list yang gua punya (Tokyo, Osaka, Kyoto, Nagoya) sila isi kolom komentar ya. Bisa di share koq, bawaan dari applikasinya. Atau bagi yang pengen tahu lebih detail step-by-step nya, silahkan cek di sini.
Sampai detik terakhirpun, itinerary gua masih berubah. Karena lihat teman gua ke Shirakawa-go -yang mana sebelumnya gua belum pernah dengar, plus lihat di grup Backpacker Internasional banyak yang menyarankan ke sana, maka gua masukin deh ke list gua.
Dan ternyata, itinerary yang gua buat ini berubah banyak dengan aktualnya. Semua karena kartu ajaib yang gua baru tahu setelah sampai di Haneda. Namanya JR Wide Pass. Nanti gua ceritain ya di artikel selanjutnya, mengenai kesaktian kartu ini yang menurut gua ga kalah dari JR Pass yang lebih tenar. Atau kalau mau tahu pass-pass apa aja yang berguna (banget) di Jepang, lihat di sini.
Hal lain yang membuat itinerary gua berubah, karena ga punya CC, jadinya untuk beli tiket night bus dan tiket-tiket museum, terpaksa beli on spot. Jadi, untung-untungan deh.
![]() |
Ini itinerary awal. Aktualnya banyak yang berubah. |
Booking Hotel
Setelah nentuin mau ke kota mana aja, waktunya untuk book hostel. Booking hostel buat gua bikin deg-degan. Rata-rata situs booking internasional, dan murah around 100k, harus pakai kartu kredit. Makanya, sampai detik-detik terakhir keberangkatan pun, di Bandara Soetta gua masih ngulik bookingan hostel yang murah, dan ujung-ujungnya ga murah-murah amat.
AirBnB, Agoda, TripAdvisor, Hostel.com, semua pakai CC. Yang ga perlu pakai itu, Booking.com. Cukup booking saja, nanti bayar cash pas check-in. Tapi, ga semua yang murah ada di situ. Untuk hostel di Nagoya, saya pakai ini. Saat itu yang available, dapatnya ¥2500 per hari. Agak mahal si, tapi karena yang paling dekat dari stasiun, maka gua milih ini.
Untuk hostel di Tokyo, Osaka dan Kyoto, saya pakai Traveloka karena bisa langsung transfer via atm / internet banking.
![]() |
Hostel di Nagoya. Bentukannya capsule hostel. |
![]() |
View di dekat hostel di Osaka. Ada taman dan sungai. |
Sewa modem atau…
Kalau liat di travel blog yang ada, banyak yang menyarankan untuk sewa portable wifi, agar bisa akses map biar ga kesasar, bisa akses informasi mau ke mana aja ketika berada di suatu tempat dan yang penting, bisa tetap eksis di social media, secara real time!
Setelah cek, yang terkenal di Jepang adalah Pururu wifi dan Ninja wifi. Yang paling murah ¥400 per hari. Kali 9 hari, ternyata lumayan juga. Setelah putar otak, akhirnya ketemu alternatif lain supaya bisa survive tanpa modem di Jepang.
Pertama
Supaya ga kesasar, pakai applikasi peta yang bisa dipakai offline. Andalan gua sebenarnya Google Maps dan Here WeGo. Sayangnya dua applikasi ini belum available offline untuk Jepang. Jadi, gua pakai apps lain, Maps.Me. Lihat di sini untuk reviewnya.
![]() |
Begini penampilan applikasinya, ketika di pakai offline. Mirip dengan Google Maps. |
Kedua
Untuk akses informasi mau ke mana aja ketika berada di suatu tempat dan yang penting, bisa pakai applikasi TripAdvisor. Bisa dipakai offline juga. Cukup donwload kota yang kamu tuju, maka semua info, dari hotel, tempat makan, tourism spot, hingga review per spot dan petanya bisa di akses tanpa internet. Lihat review gua di sini.
![]() |
Sekilas mengenai applikasi Trip Advisor, pemakaian offline. Lihat di bar kanan atas, ga pakai wifi maupun paket data, karena sebelumnya sudah di download data-datanya. |
Ketiga
Eksis di social media? Pakai internet di hostel saja. Semua hostel yang gua pesan, wifinya cukup kencang.
Sebenarnya di Indonesia sudah ada juga yang menawarkan modem dari Indonesia dengan harga murah loh. Tapi baru tau pas udah jalan menuju bandara. Ga siap banget ya anaknya? Hehee… Kalau mau tahu applikasi apa aja yang bisa dipakai offline di luar negeri, baca di sini.
Packing
Seperti biasa, kalau gua mau berangkat, packing di detik-detik terakhir. Karena di Jepang masih dingin, akhirnya gua beli Longjohn. Dapat murah, sepasang cuma 120k! Sepasang looh. Baca di sini info lengkap di mana gua belinya.
Jaket tebal water repellant yang gua beli OL 200an berapa bulan sebelumnya, beberapa kaos lengan panjang, kaos kaki, sweater, kupluk, glove dan voila! Semua masuk dalam satu ransel!
Untuk menghemat space dan memperingan bawaan, dari 9 hari gua di sana, gua cuma bawa baju untuk 4 hari saja. Nanti kan tinggal laundry, cari hostel yang sediain mesin cuci. Banyak koq.
Packing sudah, saatnya berangkat!
![]() |
Arashiyama Bamboo Groove, Kyoto |
![]() |
Nyobain ramen Ayam-ya halal yang terkenal itu |
(UPDATE!)
Setelah petualangan ke Jepang, gua jadi ngerti dan tahu bagaimana cara berhemat di Jepang. Bagi yang mau tahu cara berhemat ala gua, baca di sini ya.
Setelah petualangan ke Jepang, gua jadi ngerti dan tahu bagaimana cara berhemat di Jepang. Bagi yang mau tahu cara berhemat ala gua, baca di sini ya.
Ini Perjalanan gua ketika nginap di KLIA2 dan Haneda
Ini Perjalanan gua Hari pertama di Tokyo

, Terimakasih telah mengunjungi Ulasani.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.