Indonesia Destination

Keindahan Banda Aceh yang Tersembunyi

Banda Aceh, sebuah ibu kota dari provinsi
yang terletak paling barat di Indonesia. Sebuah kota yang kemungkinan jarang
diperhitungkan para kaum urban untuk dijadikan tempat melepas penat. Atau
mungkin sebuah kota yang sama sekali tidak diketahui potensi alamnya.

”Hah Banda Aceh ? emang ada apaan di Banda Aceh
?”


Sebuah kalimat pertanyaan balik yang saya
terima ketika mengajak teman-teman untuk mengunjungi Banda Aceh. Miris, satu
kata yang terlintas di kepala saya, ketika mendengar kaum muda penerus bangsa
bahkan tidak mengenali negerinya sendiri. Mungkin mereka memang tidak tahu,
atau mereka tidak mau cari tahu bahwa Banda Aceh juga memiliki potensi wisata
yang besar.  Keragaman budaya dan sejarah,
keindahan alam, dan kesederhanaan masyarakat Aceh yang didominasi oleh umat
muslim adalah beberapa magnet potensi wisata Banda Aceh yang cukup menarik
untuk di eksplor.


Mengenal
Banda Aceh lebih dekat melalui kebudayaannya


A. Festival Seni dan Tari di Taman Putroe Phang
source : http://www.tribunnews.com/

Saya selalu tertarik dengan warisan budaya
Aceh yang kini sudah secara resmi diakui oleh UNESCO sebagai warisan dunia ini,
yaitu Tari Saman. Ketika saya masih SMA, Tari Saman merupakan ekstrakulikuler
yang paling digemari. Keunikan dari Tari Saman berada pada tidak terdapatnya
iringan musik. Tari Saman hanya menggunakan
suara
dari para penari dan tepuk tangan yang biasanya dikombinasikan dengan memukul
dada dan pangkal paha mereka. 



source : http://www.tribunnews.com/

Tentunya akan lengkap
rasanya apabila menyaksikan pertunjukan Tari Saman secara langsung di kota nya
berasal. Datanglah ke
Art and Music
Weekend Show
yang diselenggarakan di Taman Putroe Phang Banda Aceh. Setiap
Sabtu dan Minggu di sore hari ratusan masyarakat Banda Aceh berbondong-bondong
untuk menyaksikan acara yang bertujuan untuk melestarikan khasanah budaya Aceh
dan menghibur wisatawan lokal dan mancanegara yang berkunjung ke Aceh.



Bukan hanya festival musik
dan tari, Taman Putroe Phang juga menyediakan area bermain untuk anak-anak
dilengkapi dengan situs sejarah yang ada di belakangnya. Taman Putroe Phang sendiri
berlokasi di pusat Kota Banda Aceh yang di bangun oleh Sultan Iskandar Muda
untuk Sang Ratu Putroe Phang. Tamannya terletak tidak jauh dari tempat
pemandian kerajaan yang biasa di panggil Gunongan.



Info :
Art and Music Weekend Show

Jl. Teuku Umarr di Banda Aceh
Hari       : Setiap Sabtu dan Minggu
Jam        : 16.00
Tempat  : Taman Putroe Phang Banda Aceh

B. Rumoh Aceh


Museum Rumoh Aceh
source : http://id.wikipedia.org/wiki/Rumoh_Aceh

Sebagai mahasiswa
arsitektur, saya memang selalu ingin mengenal lebih dekat rumah – rumah
tradisional khas dari masing – masing provinsi di Indonesia. Berkenalan dengan
kebudayaan Aceh bisa dilakukan melalui hunian yang setiap harinya mereka
tinggali. Pertanyaannya, apakah rumah Aceh masih bisa ditemukan di jaman
sekarang ? Tentunya untuk rumah Aceh yang asli masih bisa ditemukan di
daerah-daerah pedalaman provinsi Aceh, seperti di Gayo. Namun bukan berarti
menutup kemungkinan bagi kaum wisatawan yang juga memiliki rasa penasaran ingin
berkunjung ke rumah adat Aceh.






Interior Museum Rumah Aceh
source : http://id.wikipedia.org/wiki/Rumoh_Aceh
Di Banda Aceh, terdapat
Museum Rumoh Aceh. Museum yang didirikan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Banda Aceh ini didirikan pada tahun 1915. Uniknya bangunan museum Rumoh Aceh
ini sudah dibuat pada masa colonial Belanda tahun 1914 di Semarang, yang
kemudian di pindahkan ke Aceh dan menjadi salah satu museum dengan sejarah
panjang di nusantara.


Didalam Rumoh Aceh,
terkandung banyak makna dari budaya Aceh sendiri, salah satu contohnya yaitu
tinggi pintu yang hanya sekitar 120-150 cm
, hal ini bertujuan membuat siapa pun yang masuk
harus sedikit merunduk, konon makna dari merunduk ini menurut orang-orang tua
adalah sebuah penghormatan kepada tuan rumah saat memasuki rumahnya, siapa pun
dia tanpa peduli derajat dan kedudukannya. Tinggi dari rumah Aceh yaitu sekitar
2,5-3m dengan pusat aktivitas di lantai 2. Pada museum rumoh Aceh, terdapat 3
bagian utama yaitu,
seuramoë keuë (serambi depan) dan seuramoë teungoh (serambi
tengah) yang berisi peralatan seni music dan pajangan-pajangan lukisan tokoh
pahlawan dan seuramoë likôt (serambi belakang) yang berisi peralatan dapur.




Info :

MUSEUM ACEH
Jl.S.A.Mahmudsyah no.12
Banda Aceh 23241
Telp. 0651-23144
Fax. 0651-21033
Senin-Kamis 08.30-13.30
Jumat 08.30-11.00
Sabtu 08.30-12.30
Minggu 08.30-13.30
Sore buka 14.30-18.00
Dewasa Rp 1.500,00

Menilik
k
ebangkitan Banda Aceh melalui
wisata Tsunami


A. Museum Tsunami


Museum Tsunami Aceh
source : http://museumtsunami.blogspot.com/
Peristiwa Tsunami pada tahun
2004 cukup merubah wajah Banda Aceh, tapi bukan berarti Aceh tidak dapat
berbenah diri. Saya yang hanya melihat reportase peristiwa Tsunami melalui
layar TV saat itu cukup terenyuh. Hanya terdapat satu masjid besar yang berdiri
kokoh diantara bangunan yang sudah rata dengan tanah. Banda Aceh yang sekarang
sudah berbenah. Setelah keluar dari Bandara Sultan Iskandar Muda, saya di
sambut oleh pemakaman massal korban Tsunami Aceh. Namun ini bukan karena bayang
tsunami masih menghantui Banda Aceh, tapi warga Banda Aceh melihatnya sebagai
fenomena. Ya, Tsunami memang sebuah fenomena, fenomena yang harus di jadikan
sejarah dan pelajaran untuk ke depan.




Interior Museum Tsunami Aceh
source : http://museumtsunami.blogspot.com/
Datanglah ke Sebuah Museum
Tsunami di Banda Aceh. Museum dengan arsitektur megah yang mengambil konsep
bentuk dari sebuah kapal itu adalah salah satu bukti kebangkitan Banda Aceh. Museum
ini sekarang menjadi salah stau icon Banda Aceh dan sudah banyak di kenal oleh
masyarakat lokal bahkan mancanegara. Megah bukan berarti mahal, megah bukan
berarti tidak terjangkau. Karena di museum ini tiket masuk gratis. Di museum
ini wisatwan bukan hanya disuguhi oleh bukti-bukti peninggalan peristiwa
tsunami tapi juga di bawa seolah-olah wisatawan merasakan peristiwa tersebut.






Ruangan bertuliskan nama-nama korban di Museum Tsunami Aceh
source : http://museumtsunami.blogspot.com/
Dimulai dari lorong gelap
yang di apit oleh air yang berjatuhan dari atas, kemudian ke ruang memorial
hall
yang menampilkan slide-slide foto pada saat peristiwa Tsunami yang meporak-porandakan
Aceh, dan dilanjutkan dengan ruang remang-remang yang bertuliskan nama-nama
korban bencana Tsunami. Satu sumber cahaya hanya dari ukiran tulisan Allah yang
ada di atas. Konsep beralur ini yang cukup dapat menggetarkan hati para
wisatawan yang datang. Saya pun cukup tercengang dan berhasil kagum oleh
rancangan Arsitek idola saya, Bapak. Ridwan Kamil.




Info :


MUSEUM TSUNAMI
Alamat : Jalan Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh 23125

Jadwal buka :
Senin s/d Kamis pukul 09.00 s/d 12.00 WIB dan buka kembali 14.00s/d16.30 WIB
Jum’at Libur
Sabtu dan Minggu pukul 09.00 s/d 12.00 WIB dan buka kembali 14.00s/d16.30 WIB

Tiket :
Gratis

Menelusuri keindahan alam
Banda Aceh yang tak ter eksplor


A. Hutan Kota Banda Aceh.






Hutan Kota BNI Banda Aceh
source : http://arieyamani.blogspot.com/

Wisata alam yang indah bukan
hanya milik Indonesia bagian Timur saja, tapi juga di bagian barat Indonesia.
Sudah cukup berkeliling kota, menghirup udara segar dan menikmati landscape
alam adalah solusi selanjutnya. Ternyata hutan mangrove bukan hanya bisa di
temui di Bali, tapi juga di Banda Aceh, proyek yang bisa di katakan baru
ternyata juga mengambil peran untuk kebangkitan Banda Aceh. Nyatanya, kehadiran
Hutan kota BNI di Banda Aceh mampu menyerap 37 ton karbondioksida. Ketika
menginjakkan kaki di hutan kota ini, kalian akan di bawa oleh jalan setapak
kayu menanjak yang disekelilingnya diteduhkan oleh pepohonan yang rimbun.
Tempat ini menjadi favorit saya selanjutnya karena begitu banyak potensi spot
fotografi yang menarik.


B. Taman Krueng


source :  http://arieyamani.blogspot.com/



source :  http://arieyamani.blogspot.com/



source :  http://arieyamani.blogspot.com/



Nama taman krueng memang sudah tidak asing lagi bagi wisatawan lokal, Sungai yang membelah Banda Aceh ini sudah menjadi favorit wisatawan untuk menikmati sore yang teduh dan tenang. Tapi siapa sangka, selain fasilitas memadai yang disediakan, sungai Krueng juga berpotensi untuk dikembangkan dalam bidang transportasi air. Rencana fasilitas wisata transportasi air ini sudah diusulkan dari setahun lalu, dan tahun ini sudah mulai berjalan. Meskipun butuh waktu lama untuk bisa mensejajarkan dengan wisata canal di negara berkembang lainnya, hal ini sudah cukup dapat diapresiasi. Jika ingin mengunjungi Taman Sungai Krueng, waktu sore hari adalah hal yang tepat, jangan lupa membawa makanan sendiri. Menyantapnya dengan pemandangan sunset di sungai Kruweng mungkin akan mejadi salah satu moment terbaik.

 

Aceh yang dipanggil bumi Serambi
Mekkah


A. Masjid Baiturrahman

Masjid Baiturrahman berdiri kokoh diantara bangunan yang hancur oleh Tsunami Aceh
Masjid Baiturrahman yang sekarang menjadi salah satu masjid terbesar di Asia Tenggara
source : http://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_Raya_Baiturrahman
Berwisata ke Banda Aceh,
berarti anda sudah memasuki kawasan yang dijuluki sebagai bumi serambi mekkah
ini. Suasana islam yang kental akan anda temui ketika baru saja mendarat di
Bandara Sultan Iskandar Muda. Di Banda Aceh untuk wisatwan wanita diharapkan
juga dapat menggunakan pakaian yang sopan dan menutup kepalanya meski hanya
dengan sekedar pashmina. Wisata religi di Aceh adalah salah satu yang sedang di
garap untuk di kembangkan. 

Arsitektur Masjid Baiturrahman yang Megah.
source : http://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_Raya_Baiturrahman
Mengunjungi Masjid Baiturrahman sudah pasti masuk kedalam
rencana trip saya, meskipun saya
adalah non-muslim, bukan berarti wisata religi muslim tidak menarik perhatian
saya. Mengunjungi Masjid Baiturrahman selalu mengingatkan saya pada siaran TV
yang memaparkan, diantara bangunan yang runtuh akibat Tsunami, Masjid
Baiturrahman lah yang masih berdiri kokoh. Dengan arsitektur nya yang megah,
Masjid Baiturrahman menjadi saksi tempat berlindungnya para korban tsunami baik
muslim dan non-muslim. Masjid yang masuk daftar sebagai masjid terbesar di Asia
Tenggara ini dapat menampung 10 ribu Jemaah.




Info: :
Masjid Baiturrahman
Di pusat ibukota Banda Aceh,
Jln.Masjid Raya Baiturrahman, Kota Banda Aceh

Cara Menuju Lokasi : 
Karena lokasinya di tengah Banda Aceh, anda dapat menjangkau tempat ini dengan banyak kendaraan yang tersedia, seperti becak motor dan labi-labi


Jika ingin di paparkan semua
wisata Aceh, rasanya halaman ini tidak cukup untuk menampung, belum lagi menikmati
keindahan Pulau Weh dengan air beningnya, menyaksikan festival pacuan kuda di
daerah Gayo, menginjakkan kaki di titik nol kilometer Negara Indonesia dan lain
lain. Namun Banda Aceh sebagai gerbang dari seluruh daerah lain di Aceh, layaknya cukup diacungkan jempol. Pengelolan wisatany sudah cukup baik, sehingga membuat orang tertarik untuk menelusuri Banda Aceh sebelum memasuki daerah lain.


Selamat berkunjung ke Banda
Aceh Ban Sigom Donya teman teman, semoga tulisan saya cukup membantu untuk
menysusun rencana trip yang tidak biasa anda ke Banda Aceh.



Info :
Masjid Baiturrahman
Jln.Muhammad Jam no.1, Kota Banda Aceh

Refrensi :


http://arieyamani.blogspot.com/

http://goesholiday.com/

http://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_Raya_Baiturrahman

http://www.ajnn.net/

http://id.wikipedia.org/wiki/Rumoh_Aceh

http://museumtsunami.blogspot.com/

http://duekbeukong.com/









cheers,



Kadekarini









, Terimakasih telah mengunjungi Ulasani.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top