Umum

Lima Fakta Indonesia Mountain Travel Mart 2025

Indonesia Mountain Travel Mart (IMTM) 2025 yang mengusung tema 

‘’Connect to Collaborate’’ baru saja selesai digelar sehari penuh di Sumba Room, Hotel Borobudur Jakarta, Selasa (30/9).

Itulah fakta pertama terkait IMTM 2025 yang terselenggara berkat kolaborasi dengan Kementerian Kehutanan, Hotel Borobudur Jakarta, dan Eiger, salah satu penyedia out door gear dan apparel terkemuka Indonesia yang juga aktif melakukan kampanye keselamatan pendakian gunung.
Masih ada empat fakta lainnya yang TravelPlus Indonesia racik dari siaran pers event tersebut.
Fakta kedua, IMTM 2025 terbagi atas dua sesi. Pertama, talkshow yang mengangkat tema ‘’Keselamatan Mendaki Gunung’’ pada pagi hari. Kedua table top pelaku wisata gunung dengan pelaku industri pariwisata lainnya pada siang hari.
Narasumber di talkshow ada Adi Seno, Dewan Teknik Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI), yang memaparkan materi bertajuk ‘’Mewujudkan Keselamatan Wisata Pendakian Gunung’’; Abex dari Basecamp Adventure, Tramp (‘’Meningkatkan Promosi Wisata Gunung Indonesia’’) ; dan Vicky Gosal, Operation Director Karash Adventure & Training yang juga Dewan Etik APGI dengan materi berbagi praktik terbaik terkait  ‘’Membangun Bisnis Wisata Gunung yang Menguntungkan dan Berkelanjutan.”
Kesimpulan talkshow antara lain masa depan wisata gunung Indonesia sangat bergantung pada bagaimana tiga aspek utama dijalankan secara konsisten dan 
berkesinambungan.

Fakta ketiga, Table Top IMTM 2025  merupakan kolaboraksi antara APGI dan The J-Team yang mempertemukan tujuh sellers dengan 14 perusahaan operator tur, agen perjalanan, DMC, OTA, dan EO/PCO sebagai 

buyers
Fakta Keempat, Ketua Umum APGI Rahman Mukhlis membeberkan di Indonesia terdapat lebih dari 100 operator trekking yang tersebar di 25 provinsi. Menurutnya keberadaan mereka tidak hanya mendukung para pendaki, tetapi juga berkontribusi pada pengembangan pariwisata lokal dan pelestarian lingkungan. 
Fakta terakhir atau kelima, Direktur Pemanfaatan Jasa Lingkungan Kementerian Kehutanan (Kemenhut), Nandang Prihadi dalam pernyataan tertulis mengatakan bahwa secara statistik, kecelakaan pendakian gunung di Indonesia sebetulnya sangat rendah. 

Menurutnya Kemenhut melalui Direktorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan Ditjen KSDAE dan seluruh Unit Pelayanan Teknis (UPT) yang mengelola pendakian gunung, baik di taman nasional maupun taman wisata alam, melakukan perbaikan tata kelola pendakian gunung antara lain pengadaan dan perbaikan sarana wisata khususnya yang terkait keamanan pengunjung, seperti pembuatan railing pengaman, tangga pengaman, signages (rambu-rambu), shelter emergency, dan peralatan SAR dan kebijakan zero waste dan zero accident

Kemenhut, lanjut Nandang meminta para pelaku usaha wisata bersama-sama memastikan kebersihan jalur pendakian dengan mematuhi kebijakan pengelolaan sampah di gunung seperti pack-in pack-out, dan lainnya. Selain itu, pelaku wisata pendakian juga perlu memastikan kepatuhannya terhadap aturan pendakian dan memiliki persiapan yang cukup sebelum mendaki sehingga terhindar dari kecelakaan.  
(Adji TravelPlus, sumber & foto: siaran pers IMTM 2025)



, Terimakasih telah mengunjungi Ulasani.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top