Umum

Lima Panduan Mendaki Gunung Seminung via Teba Pering dari Jakarta

Nama Gunung Seminung kini semakin melambung. Bukan hanya dikalangan pendaki Lampung dan Sumatra Selatan (Sumsel) pun mulai menjalar ke seberang tepatnya ke kalangan pendaki di Jabodetabek.

Buktinya, setelah saya membuat tulisan tentang gunung berketinggian 1.881 Mdpl tersebut yang berjudul “Lima Fakta Seminung, Nomor Tiga Berpredikat Gunung Tercantik se-Lampung” yang tayang di website TravelPlus Indonesia pada Senin, 26 Mei 2025 serta 9 konten video berikut senandung (lagu/nyanyian) tentang ragam daya tarik Gunung Seminung yang saya unggah di Reels IG @adjitropis, ada sejumlah pembaca dan warganet dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) yang menanyakan cara mendaki gunung di perbatasan dua provinsi, Lampung dan Sumsel tersebut.
Saat ini sekurangnya ada dua jalur pendakian (japen) resmi untuk menggapai puncak Gunung Seminung. Kalau dari Lampung, titik awal pendakiannya via Teba Pering, Pekon (Desa) Lombok Timur, Kecamatan Lumbok Seminung, Kabupaten Lampung Barat (Lambar). Sedangkan japen dari Sumsel, dimulai dari Desa Kota Batu, Kecamatan Warkuk Ranau Selatan, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan.

Nah, lewat tulisan kedua ini saya menginformasikan lima panduan mendaki Gunung Seminung dari Jakarta via basecamp (BC) Teba Pering supaya mereka jadi paham (terang benderang).

Panduan pertama, terkait transportasi. Bila menggunakan kendaraan umum dari Jakarta, pilihan paling praktis menggunakan bus Ranau Indah (RI) dengan tujuan Liwa (ibukota Lambar).
Kalau Anda tinggal di Jakarta bisa naik RI  dari Terminal Pulo Gebang, Kampung Rambutan, dan atau Terminal Kalideres. Kalau di Bekasi bisa dari Terminal Bekasi sedangkan di Tangerang bisa dari Poris dan Cikokol. Untuk pulangnya, Anda bisa pesan tiketnya dengan  menghubungi agen di Liwa.

Untuk mengetahui jadwal keberangkatan RI dari masing-masing terminal tersebut serta tarif tiketnya dengan tujuan Liwa, Anda bisa menghubungi agennya masing-masing sebagaimana tercantum di akun Instagram (IG) bus Ranau Indah.

Kalau Anda naik RI dari Terminal Kalideres, menurut agennya, bus tersebut berangkat pukul 1  siang namun penumpang harus sudah kumpul di loketnya paling telat satu jam sebelumnya atau pukul 12 siang. Diperkirakan Anda sampai di Liwa yang merupakan ibukota Lambar sekitar pukul 3 dini hari (informasi terkait waktu ini harus Anda cek lagi untuk menghindari adanya perubahan jadual keberangkatan dan atau kedatangan).
Loket sekaligus ruang tunggu bus RI di Terminal Kalideres berada di seberang halte busway Transjakarta.

Sebaiknya Anda pesan tiket bus RI beberapa hari sebelum berangkat, bisa dengan menghubungi agennya. Jangan lupa memberitahu agen bus, kondektur, dan atau sopirnya, kalau Anda nanti turun di Tugu Liwa atau biasa disebut Monumen Paksi Pak Sekala Bekhak yang ada di pertigaan Pasar Liwa, dan di seberangnya ada Masjid Al Manshur Kota Liwa.

Kenapa turun di situ? Karena diperkirakan Anda tiba di Liwa pukul 3 pagi, jadi bisa istirahat sejenak di masjid tersebut sambil menunggu waktu subuh masuk dan sekaligus menunggu pagi untuk sarapan serta membeli logistik atau perlengkapan yang kurang.
Setelah beres, Anda bisa melanjutkan perjalanan ke BC Teba Pering dengan menggunakan moda transportasi online Drive. Jadi Anda harus unduh dulu aplikasinya. Warna jaket driver ojek motor Drive hijau, mirip jaket driver Go-Jek.

Jarak dari Liwa ke BC Teba Pering sekitar 20 Km dengan waktu tempuh 45 menit. Tarifnya bisa Anda lihat di aplikasi tersebut.

Kalau Anda sendiri alias solo hiking, Anda tinggal pesan ojek online-nya. Bila Anda mendaki dalam kelompok kecil (small group) sekitar 3 – 5 orang pesan mobil online-nya dan bisa share cost. Pilihan lainnya dengan menyewa rental mobil di Liwa.
Jangan lupa minta no WA driver ojek motor atau mobilnya untuk janjian penjemputan di BC Teba Pering buat kembali ke Liwa seusai pendakian. Perlu diingat, kalau ojek motor online masih bisa sampai ke BC tapi kalau mobil online hanya sampai di tepi jalan raya, selanjutnya berjalan kaki ke BC.

Panduan kedua, terkait rental outdoor. Di BC via Teba Pering belum ada warung makan atau toko kelontong dan rental outdoor. Jadi sebaiknya logistik disiapkan dari Jakarta atau kalau ada yang kurang bisa belanja di Liwa. Disarankan membawa persedian air yang cukup untuk minum, keperluan masak, dan lainnya mengingat di sepanjang japen via Teba Pering tidak ada sumber air sampai puncaknya.

Sarapan sebaiknya juga di Liwa. Kalau tak mau repot, Anda bisa sekalian membeli nasi bungkus dengan lauk pauknya terpisah, buat bekal makan siang pendakian.
Kalau Anda tidak membawa perlengkapan pendakian antara lain tenda, matras, sleeping bag, ransel, jaket, dan trekking pole bisa menyewa di Nature Vibes (NV) Outdoor. Lokasi rentalnya di kiri jalan sekitar 15 menit sebelum BC Teba Pering. Alamat dan nomor kontaknya tertera di plang yang ada dalam foto di tulisan ini. 

Jadi kalau Anda naik transportasi online, sebaiknya beri tahu driver-nya untuk mampir ke rental outdoor tersebut setelah masuk simpang Lumbok. Pulangnya, Anda juga harus mampir ke rental tersebut untuk mengembalikan semua perlengkapan pendakian yang Anda sewa.

Setibanya di BC Teba Pering, Anda registrasi lalu membayar biaya registrasi. Sewaktu TravelPlus Indonesia mendaki Gunung Seminung libur lebaran Idul Fitri kemarin, biaya registrasinya Rp 10 ribu per orang. 
Selanjutnya mengemas ulang. Pakaian untuk pulang dan barang yang tidak perlu dibawa dalam pendakian, sebaiknya dititipkan di BC dengan memberitahukan petugas setempat.

Panduan ketiga, terkait pendakian. Lakukan pemanasan sejenak lalu berdoa sebelum melakukan pendakian. Selanjutnya memulai pendakian dari BC ke Pos 1 dengan langkah santai (tidak tergesa-gesa) mengingat tubuh belum beradaptasi total.

Trek dari Pos 1 sampai Pos 3 trek terbilang bersuasana teduh lantaran hutannya cukup padat dan rindang. Anda akan menemukan beberapa pohon besar yang ada di trek pendakian sebagai spot foto yang menarik. Jangan lupa abadikan pohon-pohon raksasa tersebut buat dokumentasi.
Menariknya lagi, disepanjang japen terpasang plang 99 Asmaul Husna bercat  merah putih.

Kalau sudah kemalaman apalagi hujan, sebaiknya jangan memaksakan diri ke Pos 5 atau puncak Gunung Seminung untuk nge-camp. Sebaiknya pilih mendirikan di bawahnya, sekitar Pos 4 yang masih terlindung semak belukar dan beberapa pohon supaya terhindar dari tiupan angin dan atau petir/kilat (geledek). Paginya baru melanjutkan summit attack menuju puncak setelah sarapan.

Terapkan pendakian ramah lingkungan, antara lain minimal membawa turun sampah logistik sendiri ke BC (jangan membuang/meninggalkan sampah logistik di sepanjang japen, tempat nge-camp, dan atau di puncak). Selain itu tidak melakukan vandalisme dan tidak menebang/mencabut/mengambil flora/fauna setempat.

Di puncak Gunung Seminung abadikan triangulasi-nya dan tentu saja pemandangan hamparan Danau Ranau. Sewaktu turun ke lokasi nge-camp jangan tergesa-gesa terlebih saat melewati trek curam dari puncak ke Pos 4.

Panduan keempat, terkait akomodasi. Kalau Anda berencana menginap di Kota Liwa sebelum pulang ke Jakarta. Ada beberapa pilihan akomodasi yang tarifnya ramah dengan kantong backpacker antara lain  Lamban Samra Hotel, salah satu hotel non bintang yang berada tak jauh dari Tugu Liwa.
Kalau ingin ke objek wisata alam di Liwa dan sekitarnya pilihannya antara lain ke kawasan wisata terpadu Seminung Lumbok Resort (di tepi Danau Ranau), Kebun Raya Liwa, Ekowisata Suoh, Puncak Bawang Bakung (Negeri di Atas Awan), Arung Jeram Way Besay, Ekowisata Pinusan, situs megalitik di Kecamatan Batu Brak, dan Puncak Rest Area Sumberjaya.

Jangan lupa menikmati spot kulinernya antara lain Kampung Kopi Rigis Jaya dan aneka makanan khas Lambar seperti Iwa Khanau (ikan dari Danau Ranau) Panggang dengan Sambol Matah-nya, Gulai Taboh, Gulai Belulang, Sambol Halipu, dan Manuk Panggang di rumah makan yang ada di Liwa.  Untuk menuju objek-objek tersebut, Anda bisa mengunakan transportasi online ataupun menyewa mobil rental setempat.


Waktu Terbaik
Panduan terakhir atau kelima, terkait waktu terbaik. Mendaki Gunung Seminung sebaiknya di musim panas mulai dari April sampai September.
Kendati begitu, Liwa dan sekitarnya termasuk Gunung Seminung kerap turun hujan lantaran menjadi tempat pertemuan antara udara panas dari Danau Ranau dan pantai-pantai di Pesisir Barat (kabupaten tetangga terdekat Lambar) bertemu dengan udara dingin dari Gunung Pesagi (gunung tertinggi di Lampung yang juga berada di Lambar) dan Bukit Barisan Selatan. Selain sering hujan, kawasan Gunung Seminung juga rawan petir.

Kalau Anda ingin sekalian menyaksikan kegiatan wisatanya, sebaiknya disesuaikan dengan jadwal pelaksanaan wisata budaya Paksi Pak Sekala Bekhak. Jadi pas turun Gunung  Seminung Anda bisa lanjut menyaksikan kegiatan wisata budaya tersebut di Kota Liwa keesokan harinya.

Dengan begitu, sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui. Artinya tidak hanya mendaki Gunung Seminung pun bisa sekalian menikmati ragam daya tarik yang ada di Liwa dan sekitarnya termasuk acara wisata budaya andalannya

Naskah & foto: Adji TravelPlus, IG @adjitropis, Tiktok @FaktaWisata.id & youtube @kelana189
Captions:
1. Pesona dan nama Gunung Seminung semakin melambung berkat sejumlah tulisan dan ragam konten video yang dibuat oleh sejumlah pendaki gunung usai mendaki gunung tersebut, termasuk dari TravelPlus Indonesia. 
2. Tulisan pertama tentang ragam daya tarik Gunung Seminung yang tayang di website TravelPlus Indonesia.
3. Bus Ranau Indah salah satu moda transportasi umum bila ingin mendaki Gunung Seminung via Teba Pering dari Jakarta.
4. Tugu Liwa atau biasa disebut Monumen Paksi Pak Sekala Bekhak di pertigaan Pasar Liwa, dan di seberangnya ada Masjid Al Manshur Kota Liwa.
5. Kalau solo hiking, bisa lanjut naik ojek online Drive dari Liwa ke BC pendakian Gunung Seminung via Teba Pering.
6. Plang sederhana rental perlengkapan mendaki Nature Vibes Outdoor, sekitar 15 menit sebelum BC Teba Pering.
7. Berfoto bareng di depan Nature Vibes Outdoor.
8. Trek pendakian Gunung Seminung via Teba Pering dominan bersuasana teduh karena banyak pepohonan rimbun.
9. Nge-camp di sekitar pos 4 dan keesokan paginya summit attack.
10. Triangulasi di puncak Gunung Seminung sekaligus bukti kalau TravelPlus Indonesia sudah pernah sampai di puncaknya yang berketinggian 1881 Mdpl via Teba Pering. 
11. Lamban Samra Hotel salah satu pilihan tempat menginap bila ingin mengeksplor objek wisata di Liwa dan sekitarnya usai turun Gunung Seminung.
12. Pemandangan hamparan Danau Ranau dari puncak Gunung Seminung jadi salah satu daya tarik gunung yang ada di perbatasan Lampung dan Sumsel ini.

, Terimakasih telah mengunjungi Ulasani.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top