Gunung Sibuatan

Menaklukkan Rute Menantang Gunung Sibuatan

Menaklukkan Rute Menantang Gunung Sibuatan

Camping.my.id – Mendaki gunung selalu membawa kenangan tak terlupakan. Kali ini, pengalaman menaklukkan Gunung Sibuatan adalah salah satu yang paling membekas, mulai dari perjalanannya yang penuh kejutan hingga rintangan-rintangan seru sepanjang jalan.

Gunung Sibuatan, yang menjulang hingga 2.457 meter di atas permukaan laut, menawarkan dua jalur pendakian utama: Nagalingga dan Pancur Batu. Masing-masing jalur punya tantangan dan keunikan tersendiri, tapi kalau kamu baru pertama kali mendaki gunung ini, jalur Nagalingga adalah pilihan yang paling pas. Jalur ini cenderung lebih landai, dan kamu bakal bisa menikmati perjalanan tanpa terlalu terburu-buru, sambil menyimpan energi untuk rintangan yang lebih besar di atas.

1. Keberangkatan yang Penuh Antusiasme

Saat pertama kali memulai perjalanan, antusiasme itu terasa menggebu-gebu. Jam 10.30 pagi, kami mulai melangkahkan kaki dengan doa di bibir, berharap perjalanan ini akan membawa kebahagiaan dan pelajaran berharga. Saat berjalan, aroma khas hutan yang segar menyambut. Udara di awal perjalanan itu rasanya begitu berbeda—dalamnya terasa lembap, bercampur dengan aroma dedaunan basah. Ada kesan tenang yang sulit dijelaskan.

Namun, tak lama setelah berjalan, kami sempat hampir tersesat karena salah mengambil arah di persimpangan kecil. Untungnya, setelah sedikit kebingungan dan berputar-putar, kami bertemu seorang pendaki lain yang baik hati. Dia dengan sabar menunjukkan arah yang benar sambil berbagi cerita tentang pengalaman mendakinya. Menurutnya, inilah hal yang membuat pendakian selalu menarik: bertemu orang-orang baru yang sama-sama bersemangat mencapai puncak.

2. Jalur Berlumpur yang Jadi Tantangan Utama

Nah, jalur Nagalingga di Gunung Sibuatan ini memang terkenal dengan medan berlumpurnya. Katanya, lumpur ini jadi ‘ciri khas’ gunung ini, terutama saat musim hujan. Bisa bayangkan, setiap langkah harus ekstra hati-hati agar tidak tergelincir. Sempat beberapa kali kaki terperosok ke lumpur, bahkan sampai setengah betis! Untung saja pakai sepatu yang kuat, jadi meskipun berlumpur, kaki tetap terlindungi. Buat yang mau mendaki di sini, tips pentingnya: jangan pernah lupa bawa sepatu hiking yang anti-slip dan tahan air. Ini benar-benar menyelamatkan perjalanan, terutama di jalur-jalur licin seperti ini.

Ada kalanya kami harus berpegangan pada akar-akar pohon yang menjuntai atau merangkak di atas batang-batang tumbang untuk menjaga keseimbangan. Di saat seperti itu, tiba-tiba saya teringat perkataan seorang teman, “Mendaki bukan cuma soal mencapai puncak, tapi juga soal menikmati setiap rintangan yang ada di sepanjang perjalanan.” Dan benar saja, perjalanan ini membuat saya merasakan betul pentingnya fisik yang prima.

Read more »


, Terimakasih telah mengunjungi Ulasani.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top