![]() |
Gedung Balai Kota Lama Padang (Gemeentehuis Padang) Tahun 2019 |
Gedung Balai Kota Lama Padang (Gemeentehuis Padang) menjadi satu-satunya bangunan megah penginggalan pemerintah Hindia Belanda yang masih dapat dinikmati di tengah hiruk pikuk masyarakat yang tengah berbelanja di Pasar Raya Padang.
Matahari beranjak naik. Semilir angin ini cukup menyejukan. Saya berdiri memandang gedung yang disebut juga Raadhuis de Padang ini. Posisi bangunan ini sangat strategis dan menjadi tempat yang vital pada zamanya. Ada pusat pemerintahan, pusat pereknomian dan tidak jauh dari pusat pendidikan.
Untungnya, gedung ini termasuk bangunan cagar budaya kelas
wahid yang harus dipertahankan dan dijaga. Telah terdaftar dengan dengan
nomor inventaris 09/BCB-TB/A/01/2007. Gemeente Padang ini berlokasi di Jalan M. Yamin No 57, Kelurahan Kampung Jao, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Sumatra Barat.
Zaman kolonial, jalan ini bernama Jalan Raaffweg yang posisinya berhadapan langsung dengan Plein van Rome sekarang bernama Ruang Terbuka Hijau (RTH) Iman Bonjol.
Baca: Kota Tua Padang Harta Karun Pariwisata Masa Depan?
![]() |
Gedung Balai Kota Lama Padang (Gemeentehuis Padang) era kolonial sekitar tahun 1940an |
Dalam berbagai literatur yang saya baca, pembangunan Gemeente Padang ini memiliki cerita tersendiri. Kalo zaman sekarang disebutnya kebanyakan dramanya. Gedung ini bisa lahir yang bermula pada tahun 1906.
Aktivitas Pemerintah Kota Pradja Padang yang padat dan hanya berada satu ruangan di Kantor Asisten Residen. Saat itu, lokasinya di Jalan Batang Arau, Kawasan Kota Tua Padang dekat gedung Geo Wehry and Co dan Bank Indonesia Muaro.
![]() |
Pemerintah Kota Pradja Padang saat di Kantor Asisten Residen Tahun 1900-an |
Pada tahun 1917, keinginan untuk membangun gedung balai kota kembali muncul. Pemerintah Kota Praja Padang berencana membeli sebidang tanah untuk kantor balai kota dan pasar raya. Sekali lagi rencana ini gagal, karena keterbatasan dana anggaran. Yes bos, tanpa uang akan susah juga untuk membangun.
![]() |
Suasana Gedung Balai Kota Padang yang dekat dengan Plein van Rome |
Pertengahan tahun 1928, Padang mengalami depresi yang berimbas kepada turunnya harga tanah. Nah, kesempatan ini dijadikan sebagai motor penggerak untuk merealisasikan pembangunan gedung balai kota baru. Dengan berbagai macam pertimbangan, akhirnya kesepakatan terwujud dan kawasan untuk pembangunan gedung sudah disiapkan.
![]() |
Gemeente Padang tahun 1948 |
Pembangunan gedung ini dimulai semasa Walikota (Burgemeester) Padang yang pertama yaitu Mr. W. M. Ouwerkkerk (1928-1940). Gemeente Padang dirancang oleh T.H. Karsten seorang ahli tata kota asal Belanda yang mulai dilakukan pada tahun 1931 dan selesai pada tahun 1936. Pembangunan gedung ini memakan biaya mencapai 120.000 golden. Wow…
![]() |
Gedung Balai Kota Lama Padang (Gemeentehuis Padang) Tahun 2019 |
Di sudut bangunan yang berbentuk siku terdapat sebuah menara segi empat yang di ketiga sisinya yang terlihat terdapat masing-masing sebuah jam dinding. Pada sudut barat daya terdapat sebuah bangunan menara yang pada ketiga sisinya terdapat jam dinding. Jendela pada dinding lantai atas berderet secara vertikal sehingga memberikan kesan bangunan tinggi.
Pintu masuk berada di sayap selatan bangunan. Bangunan ini terdiri dari dua lantai dan dilengkapi dengan jendela berventilasi di sekelilingnya. Pada dasar lantai bawah sisi selatan di buat menjorok kedepan sehingga membagi bangunan menjadi dua bagian dengan pintu menuju ke teras lantai atas.
![]() |
Suasana Bali Kota Padang Lama era tahun 1980-1990-an |
Melihat sekelilingnya sudah bisa ditebak dulu sangat ramai dan padat. Hilir mudik kendaraan baik yang bermesin dan tradisional. Suara ribut klakson terikan pedagang menyatu dengan aktivitas pemerintahan. Ini ring satu. Titik nol pemerintahan.
Pada dekade 1980 bisa dilihat sebuah tata perkotaan yang apik di Kota Padang. Pemerintah Belanda membuat kawasan ini lengkap dengan sarana dan prasana kota. Balai kota sebagai sentralnya yang didukung dengan pasar, kebun binatang hingga ada alun-alun kota. Masyarakat menjadikan area ini sebagai tempat pertemuan atau sarana rekreasi.


Sebenarnya sebelah gedung balai kota lama ini ada gedung balai kota baru yang tidak bisa diselamatkan akibat gempa 30 September 2009. Sejak tahun 2013, Gemeente Padang tidak lagi digunakan sebagai kantor walikota. Hal ini sejalan dengan dipindahkan pusat pemerintahan ke lokasi yang baru di Kawasan Air Pacah.
Gedung ini masih ditempati sebagai perkantoran oleh tiga Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam melayani urusan pengelolaan dan pembangunan yaitu Badan Pemeriksa Keuangan (BPKA), Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda), dan Inspektorat Kota Padang.
Padahal gedung ini mau dihidupkan kembali loh, tapi kok meski belum direalisasikan ya? Kabarnya sih mau difungsikan menjadi museum kota. Mantap!

, Terimakasih telah mengunjungi Ulasani.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.