di daerah Cigadung. Ada coffee shop atau apalah di sana. Tapi, malas juga
jalannya hahaha. Cari yang deket aja, lah. Yang bisa ditempuh dengan
berjalan kaki.
Afrika Bandung. Beberapa kali kulineran di jalan lengkong kecil, selalu
melewati mie tek tek ini. Kelihatannya menarik karena masaknya masih pakai
anglo (tungku yang terbuat dari tanah liah dan masak pakai arang).
mie basah tuh kayak mie yang buat bakso. Sedangkan yang kerimg kayak mie
instan. Ternyata bukan itu maksudnya.
goreng, Untung nanya hehehhe. Saya dan suami memilih mie goreng.
kaki lima namanya mie tek tek. Ada juga yang bilangnya mie dok dok.
Sahabat KeNai bilangnya apa? Biasanya jualannya sama nasi goreng dan
kwetiaw.
aromanya menguar banget. Langsung mengundang nafsu makan. Meskipun
terkadang gak sebanding lurus dengan rasa. Ada yang beneran ada, ada yang
biasa aja.
dimasak, aromanya memang tidak tajam banget kayak mie dok dok. Tetapi,
begitu disajikan, cukup tercium aroma smokey. Aroma khas makanan yang
dimasak menggunakan arang.
yang langsung diorang-arik halus. Lalu diberi potongan ayam, irisan kol,
mie, dan kecap manis. Tentu aja dikasih bumbu penyedap seperti garam.
Terakhir ditaburi bawang merah goreng dan merica bubuk. Masing-masing
diberi 1 plastik kecil kerupuk.
dan potongannya pas. Jadi masih berasa kalau digigit dan gurih ayam
kampungnya. Cabenya pakai rawit merah yang diiris lalu dimasak bersama
bumbu.
penjualnya, ini mie tek tek pekalongan. Mamang penjualnya mengklaim kalau
dia satu-satunya penjual asgar (asli Garut) yang jualan mie tek tek anglo
ini di Bandung. Kalau yang lain, katanya penjualnya dari Jawa.
Ini
pertama kalinya saya makan mie jawa. Menurut beberapa teman dan kerabat,
mie jawa citarasanya cenderung manis banget. Makanya, saya masih ragu mau
coba kuliner ini. Tapi, kali ini mau mencoba karena lihat dimasaknya pakai
anglo.
Pembeli sebelum saya pesan mie goreng yang tidak pakai
kecap manis. Duh! Saya sempat khawatir, jangan-jangan beneran manis banget
nih rasanya. Alhamdulilah, ternyata kekhawatiran saya gak terjadi. Rasa
asin dan manisnya termasuk pas.
Menurut saya, pengaruh dari
kecapnya juga. Mie Tek Teknya pakai kecap lokal merk Anggur. Ini kecap
lokal favorit kami. Teksturnya lebih kental dari kecap pada umumnya, tidak
kemanisan, dan ada sedikit rasa pahit karamel. Menurut kami jangan
banyak-banyak kalau pakai kecap ini.Sedikit aja udah enak. Makanya, mienya
pun gak kemanisan.
juga nih kami makan kerupuk jengkol hehehe. Gak ada yang aneh. Sama lah
kayak kerupuk pada umumnya.
tengah malam. Lokasinya ada di parkiran Dealer Honda di jalan Asia Afrika.
Di samping hotel Kumala Bandung.
Afrika biasanya gak terlalu crowded saat malam hari. Apalagi di hari
kerja. Kami memilih berjalan kaki. Tapi, kalau Sahabat KeNai ke sana pakai
kendaraan pribadi juga masih cukup leluasa untuk parkir.
seringkali panjang. Tapi, saat saya dan suami ke sana sedang gak ramai.
Mungkin karena hari kerja, ya. Kalau gak salah ingat, kami ke sana hari
Senin malam.
jelas. Tapi, tidak ada nama khasnya. Kalau saya melihat beberapa konten,
ada yang bilang mie tek tek Mang Njan (nama penjualnya). Ada juga yang
bilang mie tek tek Asia Afrika karena sesuai dengan nama jalan. Mie
Tek-Tek Dealer Honda atau Ahass karena lokasinya di parkiran dealer. Ya,
terserah Sahabat KeNai aja enaknya mau bilang apa hehehehe.
Sebelum pulang, kami pesan 3 porsi lagi. 2 mie goreng dan 1 mie rebus.
Kalau yang mie rebus, kuahnya ternyata sedikit. Jadi memang dibikin nyemek
gitu. Kayaknya kapan-kapan pengen pesen yang rebus buat makan di tempat,
deh. Enak juga ternyata.
Mie Tek-Tek
Jl Asia Afrika no 136B
Parkiran Dealer Honda
Bandung
Jam
buka: 17.00 s/d 24.00 WIB (terkadang bisa lebih dari pukul 12 malam
katanya)
, Terimakasih telah mengunjungi Ulasani.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.