
memang hanya di hari pertama. Alhamdulillah masih dikasih kesempatan
berlebaran di Bandung. Tetapi, tetap aja merasa ada sedikit rasa yang
hilang. Saya tetap lebih suka berlebaran di Bandung.
Awalnya, kami berencana berangkat ke Bandung di hari lebaran kedua
dinihari. Sekitar pukul 2 atau 3 dinihari. Tetapi, dengan beberapa
pertimbangan, berangkatnya dipercepat sekitar 12 jam. Jadi sekitar
pukul 3 sore di hari pertama lebaran.
Keputusan yang mendadak. Sempat bikin saya panik. Mau tidur di
mana?
Orang tua sudah booking kamar untuk kami di hotel Ibis Styles Braga.
Tapi, untuk tanggal 16-17 Juni saja. Hanya satu malam karena memang
rencananya gak lama di Bandung. Semalam di hotel, 1-2 lagi di rumah
keluarga besar. Kalau mendadak berangkat begini apa masih ada hotel
yang memiliki kamar kosong.
Saya telpon ke hotel Braga, ternyata masih ada kamar kosong meskipun
sudah tidak banyak. Saya pun menelpon orang tua yang memang sudah
lebih dulu mudik sejak sebelum lebaran dan menginap di hotel Ibis
Styles Braga. Papah langsung booking kamar untuk kami.
5 Jam Perjalanan Menuju Bandung
Perjalanan kali ini seperti mengulang tahun lalu. Berangkat di hari
pertama sekitar pukul 3 sore. 7 jam baru sampai Bandung dan Keke
langsung demam karena telat makan malam. Secara berturut-turut,
lebaran 2 tahun terakhir ini, Keke sakit. Gak mau lah sampai mengalami
yang ke-3 kalinya. Makanya saya agak setengah hati berangkatnya.
Begitupun dengan Keke. Dia sempat cemberut di perjalanan sebelum
akhirnya ketiduran.
Gak mau kejadian berulang, kali ini saya lebih persiapan. Saya membuat
nasi goreng kencur buat di perjalanan. Keke memang gak boleh terlambat
sarapan dan makan malam. Bisa dengan mudah sakit kalau sampai
terlambat makan.
Kami berangkat hampir pukul 4 sore. Udah berencana kalau sampai macet
parah kayak tahun lalu, keluar tol di Bekasi lalu lewat jalur
alternatif. Kemudian masuk lagi di tol Karawang Barat. Tahun lalu, 7
jam perjalanan menuju Bandung karena lewat jalur alternatif. Kalau
terus di tol sepertinya bisa lebih lama sampainya. Untungnya kali ini
gak separah tahun lalu. 5 jam perjalanan tanpa lewat jalur
alternatif.
Mudik Lagi ke Hotel Ibis Styles Braga, Bandung
hotel saat lebaran padahal ada rumah keluarga besar di Bandung. Kalau
gak ada yang bertanya, gak apa-apa juga, sih. π
Sebetulnya saya kangen juga dengan suasana lebaran zaman dulu. Ketika
saya masih kecil. Saat emak dan bapak (baca: nenek dan kakek) masih
ada. Kami selalu berkumpul di satu rumah. Ramai dan heboh udah pasti.
Gak semua kebagian kamar. Biasanya para krucil tidur di depan tv.
Kepala ketemu kepala, kaki ketemu kaki, atau malah lebih heboh
tergantung tidurnya mau diem atau enggak hehehe.
Tapi, lama kelamaan para krucil ini kan semakin besar. Malah udah pada
menikah dan memiliki anak. Mulai ada generasi selanjutnya. Selain itu
kedua orang tua saya juga mulai menginap di hotel dengan alasan
kesehatan.
Berkumpul bersama keluarga tentu aja nikmat banget, tetapi juga
melelahkan. Apalagi keluarga besar saya mah tipe yang ramai. Selalu
aja seru berkumpul bersama keluarga karena pada senang becanda. Rumah
jarang sepi. Nah risikonya memang jadi agak susah untuk beristirahat.
Kasihan lah papah yang sampai sekarang masih menyetir sendiri,
termasuk saat mudik. Pastinya capek menyetir ketika macet. Jadi memang
sebaiknya antara istirahat dan berkumpul harus seimbang. Makanya,
pilih hotelnya pun selalu yang dekat dengan rumah keluarga besar. Biar
gampang ke rumah. Kalau perlu hanya berjalan kaki.
Hotel Ibis Styles Braga menjadi hotel pertama saya sekeluarga menginap
saat lebaran. Diajakin sama orang tua yang memang lebih dulu punya
kebiasaan ini. Ternyata memang asik juga. Jadi aja tiap tahun kami
ikut orang tua saya menginap di hotel, kecuali tahun 2016.
[Silakan baca:
5 Hari Lebaran di Hotel Ibis Styles Braga, Bandung]
Pada tahun 2016, papah mertua mulai sakit. Sejak itulah kami mulai
berlebaran di Jakarta. Sepertinya pada tahun 2016 kami tetap ke
Bandung, tetapi bukan di lebaran hari pertama, tidak menginap di
hotel, dan hanya mudik sebentar saja. Almarhumah mamah mertua malah
sejak papah mertua sakit sudah tidak lagi berlebaran di Bandung,
hingga akhir hayatnya. π’
Setelah bergonta-ganti hotel setiap kali lebaran, papah dan mamah
memutuskan untuk menginap lagi di hotel Ibis Styles Braga pada tahun
ini. Pertimbangannya utamanya adalah dari beberapa hotel sekitar yang
dekat dengan rumah, hotel Ibis termasuk yang memuaskan kami.
Ada Cerita Apa Aja di Hotel Ibis Styles Braga, Bandung?

Nungguin yang lagi beli nasi goreng π
Kami sampai hotel sekitar pukul 11 karena mampir dulu ke rumah tante
suami. Sampai hotel, kami bertiga (saya, suami, dan Nai) merasa lapar.
Nelpon ke kamar Keke, ternyata dia udah tidur. Suami pun keluar hotel
untuk membeli nasi goreng kaki lima.
Kamar

Kami menginap di lantai 8. Keke sekamar dengan om-nya, Nai sekamar
dengan kami, orang tua saya menginap di kamar yang lain. Nai badannya
gak besar, masih muat tidur satu kasur dengan orang tuanya. Kami gak
perlu memesan extra bed.
Interior kamar tidak mengalami perubahan sejak pertama kali menginap
di sana sekitar 4 tahun yang lalu. WiFi lumayan kenceng. Kamar mandi
dan toiletnya bersih serta ada hairdryer. Saya suka dengan hair and
body gelnya. Biasanya saya dan suami sering gak cocok dengan shampoo
dan conditioner hotel. Saat menginap di sana, kami lupa membawa
perlengkapan mandi pribadi. Kalau di hotel ini sabun dan shampoonya
menjadi satu. Model head to toe wash gitu, lah. Eh, ternyata setelah
dipakai, saya merasa cocok. Mungkin ini terkesan receh, ya. Tetapi,
gak apa-apalah yang penting saya bahagia. π
Paling kami kurang cocok sama suhu ACnya aja. Settingan suhunya
terbatas. Kayaknya hanya bisa di suhu 23-24 derajat celcius. Buat saya
dan suami, suhu segitu masih terlalu dingin. Biasanya AC di rumah kami
setting dengan suhu 26-27 derajat. Akhirnya selama 2 malam, sukses
membuat saya meringkuk di balik selimut. Dari ujung kaki sampai kepala
saya tutup dengan selimut. Padahal saya udah tidur di tengah. Di
antara suami dan Nai, tetapi tetap aja kedinginan banget. π
Sarapan
Untuk menu sarapan cukup beragam. Rasanya pun lumayan. Paling yang
perlu diberi sedikit saran adalah coffe maker pada lebaran hari
ketiga. Terlihat kurang persiapan dibandingkan station lainnya.
padahal di lebaran hari kedua, gak ada masalah dengan coffee
makernya.
Ada 2 coffee maker di sana. Yang satu kata salah seorang staffnya
sedang tidak berfungsi. Satunya lagi berfungsi, tetapi tidak bisa
otomatis dalam ukuran yang pas. Luber hingga keluar gelas. Dihentikan
manual pun gak bisa. Warna air kopinya juga lebih jernih dan rasanya
memang hanya seperti minum air biasa.
Padahal kalau pagi biasanya banyak tamu yang juga memilih kopi.
Apalagi di hari ketiga, tamu ang sarapan terlihat semakin banyak.
Begitupun antrean tamu yang ingin ngopi. Sepertinya coffee makernya
salah setting. Setelah salah seorang staff setting ulang, kedua coffee
maker pun berfungsi dengan baik.

Ada 2 area di resto yaitu indoor dan outdoor. Kami lebih suka area
outdoornya. Kalau di Bandung mah apalagi masih pagi, gak bikin
kegerahan.
Kids Pool

4 tahun lalu sepertinya belum ada kids pool. Atau saya yang memang gak
tau, ya? Tetapi, memang hanya ada 1 kolam renang untuk anak-anak.
Tidak ada kolam renang untuk dewasa. Kedalaman kolamnya hanya 0,6
meter, berukuran tidak terlalu besar, dan berada di rooftop.
Area Bermain Anak


Saya lupa 4 tahun yang lalu area ini sudah ada atau belum. Meskipun
areanya gak luas, tetapi ada beberapa permainan. Dari beberapa
permainan untuk anak balita hingga disediakan playstation. Beberapa
buku cerita pun disediakan di sudut ruangan.
Nobar Piala Dunia 2018

Dalam rangka memeriahkan ajang Piala Dunia 2018, hotel Ibis Styles
Braga juga menyelenggarakan nobar. Lokasinya berada di parkiran depan
hotel. Lumayan ramai juga saat nobar. Suami dan saya sempat ikutan
meskipun gak sampai 10 menit. Kami memang bukan penggemar sepakbola.
Hanya penasaran aja pengan tau seperti apa suasa nobar di hotel
ini
Strategis, Tetapi Macet
Lokasi hotel ini sangat dekat dengan pusat keramaian. Berbagai cafe
jadul maupun kekinian, ada banyak di jalan Braga. Mau wisata selfie?
Tinggal ke Alun-Alun. Atau mau wisata kuliner jajanan kaki lima? Cukup
banyak pilihan di sekitaran hotel. Kalau lagi lebaran, memang banyak
yang tutup. Tapi, suami masih bisa makan siomay kaki lima yang jualan
di dekat hotel.
Mendingan jalan kaki kalau mau menikmati keramaian di sekitar hotel
ini. Gak usah bawa kendaraan, susah cari parkirnya dan macet. Dari
persimpangan Braga menuju hotel yang jaraknya cuma selemparan batu aja
bisa 10 menitan kalau pakai mobil. Bikin gregetan gak, sih? π
[Silakan baca:
Sepanjang Jalan Braga]
Terpaksa Check Out
menambah 1 hari lagi. Bukan pertama kalinya kami melakukan seperti itu
saat lebaran. Awalnya booking untuk 2-3 hari, tetapi gak menutup
kemungkinan bisa jadi 4-5 hari. Ternyata kali ini kami gak bisa extend
stay. Status hotel fully booked! Duh, ini terpaksa check out namanya.
π
Bandung di lebaran hari ketiga sepertinya banyak dikunjungi masyarakat
dari luar kota. Setidaknya semua penginapan dari mulai motel hingga
hotel semua berstatus fully booked. Kami mencari dari mulai
berkeliling hingga menelpon beberapa tempat. Gak ada satupun yang
kosong.
Memang gak semua kami datangi dan hubungi. Tetap lah harus disortir
yang kira-kira nyaman menurut kami. Lokasinya pun hanya yang di
sekitar tengah kota. Paling jauh di sekitar jalan Soekarno Hatta dan
Pasir Kaliki.
Kami tidak mencari hotel di daerah atas seperti di jalan Setiabudi,
Lembang, dan sebagainya. Tujuan kami ke Bandung kan untuk
bersilaturahmi. Jadi tetap mencari hotel yang dekat dengan rumah
keluarga.
Orang tua saya akhirnya dapat kamar di saalah satu hotel di jalan
Riau. Itupun hanya tersisa 1 yaitu yang ukuran paling besar. Saya lupa
nama tipe kamarnya. Sedangkan kami, sampai sore gak dapat penginapan
satupun. Akhirnya kami memutuskan menginap di rumah keluarga besar
saja.
Malam harinya papah telpon kalau kamar yang ditempati berukuran besar.
Bisa lah menginap ramai-ramai, paling gak cucu-cucunya. Tetapi, saya
menolak karena Keke sedang asik bermain dengan om-omnya. Ya udahlah
tinggal 2 malam ini di Bandung. Tapi, memang baru kali ini susah
banget mencari penginapan di Bandung meskipun hanya 1 kamar. Malah
kami akhirnya menyerah karena gak dapat. Luar biasa nih Bandung saat
lebaran kemarin. π
Hotel Ibis Styles Braga, Bandung

, Terimakasih telah mengunjungi Ulasani.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.