Kampung Berseri Astra (KBA) Durian Berseri, sebuah desa binaan Astra International, telah berhasil mengubah wajah perikanan lokal melalui budidaya ikan nila. Dengan memanfaatkan potensi Sungai Kapuas, masyarakat setempat kini memiliki sumber penghasilan baru yang menjanjikan.
Sungai Kapuas, dengan panjang 1.143 km, merupakan sungai terpanjang di Indonesia. Berasal dari Pegunungan Muller di Kalimantan Barat, sungai ini mengalir hingga ke Selat Karimata. Ekonomi Kalimantan Barat bisa bergantung pada Sungai Kapuas. Sungai terpanjang di Indonesia menghubungkan keluar masuk barang konsumsi dan hasil alam. Sebuah kelompok orang di tepian Kapuas, Kabupaten Kubu Raya, tidak ingin hanya menonton. Mereka membangun keramba jaring apung.
Menggapai Asa dengan Nila di KBA Durian Berseri |
Potensinya besar dan sangat mungkin dimanfaatkan, seluas asa masyarakat yang ada di Jalan Adisucipto KM. 9 Gang Durian, Dusun Tanjung Puri, Desa Arang Limbung, Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya. Merekalah yang menjadi saksi berdirinya Kelompok Usaha Ikan Keramba, KBA Durian Berseri Sungai Raya.
Kampung Berseri Astra (KBA) Durian Berseri, Membangun lewat Astra Kreatif dan Hijau
Di balik gapura sederhana yang bertuliskan “Gang Durian”, tersimpan kisah inspiratif tentang semangat pantang menyerah. Pak Juanda, seorang mantan nelayan, kini tengah berjuang bersama warga lainnya untuk mengembangkan usaha tambak ikan nila. Semua berawal dari program Kampung Berseri Astra yang memberikan harapan baru bagi masyarakat di kawasan Sungai Raya, Kubu Raya.
Gang ini panjangnya sekitar 450 meter dan memiliki lebar yang cukup untuk dua motor. Tempat itu tenang, dan orang-orang di sana sering bertegur sapa saat berpapasan. Penduduk di Gang Durian memang tinggal berdampingan dengan air, Sungai Kapuas terlihat indah di ujung gang. Astra telah meninggalkan jejak di wilayah ini melalui program budidaya keramba ikan nilanya.
Pintu masuk KBA Durian Berseri |
Usaha keramba ikan nila sudah berjalan kurang lebih tahun, usaha ini dipilih bersama dengan 8 orang lainnya. Budidaya ikan ini sengaja dipilih oleh Juanda dan Penduduk sekitar karena sesuai dengan pilar Astra hijau yang berusaha mengembangkan budidaya yang ramah lingkungan dan tidak merusak ekosistem sungai juga sesuai dengan Pilar Astra kreatif dimana berusaha mengembangkan produk yang bisa jadi unggulan warga disekitar gang Durian sehingga memantik semangat kewirausahaan dan membangun pangsa pasar produknya sendiri.
Pembuatannya sendiri memang inisiasi dari kelompok usaha Astra International melalui program KBA-nya yang bertujuan mewujudkan wilayah yang bersih, sehat, cerdas, dan produktif sehingga kualitas hidup masyarakat di sana naik. Semangat masyarakat untuk berdaya guna membangun kekompakan untuk pembangunan keramba di awal tahun 2021.
Keramba ikan nila di Gang Durian |
Keramba merupakan kolam jaring apung yang menggunakan jaring keramba yang ditambatkan ke pelampung menggunakan tong plastik berwarna biru. Tong juga digunakan untuk membuat jalan setapak dari kayu yang mudah dilewati. sementara keramba digantung oleh tiang pancang yang menembus dasar sungai.
Kaum pria berusaha keras saat pembangunan keramba dimulai Januari lalu. sementara ibu-ibu menyiapkan makanan dan minuman untuk dimakan. Pengurus KBA juga aktif melaporkan kemajuan keramba. Walaupun ini baru dimulai di tahun 2021, kelompok ini optimistis bahwa warga yang konsisten dan kompak seperti ini akan berhasil.
Pak Juanda, 63 tahun dipercaya untuk mengelola empat unit tambak dengan ukuran masing-masing empat kali empat meter, Sekitar empat ribu ikan nila, dengan berbagai ukuran dari bibit hingga 4-5 kg per ekor ada didalam tambak ini. Harga ikan sekilonya adalah 30 ribu rupiah, dan panennya membutuhkan waktu kurang lebih tiga bulan. Ikan ikan ini sudah ada pembeli tetapnya termasuk warga sekitar, jika ada yang membeli diatas 50kg maka harganya bisa 27 ribu rupiah. Pengelolaan keramba bantuan Astra ini tidak dilakukan pak Juanda sendiri, ia memiliki 8 anggota kelompok dalam pemeliharaan ikan didalamnya.
Pak Boy (kiri) dan Pak Juanda (kanan) |
Pak Juanda biasanya menjual hingga 50 kg setiap panen. Dia kemudian menggunakan uang itu untuk membeli pakan ikan dan bibit ikan baru. Keramba ini sudah beroperasi selama lebih dari lima tahun, Pak Juanda merasa bahwa perjuangannya membangun perekonomian melalui budidaya ikan nila ini masih perlu pengembangan terutama masalah pakan yang terkadang terasa berat.
Tak ada kata menyerah! hal ini akan jadi usaha yang akan dikembangkan terus menerus. Semoga nanti ada terobosan baru untuk mengolah hasil panen ikan nila, tak hanya sampai dijual segar namun sudah diolah oleh ibu-ibu sekitar menjadi makanan yang lebih bernilai jual tinggi. Warga juga mulai membahas untuk membangun rumah makan tepi sungai yang bisa menjadi objek wisata. Rencananya, rumah makan itu akan menjual olah ikan segar dari keramba.
Keramba kelompok yang mulai membuahkan hasil ini menginspirasi warga lain untuk turut membudidayakan ikan secara mandiri. Kini di sekitar kampung itu berdiri sejumlah keramba apung milik individu warga.
Belajar dari Kampung Berseri Astra (KBA) Durian Berseri bersama Pak Juanda
Sudah dapat dirasakan bahwa usaha tambak ini membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar, walaupun tak banyak tapi sudah bisa memberikan dampak membantu masyarakat untuk dapat mengelola sumber daya alam dengan memanfaatkan sungai untuk membuat keramba yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Pendapatan Pak Juanda dan kawan kawan yang mengikuti usaha keramba tentu saja mengalami peningkatan, apalagi dengan dibukanya pasar ikan di Gang Durian membuat produk ini bisa menjadi produk unggulan. Walaupun tidak besar tapi paling tidak, bisa membuka lapangan pekerjaan juga bagi warga sekitar terutama jika masuk masa panen. Sekarang tinggal bagaimana pemerintah bisa memberikan dukungan dengan membuat jalan gang yang lebih luas dan nyaman agar akese ke keramba lebih mudah.
Masyarakat juga akan semakin sadar bahwa pemanfaatan sungai sebagai keramba bisa jadi sumber hidup, namun perlu dirawat dan dijaga agar bisa kerkesinambungan dan memberikan manfaat berkelanjutan bagi warga sekitar. Pak Juanda juga mengakui sangat bersyukur dengan adanya kehadiran Astra di Gang Durian tersebut.
Kampung Berseri Astra (KBA) Durian Berseri harus Terus Bersinergi
Program Desa Sejahtera Astra merupakan salah satu contoh nyata dari upaya perusahaan untuk berkontribusi dalam pembangunan masyarakat di Indonesia. Melalui program ini, Astra tidak hanya memberikan bantuan finansial, tetapi juga memberikan pendampingan dan pemberdayaan kepada masyarakat desa agar mampu mandiri dan sejahtera.
KBA Durian Berseri, menebar bibit ikan |
Astra memberikan modal gratis kepada Pak Juanda dan teman-teman untuk mengembangkan bisnis keramba ikan, karena sudah dibantu Pak Juanda menyatakan akan terus berusaha mengembangkan budidaya ikan nila dalam keramba di Sungai Kapuas
Warga gang Durian juga senang karena dengan adanya program keramba ini membantu menjalin hubungan baik antar masyarakat dengan Astra. Warga gang Durian dan sekitarnya sangat berterima kasih kepada Astra karena mereka menjadi bagian dari Kampung Berseri Astra dan sangat berharap hubungan baik ini terus berlanjut. Masyarakat merasa, Astra telah memberikan bantuan yang signifikan. Pihak Astra juga berharap agar program bisa berkembang jadi sebuah kewirausahaan bisnis yang bisa berkontribusi bagi kampung Durian. Terutama bisa meningkatkan kesejahteraan, ekonomi dari warga kampung Durian, sehingga kampung ini bisa mandiri
KBA Durian Berseri, Menggapai Asa dengan Nila, Sinergi bagi negeri |
Astra Kalimantan Barat melalui AFFCO juga melakukan monitoring rutin bagaimana usaha ini bisa terus berkembang, serta melakukan pengawasan dan juga sharing. Salah satunya dengan mengundang ekspertis keramba untuk sharing bagaimana pengembangan usaha keramba kedepannya. Harapan besar dari pilar kewirausahaan kedepannya agar dapat men-support pilar berikutnya yakni Kesehatan, Pendidikan dan Lingkungan.
Astra Affiliated Companies (AFFCO) Kalimantan Barat yang memantau Kampung Berseri Astra (KBA) Durian Berseri ini terdiri dari 13 anak perusahaan Astra International yang berada di wilayah Kalimantan Barat. Ketiga belas perusahaan yang tergabung yakni PT Surya Artha Nusantara Finance (SANF), PT Toyota Astra Financial Services (TAF), PT Bina Pertiwi (Bina Pertiwi), Astra Credit Companies (ACC).
PT Astra Inter TBK TSO (Auto 2000), PT Traktor Nusantara (Traktor Nusantara), PT Serasi Autoraya (TRAC), PT United Tractors, TBK (UT), PT Astra Daihatsu (Astra Daihatsu), PT Astragraphia TBK (Astragraphia), PT Federal International Finance (FIF), PT Astra International, TBK-HSO (HSO) dan PT Asuransi Astra Buana (Asuransi Astra).
, Terimakasih telah mengunjungi Ulasani.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.