



Saya ambil satu contoh budaya akulturasi budaya adalah kelompok yang berada di daerah tugu, Jakarta, yang kebanyakan disana adalah peranakan portugal. Saat tahun baru, kelompok ini akan mempersipkan diri untuk memainkan musik keroncong dari rumah kerumah. Biasanya kegiatan ini akan dimulai dari rumah kerabat yang paling tua, terus berlanjut mengunjungi seluruh rumah disana. Sang empunya rumah wajib menyediakan makanan dan bagi rumah yang sudah dikunjungi akan mengikuti kelompok pemain musik ini menuju rumah berikutnya. Sungguh menyenangkan bukan? Suasana keakraban yang jarang ditemui saat ini.
Bagaimana dengan keadaan saat ini. Terlihat lebih hura-hur dengan jumlah uang yang besar. Hedonisme? Silakan membentuk opini anda sendiri karena saya bukan sosiolog. Banyak hal yang juga cukup mengganggu pada saat pelaksanaan tahun baru. Kita sempat menyaksikan kehebohan besar saat perayaan tahun baru di pantai karnival Ancol. Konser besar meriah diadakan disana dengan mendatangkan berbagai artis top ibukota uuk bernyanyi. Puluhan ribu penonton berjubel untuk menonton pertunjukan tersebut. Saya yakin, kebahagiaan dan kesenangan bercampur duk jadi satu disana. Semua orang senang dan puas setelah menyksikan acara tersebut.
Keesokan hari setelah acara berlangsung, masalah kembali muncul. Ratusan kilogram sampah juga menghiasi tempat tersebut. Pengunjung yang datang untuk menikmati keindahan pantai menjadi resah. Pihak pengelola sudah berusaha menyediakan tempat sampah. Tapi apakah para penonton bisa sadar bagaimana sebaiknya mereka mengelola sampah dirinya sendiri. Sudah disiapkan tempat sampah, tapi apakah itu akan cukup untuk orang sebanyak ini? Pengelola sendiri mengerahkan 200-300 orang petugas pembersih sampah dan itu bisa diselesaikan dalam 3 hari kedepan. Itu untuk sampah yang berada dipantai, lalu bagaimana dengan yang dibuang kelaut?
Beberapa kerusuhan menyangkut tahun baru juga sering terjadi di Indonesia, kecelakaan akibat konvoi kendaraan, dan lebih miris lagi di ternate, terjadi kebakaran akibat beberapa anak yang membakar petasan dan mengenai petasan lain yang dijajakan dipinggir jalan, ledakan besar tersebut akhirnya mengenai beberapa toko dan rumah. Belum lagi fenomena lain yang cukup menyedihkan. Angka penjualan obat kuat meningkat dan penjualan kondom juga meningkat dan pembelinya adalah remaja yang belum menikah. Banyak yang bilang miris, tapi siapa yang perduli? Tetap saja masalah ini setiap tahun berlangsung. Siapa yang wajib mengawasi? Banyak hal lain yang terjadi disaat pergantian tahun baru, segi positif maupun negatif.


, Terimakasih telah mengunjungi Ulasani.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.