Lapar tengah malam? Sebagian orang
akan menganggap sebagai bencana, apalagi isi kulkas sudah tidak ada yang bisa
diolah. Terpaksa harus keluar rumah dengan pakaian tidur. Cukup dilapisi dengan
jaket lalu melanglang buana keluar rumah mencari tempat makan yang masih buka
24 jam. Dikota besar hal ini merupakan sesuatu yang gampil untuk diatasi, tapi
di Pontianak pasti tidak. Hanya ada restoran cepat saji dan warung nasi Padang
yang menurut saya sudah akulturasi.
Kita fokuskan dan persempit
pencarian masakan Padang fusion yang ada di Pontianak. Semua langsung setuju
menyebutkan Rumah Makan Melda yang legendaris itu. Sejenak kita tilik papan
nama Melda, kita selalu mengatakan itu adalah rumah makan Padang tapi apakah
papan nama tersebut menuliskan tambahan menjual masakan Padang? Jadi apa
kesimpulannya?
Makanan disini menurut saya memang
hampir mirip Masakan Padang yang sedikit banyak tercampur dengan Melayu. Dari
banyak cerita yang saya dapatkan beberapa menu favorit seperti petai bakar atau
goreng, tahu dan tempe goreng cukup menjadi idola dan tentu saja ayam gorengnya
yang super nikmat, disajikan panas dengan siraman kuah santan kental berbumbu.
Disajikan dengan nasi hangat membyar plus sambal ijo berminyak dan daun
singkong rebus. Rasanya? Jangan ditanya lagi. Perpaduan yang menggoyang seluruh
isi mulut.
Beberapa teman saya juga serentak
mengatakan bahwa Nasi Melda akan lebih enak jika dibawa pulang dan jangan lupa
untuk menyiram nasi dengan lebih banyak kuah. Tentunya semua juga setuju jika
dibawa pulang nasinya akan lebih banyak. Setuju atau tidak beberapa teman saya
juga mengatakan bahwa makan berbarengan akan lebih enak lagi. Siapa yang
setuju?
Saya sendiri mungkin lebih kearah
logisnya. Kemungkinan besar karena kita memang terlalu lapar dan sangat ingin
makan akhirnya rasanya menjadi super enak. Saya sendiri merasakan biasa saja,
karena saya lebih logis dalam merasakan makanan, saya masih menjuarakan ayam
goreng kampung Rumah Makan Padang SITI NURBAYA yang lebih mantap lagi rasanya
ditambah kuah santan kalio dan rending yang lebih Padang bumbunya.
Tapi kembali ke masalah rasa dan
selera, dengan menu Ayam goreng dan nasi panas ditambah daun singkong rebus dan
kuah kalio serta sambal hijau yang boleh diambil sepuasnya saya dikenakan Rp
23.000,- dengan tambahan 1 gelas es teh manis. Rumah Makan Melda sudah terlalu
mengakar sebagai penyelamat lapar tengah malam karena buka 24 jam. Nilai 7
sudah cukup menurut saya. Harapan saya semoga kebersihan tempat ini dijaga
dengan baik. Selamat mencoba dan menikmati. Salam yumces!
, Terimakasih telah mengunjungi Ulasani.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.