Senin di Floating Market Lembang
– Demi apa? Demi menghindari macet ๐
Selalu ada aja yang kekinian di Lembang. Yang lagi ramai adalah Lembang
Farm House. Tapi, kami belum tertarik datang ke sana. Kadang kalau melihat
sesuatu yang lagi kekinian suka tergoda juga untuk datang. Tapi, kalau
ingat bakalan ramai banget, macet banget, semangat kami suka langsung
menciut hahaha.
Jangankan ke Lembang Farm House, ke Floating Market aja baru kami datangi
beberapa bulan lalu. Padahal itu tempat udah ngehitz sejak lama. Gak
apa-apa, lah, telat yang penting gak ribet dengan keramaiannya. Etapi saat
kami ke sana tetep aja ramai. Padahal kami ke sana hari Senin.
Yup! Kami bela-belain datang hari Senin. Saat itu Keke dan Nai lagi libur
*lupa libur apa*. Trus, saya minta suami untuk cuti sehari demi bisa
jalan-jalan ke Lembang. Abis wiken kayaknya kami kibar-kibar bendera
putih, deh, kalau harus jalan ke Lembang. Gak bakal tahan sama
macetnya.
Jadilah Senin kami pilih. Dan, kami baru tahu kalau Senin itu ada
beberapa tempat wisata yang tutup. Batal, deh, ke Dusun Bambu sama
De’Ranch. Pilihan akhirnya jatuh ke Floating Market. Untungnya Floating
Market, hari Senin gak tutup.
Ternyata, hari Senin jalan ke Lembang tetap maceeett! Heuu … Setelah
kena macet lumayan lama, suami akhirnya pilih jalan alternatif. Lumayan
lancar, deh. Huhuuyy! Sampai Floating Market udah masuk jam makan
siang.
Untuk masuk ke Floating Market, Sahabat KeNai harus bayar tiket dulu.
Nanti setiap pengunjung bisa dapat 1 gelas welcome drink. Tapi kami gak
ambil karena (lagi-lagi) malas antre hehehe. Mending langsung cari makan
aja, lah.
Di sana untuk bertransaksi menggunakan koin Floating Market. Beli
makanan/minuman, main di berbagai wahana semuanya menggunakan koin. Ada
berbagai pecahan nominal koin. Kami menukar dengan nominal yang tidak
terlalu besar. Karena sebelum ke Floating Market, saya sempat baca dulu
beberapa blogpost tentang tempat ini *thank you banget, ya :)*, katanya
sisa koin tidak bisa diuangkan kembali.
Pilih koin dengan nominal IDR10K aja. Tuker yang banyak hehe ..
Saya gak tau apa pertimbangan pihak Floating Market membuat kebijakan
seperti itu. Tapi daripada mangkel sendiri, saya ikuti saran blogger lain
aja, deh. Menukar dengan nominal kecil saja. Jadi kalaupun masih bersisa
koinnya saat pulang, gak bakalan kesel hehehe. Lagipula loket tempat
membeli koin ada di beberapa area, kok. Seandainya kehabisan koin, tinggal
beli lagi.
Kami langsung makan siang dahulu. Udah lapaaarr … Itupun lumayan rame
dan agak susah mencari tempat duduk. Bahkan ada beberapa pengunjung yang
gak kebagian. Padahal ini masih jam makan siang, tapi sudah mulai habis
๐
Perut sudah terisi, kami pun main beberapa permainan. Main perahu dan
bermain dengan kelinci yang paling bikin Keke dan Nai senang. Saya juga
ikut bermain bersama kelinci. Penasaran rasanya seperti apa berada
diantara banyak kelinci hehehe. Kami juga membeli beberapa camilan. Dan,
disana juga ada yang jual tutut. Wkwkwk … Favorit banget saya sama menu
tutut. Penjual makanan di Floating Market ini unik karena sebagian besar
dijual di atas perahu. Ya, inilah yang disebut Floating Market. Pengunjung
bisa membeli makanan dengan menggunakan perahu atau dari darat.
Walaupun pakai jaket pelampung, saya tetap deg-degan melihat Keke dan Nai
berduaan di tengah danau. Dan, main perahu ini ternyata bikin mereka basah
baju hingga sepatunya
Kami pun bermain bersama kelinci. Setiap pengunjung yang bermain di area
kelinci diberi wortel. Tapi mungkin karena banyaknya pengunjung yang
datang, cuma sedikit kelinci yang mau makan. Kalau dipikir-pikir memang
kasihan juga kelincinya. Masa’ disuruh makan melulu, ya ๐
Ada baiknya orang tua turut mendampingin anak saat bermain bersama
kelinci. Karena anak seringkali taunya hanya bermain. Tapi belum paham
bermain yang benar itu seperti apa. Misalnya ketika menangkap kelinci,
menggendong kelinci dengan cara menarik telinga ternyata menyakitkan
kelinci. Atau bisa juga anak memaksa kelinci untuk makan. Belum lagi kalau
abis megang kelinci, anak langsung masukkan jari-jari ke mulutnya. Jadi
memang sebaiknya didampingi. Apalagi petugas yang berada di dalam taman
kelinci sangat minim. Anak-anak seperti dibebaskan begitu saja bermain
bersama kelinci. Jadi rada kasihan juga sama kelincinya.
menyadari kecorobohan. Tumben-tumbenan saat itu saya gak bawa baju ganti
untuk anak-anak. Akhirnya mereka pun pulang dengan mengenakan baju
basah. Masalahnya, saat ke sana kondisi Keke sedang tidak baik.
Sebetulnya dia sedang demam, tapi pagi harinya sempat turun dan bisa
bermain seharian di Floating Market. Pulang dari Floating Market, suhu
badannya kembali naik. Kasihan banget lihatnya mana pakai baju basah.
Akhirnya, saya copot aja bajunya. Serba salah juga, kalau gak dinyalain
AC jadi kegerahan. Buka kaca mobil, beresiko masuk angin. Lagipula
sedang hujan juga. Dinyalain AC, dia menggigil. Jadinya serba salah.
Perjalanan dari Lembang menuju rumah rasanya lama sekali.
Kapan-kapan ke Lembang lagi, ah. Tapi nanti aja kalau bukan musim holiday.
Cek kalender dulu kapan suami bisa cuti dan anak-anak bisa bolos eh izin
:p
Tips:
-
Lokasi Floating Market tidak terlalu jauh dari Pasar dan Terminal
Lembang. Jadi pakai angkutan umum pun masih bisa.ย Papan nama
jalan menuju Floating Market juga jelas -
Berangkat pagi. Lembang macet, uy!
- Wajib bawa baju ganti, terutama buat anak-anak
-
Tukarkan koin dengan nominal kecil saja. Karena koin yang tersisa
tidak bisa diuangkan kembali
Floating Market
HTM: IDR10K
Open:
- Senin s/d Kamis: 09.00 -19.00 wib
- Jum’at s/d Sabtu: 09.00 – 20.00 wib
- Minggu: 08.00 – 20.00 wib
ย
, Terimakasih telah mengunjungi Ulasani.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.