Sabtu, 13 Agustus 2011
Berangkat pukul 10.00 WITA dari kota mataram menuju Air Terjun Sendang Gile & Tiu Kelep. Aku berangkat dengan motor mio biru yang kupinjam dari mas edi, alasannya adalah karena transportasi umum menuju Air terjun sangat sulit. Ada dua jalur untuk mencapai Air terjun Sendang Gile & Tiu Kelep yaitu lewat jalur Senggigi dan Monkey forest. Kalau kita berangkat dari mataram menuju air tejun melalui jalur senggigi, maka jarak tempuhnya adalah 120 km tapi kita akan disuguhi pemandangan laut biru khas lombok serta pantainya yang landai. Sedangkan kalau lewat Monkey forest jarak tempuhnya 90 km dan akan melewati jalur pegunungan yang berkelok – kelok disertai pepohonan yang banyak dihuni oleh para monyet.
 |
PETA PERJALANANku KE AIR TERJUN TIU KELEP
Keterangan Gambar :
1. Jalur Merah + Hijau = Jalur Keberangkatan
2. Jalur Hijau + Biru = Jalur Pulang |
Dari mataram saya melewati jalur Monkey Forest dan tujuan saya adalah ingin melihat monyet – monyet liar yang ada di daerah pusuk. Sekitar 20 menitan mengendarai si mio biru, akupun tiba di daerah pusuk dan ternyata sudah ada beberapa bule yang sedang asyik memberi makan monyet – monyet. Kuambil kamera dan kufoto tingkah para monyet – monyet liar itu, disaat aku sedang asyik memfoto monyet – monyet tersebut ternyata ada seekor monyet yang langsung mengambil botol air minum yang ada di tasku. Sontak aku langsung terkejut dan melihat ke belakang ternyata si monyet nakal itu sudah mengambil minumanku. Sang monyet nakalpun langsung meminum airnya dan akupun tak mau menyia – nyiakan kesempetan itu, kuambil kamera dan kujepret si monyet yang sedang asyik menikmati minuman hasil rampasannya. “Dasar MONYET……” hahaha… 😀
 |
Rombongan monyet liar di Pusuk |
 |
Tersangka yang mencuri air minumku. 🙂 |
|
|
 |
“Sini, emak cari kutumu. biar ganteng” haha… 😀 |
 |
Merenung…. |
Pada saat aku tadi membayar tiket masuk, aku melihat ada bule yang sedang dituntun oleh guide. Langsung saja aku berlari mengejar bule yang ada guidenya, berharap bisa mengikuti mereka dari belakang dan akhirnya ketemu juga. Sekitar 15 menit berjalan kaki, akhirnya akupun bisa menikmati Air Terjun Sendang Gile. Debit airnya pada saat itu lumayan kencang dan percikan airnya mengenai diriku padahal jarakku dari pusat jipratan sekitar 20 meteran. Namun hanya 5 menit aku menikmati Air Terjun Sendang Gile, karena target utamaku adalah ke Air Terjun Tiu Kelep. |
Air Terjun Sendang Gile |
Akhirnya Saya melihat penampakan Air Terjun Tiu Kelep dan memang air tejun yang satu ini berbeda dengan air terjun lainnya. Perbedaannya adalah bentuk air terjunnya itu, silahkan lihat gambar dan simpulkan sendiri.hahaha.. J kuambil kamera dan segera menjepret – jepret, tapi jangan terlalu dekat dengan air terjunnya karena percikan airnya dapat merusak kamera Anda kecuali kamera Anda kamera underwater. Dari jarak 40 meter dari air terjun, cipratan airnya masih terasa. Wow..sudah terbayanglah bagaimana kekuatan air terjun yang satu ini. Sekitar 30 menitan aku mengambil foto dari jarak 40 meter dari air terjun, setelah itu kusimpan kamera dan saatnya mandi – mandi di Air Terjun Tiu Kelep. ASYIkkkk…hahaha… 😀
 |
Air Terjun Tiu Kelep |
 |
Exotic Waterfall, Air Terjun Tiu Kelep |
Kulihat para bule-bule sudah selesai mandi di air terjun, saatnya aku yang beraksi di Air Terjun Tiu Kelep.hehe… Sekitar 20 menitan aku mandi bermain sendirian di Air Terjun Tiu Kelep dan serasa milik sendiri. Aku berenang sambil berfoto – foto dan membuat video dengan kamera underwaterku. Akupun memberanikan diri untuk pergi ke balik Air Terjun Tiu Kelep, karena di balik Air terjun tersebut ada seperti celah dan bisa untuk berdiri. Kususuri dinding tebing dari sisi kiri dan akhirnya saya sudah berada di balik air terjun, sungguh kejadian yang sangat mengasyikkan dan menguji adrenalin.hahaha… Percikan air terjunnya sangat kuat, karena aku tepat 2 meter dari pusat percikan Air Terjun Tiu Kelep. Mulai deh bakat narsisnya, foto – foto dan membuat video ala bonces – 182.haha… 😀
 |
Suasana di Balik Air Terjun Tiu Kelep |
Saatnya beranjak pulang menuju Air Terjun Sendang Gile dan kali ini aku berjalan sendirian menyusuri hutan serta menyeberangi sungai. Sekitar setengah jam akhirnya tiba di jembatan bolong dan aku sendiran melewati jalur terowongan yang sangat gelap. Panjang terowongannya mungkin sekitar 100 meter. Sekitar 5 menit aku di dalam terowongan yang gelap dan akhirnya tiba di pintu keluar. Setelah keluar, akupun memasak mie untuk makan soreku hari ini. Setelah selesai makan, akupun kembali ke Air Terjun Sendang Gile untuk mengambil foto. Setelah puas mengambil foto, akupun kembali ke pintu keluar.
 |
Masak mie dipinggir kali |
 |
Menunggu mie matang |
Sekitar pukul 16.00 WITA, aku berangkat menuju mataram dan kali ini akan melewati jalur sengigi, dengan harapan bisa menikmati Sunset di Malimbu 2. Sekitar pukul enam sore akupun sudah tiba di Malimbu 2 dan menikmati sunset disana.
 |
Menjelang Sunset |
 |
Sunset di Malimbu 2 |
 |
Detik-detik terbenamnya Matahari |
Sekitar pukul 18.45 WITA akupun melanjutkan perjalananku menuju kota Mataram dan sekitar pukul 19.15 WITA akupun tiba di kota Mataram. Dan saat itu mataram sudah gelap dan saatnya bulan yang menemani aktivitas malam di kota Mataram. Sekianlah kisah perjalanan saya ke Air Terjun Sendang Gile & Tiu Kelep ala Bonando Siregar. Mari kita menjelajah Indonesia ini. ^_^
Pengeluaran :
· Bensin : Rp 25.000
· Tiket masuk : Rp 5.000
· Parkir di Sengigi : Rp 1.000
· Makan : Rp 15.000
Total Pengeluaran : Rp 46.000