
Apa sih yang Anda pikirkan jika mendengar daerah Imogiri? Pasti yang terbersit pertama di dalam pikiran adalah sebuah kompleks makam raja-raja keturunan Mataram, baik raja dari Surakarta maupun Yogyakarta yang terletak di atas bukit atau sebuah area pemakaman yang memiliki ratusan buah anak tangga untuk menuju kompleksnya. Ya, berbekal rasa penasaran untuk merasakan bagaimana atmosfer kompleks pemakaman raja-raja Mataram tersebut saya dan teman segera bertolak menuju daerah selatan Yogyakarta ini. Oke tenang saja saya tidak akan membahas hal-hal yang mistis dipostingan ini, saya hanya ingin memberikan gambaran saja mengenai tempat ini yang menurut saya memiliki keindahan arsitektur tersendiri khas bangunan Jawa kuno. Kompleks pemakaman Imogiri memang lebih dikategorikan sebagai wisata spiritual.




- Banyaknya anak tangga yang harus kita lewati. Ya ini lah tantangan pertama yang harus kita takhlukkan sekaligus untuk menguji ketahanan fisik kita. Jumlah anak tangga yang harus kita lewati untuk dapat mencapai area pemakaman raja-raja ini sekitar kurang lebih 409 buah anak tangga. Pada awal perjalanan dari anak tangga pertama yang dekat dengan area parkir memang belum terasa sih, tapi setelah masuk di dalam gerbang maka Anda akan menemukan sebuah kejutan yaitu anak tangga yang menjulang tinggi menuju atas bukit. Hehehe….tapi tenang saja, pemandangan di kanan-kiri tangga cukup menyejukkan mata karena pepohonan di hutan yang masih terjaga keasriannya.
- Setelah memasuki sebuah gapura sebelum menaiki anak tangga pertama yang menuju ke area pemakaman, ada sebuah masjid dengan bangunan tua yang beratapkan limasan dan terdapat sebuah tugu jam yang bertuliskan PB X. Masjid tua nan sederhana ini masih digunakan untuk tempat beribadah masyarakat sekitar. Sebelum menaiki tangga terdapat kotak infaq untuk biaya pemeliharaan masjid tersebut.
- Sepanjang menaiki anak tangga tersebut jangan kaget jika di sebelah kanan dan kiri tangga terdapat beberapa nisan, karena perbukitan ini memang juga dijadikan sebagai area pemakaman oleh masyarakat sekitar, dikenal dengan nama Wanalaya, pasarean umum Pajimatan. Karena bukit ini cukup dikeramatkan, maka memang tidak diperbolehkan untuk berbuat yang tidak sopan, berburu, mengambil kayu dan merusak tanaman. Pantaslah jika perbukitan ini kondisinya masih asri dengan pepohonan yang masih sangat terjaga.
- Keunikan selanjutnya adalah keindahan bangunan kompleks pemakaman Imogiri ini sendiri, yaitu sebagian besar dari bangunannya terbuat dari konstruksi batu bata dan memberikan kesan bangunan Jawa kuno yang kental. Ya, keindahan ini akan kita temukan setelah kita meniti ratusan anak tangga tersebut dan sampailah kita di gerbang masuk kompleks pemakaman, yang terkenal dengan nama “gapura supit urang”.
- Di dalam gerbang “gapura supit urang” ini terdapat dua buah pendopo bagi abdi dalem, yaitu pendopo untuk Kraton Surakarta yang terletak di sebelah kanan dan pendopo untuk Kraton Yogyakarta di sebelah kiri, pun demikian dengan kompleks makamnya, untuk makam Sultan Agung dan keturunan raja Mataram Islam ditempatkan di bagian tengah, makam raja-raja Yogyakarta dan keturunannya di tempatkan di sebelah kiri, dan makam raja-raja Surakarta dan keturunannya di tempatkan di sebelah kiri.
- Di kompleks pendopo ini juga terdapat empat buah gentong (alat penyimpan air dari tanah liat) yang merupakan persembahan dari kerajaan-kerajaan sahabat Sultan Agung. Air yang terdapat di gentong ini konon memiliki khasiat, bagi pengunjung yang menginginkannya dapat meminta air tersebut dengan memberi sumbangan seikhlasnya.



Bagi pengunjung yang hanya sekedar jalan-jalan menikmati suasana dan keindahan bangunan di pemakaman Imogiri ini dipersilahkan, tidak ada persyaratan khusus. Nah, bagi pengunjung yang ingin berziarah ke sini ada persyaratan khusus, antara lain bagi pria harus memakai pakaian berupa beskap berwarna hitam atau biru tua garis-garis tanpa memakai keris. Bagi perempuan diwajibakan untuk memakai kemben dan kain panjang. Tenang saja, abdi dalem di sini sudah menyediakan persewaan baju tersebut dengan biaya Rp 6.000,00 per-baju (data Mei 2012). Oh iya bagi peziarah juga tidak diperkenankan menggunakan perhiasan. Bagi Anda yang ingin berziarah ada waktu-waktu tertentu yang disediakan antara lain adalah :
- Minggu (10.00 -13.00 WIB)
- Senin (10.00 – 13.00 WIB)
- Jumat (13.30 – 16.00 WIB)
- tanggal 1 Syawal, 8 Syawal, dan 10 besar (10.30 – 13.00 WIB





, Terimakasih telah mengunjungi Ulasani.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.