– Sejak dulu, saya bukanlah tipe solo traveler. Saya lebih suka
jalan bersama dengan orang-orang yang sudah saya kenal terutama
dengan keluarga. Mungkin karena udah dibiasakan sejak kecil, ya.
Orang tua lumayan sering ajak jalan-jalan meskipun sebatas
Jabodetabek dan Jawa Barat.
ingin bepergian tanpa mereka. Lama-lama, saya pun terbiasa pergi
beramai-ramai hingga sekarang. Untungnya asik-asik aja, sih. Keluarga
besar saya pun termasuk seru. Rame banget kalau udah kumpul bersama.
“Bagaimana caranya supaya anak mau diajak outbound? Jangan cuma
nge-mall melulu atau mager aja di kamar hotel.”
Beberapa kali saya mendapatkan pertanyaan seperti itu. Okelah sebelum
saya jawab pertanyaan itu, mending saya kasih tip traveling bersama
anak dulu aja, ya. Sebetulnya saya juga pernah menulis Tip Traveling
Bersama Anak beberapa waktu lalu. Tapi itu kan reportase ketika
menghadiri acara Wego dengan tema tersebut. Kali ini, saya akan
memberikan tip berdasarkan pengalaman pribadi. Biar saling melengkapi
ceritanya.
[Silakan baca:
#wegowithkids: Jalan Bersama Anak Itu Ribet Tapi Bernilai]
Siap Ribet Urusan Packing
Selain bukan tipe solo traveler, saya juga (tadinya) bukan tipe yang
praktis untuk urusan packing. Jadi, Sahabat KeNai jangan berharap dulu
saya akan memberikan tip packing yang praktis untuk saat ini
hehehe.
Ketika anak-anak masih kecil, cuma ke Bandung beberapa hari aja
bawaannya udah kayak orang mau pindahan. Sebagai contoh, saya bisa
bawa 2 pack besar diaper. Padahal di Bandung pasti gak susah cari
diapers, kan?
Tapi begitulah saya kalau packing. Selama
traveling sebisa mungkin saya gak mau lagi diribetin belanja kebutuhan
ini itu. Saya pun gak mau mencuci pakaian meskipun menginapnya di
rumah keluarga. Makanya selalu bawa baju yang banyak. Resikonya pulang
bawa banyak baju kotor. Bahkan ketika anak-anak masih MPASI, sampe
panci dan segala peralatan makan juga bawa sendiri 😂
Bukan berarti gak pernah berusaha simple packing. Yang saya ingat,
pertama kali cobain simple packing saat keliling pulau jawa selama
kurang lebih 10 hari. Tadinya saya gak pikir seperti itu. Jalan-jalan
pake mobil pribadi ini, bebas aja mau bawa apapun. Tapi suami minta
supaya dibikin lebih praktis karena perjalanan bakal jauh. Biar mobil
gak berat dan sebagai penumpang pun nyaman selama di perjalanan.
Packing yang praktis berikutnya setelah anak-anak mulai bisa membawa
perlengkapannya sendiri. Ala-ala backpacker gitu, deh. Kasihan kan
kalau segala dibawa. Lagipula biasanya kalau kayak gitu kami naik
transportasi umum. Bakal ribet malah kalau bawa barang terlalu
banyak.
Membawa Makanan Favorit Anak
Sepert yang saya tulis di atas, ketika anak-anak masih MPASI malah saya
bawa segala peralatan masak dan beberapa bahan masakan dari rumah.
Anak-anak saya gak suka makanan bayi instan. Jadi saya harus tetap masak
makanya bawa peralatan masak sendiri.
Sekarang sih udah gak kayak gitu. Tapi tetep bawa makanan favorit
anak-anak. 1 atau 2 hari sebelum traveling, ajak anak-anak ke minimarket
buat belanja camilan. Itu udah semacam pembukaan traveling yang
menyenangkan buat mereka hihihi. Sering juga, sih, kami gak belanja
dulu. Tapi di perjalanan mampir ke salah satu minimarket.
Gak hanya camilan, kadang saya pun membawa makan berat seperti mie
goreng. Biasanya kalau gitu pertimbangannya waktu memulai atau tempuh
perjalanan. Kalau jalannya pagi, saya kadang bawa makan berat karena
Keke wajib sarapan. Dia bisa sakit kalau sampe gak sarapan. Atau kalau
diperkirakan jalanan bakal macet karena lagi banyak yang liburan,
biasanya juga bawa makanan berat atau camilan yang rada banyak. Kalau
air minum, sih, kami gak pernah macem-macem. Paling cukup bawa air putih
aja.
Membawa Mainan atau Benda Favorit Lainnya
Selain bawa makanan, bawa mainan atau benda favorit juga jangan sampai
ketinggalan. Pernah waktu mudik lebaran beberapa tahun silam, mobil kami
bermasalah di jalan tol. Untung masih ada bengkel yang buka padahal itu
menjelang malam takbiran. Tapi menunggu selama berjam-jam di bengkel
juga bisa sangat membosankan. Untung aja waktu itu bawa PSP dan Nintendo
DS dengan kondisi battery yang full. Lumayan lah sekian jam mereka bisa
tetap tenang karena main game.
Waktu yang Fleksibel
“Kalau lagi terburu-buru jangan nebeng ma Chi. Dia mah keluarga
santai.”
Salah seorang tante saya pernah bilang seperti itu tentang kami.
Iyeeesss, kami memang santai kalau lagi jalan-jalan hehehe. Itulah yang
menjadi salah satu alasan kenapa sampai sekarang belum tertarik
menggunakan jasa tour and travel. Menurut kami, jalan sama anak harus
fleksibel. Mereka belum bisa dikasih jadwal yang ketat bisa sedang
traveling. Bisa-bisa malah gak menikmati. Beberapa kali juga berencana
mau jalan siang, eh salah satu anak malah tidur. Jadi aja nungguin
bangun dulu trus jalannya jadi sore atau malam. Tapi kalau berencana
jalan malam dan mereka udah keburu tidur, biasanya suka dibangunin.
Karena kalau malam, mereka lebih gampang buat tidur lagi di mobil
😄
Bukan berarti kami gak pernah bikin rencana. Tetaplah setiap kali
traveling meskipun ke tempat yang pernah didatangi, membuat rencana
perjalanan tetap ada. Tapi selain jangan terlalu ketat juga jangan
terlalu padat. Paling dalam sehari cukup 1-2 tempat saja yang
dikunjungi.
Di jalan pun kami gak terlalu menargetkan harus sampai sekian jam.
Kalau lapar ya brenti dulu buat makan. Kalau cape ya istirahat dulu.
Pokoknya jalan santai aja kalau jalan sama anak-anak.
Jaga Mood
Anak-anak suka berubah-ubah moodnya. Orang dewasa juga, sih. Tapi
kadang masih bisa menahan diri kalau udah dewasa. Poin-poin yang sudah
saya tulis di atas sebetulnya semuanya demi menjaga mood anak.
Kalau udah mulai pada gede kayak gini, saya bisa bilang, “Kalau
ngambek-ngambekan mending hak usah jalan.” Atau ga usah ikut sekalian.
*Emak kejam 😂* Tapi ya sekejam-kejamnya, tetep aja ada rasa gak tega.
Walaupun gitu, memang penting banget untuk jaga mood selama
jalan-jalan.
Diskusikan Tentang Makanan
Tentu ini berbeda dengan membawa makanan favorit. Setiap hari kita
butuh makan, kan? Nah, gimana kalau anaknya picky eater? Keke dan Nai
bukan termasuk anak-anak yang picky eater. Tapi Nai suka malas-malasan
kalau diajak makan di kaki lima.
Bukan karena dia gak suka makanan kaki lima. Malah banyak makanan kaki
lima yang dia suka banget. Dia hanya gak suka makan di pinggir jalan.
Kalau lagi jalan-jalan, dia lebih memilih makan di resto fast food atau
resto/cafe lainnya.
Ketika kami berencana keliling Jawa, urusan makanan sempat kami
diskusikan terlebih dahulu ke Nai. Saya sampaikan kalau selama
perjalanan belum tentu ketemu resto fast food atau resto lain. Bisa jadi
hanya kaki lima atau warung kecil. Gak memungkin juga untuk dibungkus
dan makan di mobil karena pastinya akan merepotkan. Awalnya Nai agak
malas-malasan tapi setelah beberapa kali diskusi, dia pun bersedia untuk
makan di manapun. Tentu aja kami tetap berusaha mencari makanan yang
layak dan bersih.
Diskusi Berbagai Hal Lainnya
Gak hanya urusan perut yang kami diskusikan. Tetapi banyak hal
lainnya. Dari mulai naik apa, kemana, ngapain aja, dan lain-lain.
Kadang kan ada beberapa hal yang akan menjadi pengalaman baru bagi
mereka. Seperti pertama kali ke Tanakita naik transportasi umum akan
jadi pengalaman pertama bagi mereka untuk naik commuter line serta the
flash.
[Silakan baca:
Kalau Roker The Flash ke Tanakita]
Atau saat diajak caving ke goa Jomblang. Kan gak lucu kalau udah
jauh-jauh ke sana trus mereka ketakutan dna malah ngajak pulang.
Mendingan diajak ngobrol dulu kalau perlu cari dibantu dengan berbagai
informasi melalui internet untuk lebih meyakinkan. Itulah kenapa saya
suka dengan catatan perjalanan para blogger yang komplit, termasuk
foto-fotonya. Karena membantu memudahkan kami berdiskusi.
[Silakan baca:
Ray of Light Goa Jomblang yang Bikin Speechless]
“Hobi lo sekarang berubah ya, Myr. Dulu lo mana mau ke gunung gitu.
Sekarang malah ikutan laki lo. Eh pas gw ceritain ke laki gw, malah
dia bilang sebagai istri harusnya gitu. Aseeemmm! Masa gw harus ikutan
ngebengkel kayak laki gw, dia kan hobinya otak-atik
Saya ketawa terlebih dahulu waktu teman baik berkata seperti itu.
Trus kira-kira kenapa saya jadi mau ikutan naik gunung? Nah ini akan
nyambung dengan pertanyaan di awal postingan tentang bagaimana caranya
supaya anak mau diajak outbound. Insya Allah di postingan selanjutnya,
ya. Sekarang tentang tip traveling berasa anak aja dulu 😎
, Terimakasih telah mengunjungi Ulasani.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.