![]() |
Bonsoir, Paris! |
Turin

Kisah kita di Turin di mulai dengan mencari mesin tiket di terminal bus tempat kita turun. Sudah jam 10 malam, sepi ngga ada orang. Lumayan lama kita nyari mesin tiket yang ukurannya cuma sepinggang dan kecil ini di sepanjang trotoar dan remang-remang. Harusnya kan dekat haltenya ya, ini jauh makanya kita kebingungan. Setelah naik tram, kita pun masih salah turun halte. Fyuuh~
Kita kehabisan baju waktu sampai Turin. Karena kami sampai tengah malam di rumah Harry, host kita selama di Turin, jadi baru bisa besok paginya kami nyari service laundry (doi ngga nyediain mesin cuci). Kami keluar rumah, nggendong rucksack yang isinya semua baju kotor. Pertama kami nyari yang paling dekat dulu dari penginapan dan bisa ditempuh jalan kaki. Tapi dari dua service laundry yang kita datengin, mereka ngga ada one-day service, rata-rata 4-7hari baru selesai. Ngga mungkin kan, karena lusa paginya kita cao ke Paris. Terus kita nyoba browsing self-laundry / coin-laundry dengan cara balik lagi ke rumah karena kita ngga punya paket data (50 Days in Europe cuma bergantung sama wifi gratisan).
Lokasinya ditempuh menggunakan tram dan jalan kaki, lumayan susah juga nyarinya. Trus aku juga lupa bawa sabun cuci, untung untuk sabunnya pun udah disediakan vending machine. Milih sabunnya pakai wangsit, karena dari semua tulisannya kita ngga ngerti wkwkwk. Untuk nyucinya, cuma bisa bisa cuci dan pengering normal, ngga bisa sampe kering beneran. Karena butuh waktu kira-kira setengah sampai satu jam prosesnya, akhirnya kita tinggal nyucinya dengan belanja di supermarket yang ada di depannya and we have to go back in time or cucian kita bisa amburadul dikeluarin sama pelanggan lain. Kita bawa balik cucian untuk dijemur di rumah Kita minjem jemuran sama Harry. Tapi Harry ngga begitu ngerti sama jemuran yang kita mau pinjem dan nyokapnya lagi keluar, kita pun diperbolehkan masuk ke rumahnya untuk milih sendiri mana yang mau dipake. Akhirnya dapet dan kita jemur di kamar! Drama laundry usai, kami istirahat sebentar dan makan siang sebelum berangkat lagi ke stadium Juventus.

Usai drama laundry, kami berdua mencari cara untuk bisa sampai ke Juventus Stadium. Pakai google maps lah paling gampang, dan kami dapat petunjuk dengan mengunakan bus no. 29 yang akan berhenti di halte dekat dengan stadion.
![]() |
Jangan percaya ini, di peta si jalan kaki cuma 650m, tapi kenyataanya…. pahit! Clue: keywords search “shopping mall juventus stadium” |
Dari halte sudah nampak stadion yang megah. Kami bergegas menuju ke sana, dan menemukan bahwa tidak ada gate yang bisa dimasuki. Kami bolak balik ke arah kanan dan kiri mencari pintu masuk, namun tak kunjung ketemu. Sepi pula ngga ada orang yang bisa kita tanya. Saya sudah menyerah, ngga ada tenaga buat muterin bagian luar stadion yang kayaknya ngga ada ujungnya. Setelah lama mencari (Bre sih yang muter-muter) akhirnya ketemu, dan posisi kita sebetulnya itu ada di bagian belakang stadion. Damn, google!

Sambil nungguin Bre yang lagi kutan tur selama satu jam, saya membaca buku tentang Turin yang dipinjemin sama Harry. Bukunya tebel, tapi asik dibaca karena banyak gambarnya. Rasanya ngga perlu keliling Turin saya udah berasa jalan-jalan sambil baca buku ini. Yang unik dari kota Turin adalah wisata mistiknya, karena banyak patung dan cerita tentang magis. Saya ngga akan nulis gimana pengalaman tur nya Bre (that’s his turn!), karena kerjaan saya selama nungguin dia adalah baca buku, cuci mata di Juve store, bolak balik wc dan lihat-lihat kartu pos (bagian depan stadium adalah mall). Oiya, keluar dr stadium tiba-tiba Bre bawa cewe. Dibawa lah cewe itu ke saya, kita dikenalin, dia dari Indonesia dan lagi keliling Eropa juga sehabis masa studinya di UK kelar. Saya mendengar ceritanya. Pagi tadi dia baru sampai Turin, dan besok pagi langsung berangkat ke Florence. Pokoknya hectic. Ada yang tripnya lebih singkat dari pada kita ternyata. Hahaha.
Bareng sama si mbak nya kita bertiga pun langsung naik bus mengejar sunset di Santa Maria del Monte, sebuah teras gereja yang menghadap ke kota Turin. Dari kartu pos yang ku beli, view kota Turin dari teras itu kewl banget. Bela-belain deh kita jalan kaki sampai ke atas bukit, gelap-gelapan karena ngga banyak lampu jalan. Baru sebentar melihat, tidak lama lalu hujan. Dari kamera cuma dapat dua jepret, sisanya kita mengamankan kamera lalu pulang, karena tidak ada tanda-tanda hujan mau berenti. Dua malam di Turin cukup sih buat ngelaundry sama ke Juventus Stadium, mungkin pemandangan kece dibawah bisa kunjungi lain kali lagi.
![]() |
Anggap aja sebelum gelap dan ujan view nya kayak gini |
Paris
![]() |
After Turin, we’re heading to the city of love and romance, Paris. Is it really? |
Kami sampai Paris sudah gelap, ditambah gerimis hujan jadi tambah romantis. Kami menginap di hotel yang agak jauh dari pusat turis. Sama seperti di kota-kota besar lainnya, daerahnya agak serem dan bau pesing. Not a good impression for first timer.
![]() |
Oiya jangan lupa saos sambal Sriracha kesukaan kita |

Paris itu.. subway nya awesome. Seakan tiada habis jiwa seninya, beberapa subway dirancang semenarik mungkin hingga telunjuk ini ngga tahan buat ngejepret shutter.


Paris part 3: The mainstream (Menara Eiffel, Museum Louvre dan Arc de Triomphe)
![]() |
Cie, sampe juga ke Eiffel. Dulu tuh kayaknya ngefans banget sama bangunan metal yang tiap tahun harus dicat ini biar ga berkarat |
![]() |
Museum Louvre membuat ku masuk ke dalam novel Angels and Demons nya Dan Brown, salah satu novel tertebal yang pernah ku baca |
![]() |
Arc de Triomphe |
![]() |
Best spot Eiffel itu di Place de Trocadero, tapi ngga sempet ke sana karena hujan melulu Mungkin lain kali bisa ke sini lagi dan romantis-romantisan |

Ini adalah trip singkat sesingkat singkatnya, sedikit cerita dan sedikit foto. Semoga mau balik lagi ke Turin dan Paris, karena sehari saja itu ibaratnya hanya numpang lewat, belum sempet ninggalin jejak (—poop).
![]() |
See you next, Turin and Paris! |

, Terimakasih telah mengunjungi Ulasani.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.