Sarinah.”
Suami saya memang sudah sejak lama berjualan botol minum
merk Nalgene dan Kor secara online. Sesekali saja ikut bazaar, termasuk
yang di Gudang Sarinah.
Beberapa bulan lalu, kami berencana ke STC Senayan. Keke pengen beli
kaset PS4. Setiap kali suami ikut bazaar di Gudang Sarinah, saya memilih
di rumah saja. Mumpung berencana mau jalan ke STC, saya pun ajak suami
untuk mampir ke Gudang Sarinah. Penasaran aja gitu ma tempatnya.

Sarinah mengingatkan saya pada nama sebuah department store yang pernah
berjaya pada masanya. Kalau sekarang Jakarta udah dikepung mall di
mana-mana, dulu pilihannya masih sedikit. Dan kalau belanja di Sarinah
rasanya gaya banget, deh π
Sepertinya dulu saya jarang banget belanja di Sarinah. Tapi orang tua
saya sering mengajak ke Sarinah kalau lagi ada karnaval bunga. Saya lupa
apakah karnavalnya diadakan setiap hari kemerdekaan RI atau ulang tahun
Jakarta. Tapi salah satu tempat terfavorit adalah dari Sarinah Thamrin.
Makanya setiap kali melihat dna mengingat Sarinah, saya ingatnya selalu
diajak nonton karnavalnya. Kalau belanjanya malah gak inget. Atau
jangan-jangan dulu gak pernah belanja di sana? Hehehe.
Gudang Sarinah ini dulunya adalah tempat untuk menyimpan berbagai
barang dagangan dari Sarinah Department Store. Seiring dengan
meredupnya pertokoan Sarinah, gudangnya pun terbengkalai. Baru pada
tahun 2015, Gudang Sarinah mulai terlihat ‘hidup’ lagi setelah enam
komunitas/organisasi kesenian (ruangrupa, Forum Lenteng, Serrum,
Grafis Huru Hara, Jakarta 32 Derajat C, dan OK) sepakat untuk bekerja
sama mengadakan berbagai program kesenian di sana.
Tumpah Ruah yang Menarik
Tumpah Ruah adalah salah satu kegiatan rutin dari Gudang Sarinah yang
diadakan setiap awal bulan. Di sana ada 3 gudang besar yaitu Hall A,
Hall B, dan Hall C. Tumpah Ruah ada di Hall B. Tumpah Ruah itu semacam
bazaar. Dan di dalamnya terbagi 2 yaitu pasar barang dan pasar
kuliner.


Di pasar barang ada berbagai barang yang dijual. Fashion, buku,
boneka, pernak-pernik, dan lain sebagainya. Ada beberapa tenant yang
menjual barang-barang unik. Baju-baju yang dijual di sana juga
lucu-lucu apalagi buat remaja. Saya sempat tertarik mau beliin celana
buat Nai, sayangnya gak ada size buat dia dari barang yang udah
dipilih. Kalau pasar kuliner tentu aja isinya makanan dan minuman.
Tapi di area kuliner juga ada area untuk bikin
craft gitu.



Saat itu kami datang agak kepagian. Tenant makanan masih banyak yang
menyiapkan dagangannya. Kalau di area pasar barang udah pada tertata.
Kami pun langsung cari makan untuk sarapan. Keke dan ayahnya beli nasi
goreng yang harganya lumayan mahal untuk porsi yang agak sedikit. Rasa
nasi gorengnya enak tapi mau beli lagi agak mikir ma harganya.
Kayaknya sesuai dengan namanya ‘Masakan Rangkayo’ π

Saya memilih Mango Sticky Rice yang ternyata rasanya belum berhasil
memikat lidah saya. Beberapa kali nyobain menu asal Thailand ini belum
juga berhasil bikin saya suka. Suami dan anak-anak juga gak suka.
Bahkan bikinan salah seorang chef ternama sekalipun saat saya ikut
cooking class tetap belum klik di lidah saya. Apa harus
jalan-jalan ke Thailand dulu gitu ya supaya bisa suka ma kuliner yang
satu ini? π
Trus, kenapa juga pilih mango sticky rice kalau memang gak suka?
Karena saya suka mangga makanya saya masih penasaran dengan mango
sticky rice. Tapi akhirnya selalu aja mangga dan ketannya dimakan
terpisah. Kalau Nai, seingat saya dia beli dim sum.


Namanya juga gudang, jadi bentuk bangunannya pun memang seperti
gudang. Kalau mau main ke Tumpah Ruah, mendingan pakai baju yang
kasual, menyerap keringat, tapi gaya deh. Gudangnya tidak ber-AC jadi
siap-siap aja kegerahan. Tapi banyak grafiti keren di area Street
Dealin’ yang bisa dijadiin spot buat foto-foto. Makin siang pun makin
ramai dengan pengunjung.
Jakarta 32βc (baca: Jakarta 32 Derajat C) adalah perhelatan
seni rupa dua tahunan yang menampilkan karya-karya visual terbaik
mahasiswa se-Jakarta. OK. Video: Indonesia Media Arts
Festival merupakan sebuah festival seni media internasional di
Indonesia yang sejak 2003 diadakan setiap dua tahun sekali.
ruangrupa adalah organisasi seni rupa kontemporer yang
didirikan pada 2000 oleh sekelompok seniman di Jakarta.
Grafis Huru Hara (GHH) berdiri sejak 2012, merupakan sebuah
kelompok pegiat seni grafis yang berbasis di Jakarta.
Forum Lenteng berdiri sejak 2003 adalah organisasi nirlaba
egaliter yang didirikan sebagai sarana pengembangan studi sosial dan
budaya. Serrum yang didirikan pada 2006 oleh beberapa
mahasiswa pendidikan seni rupa Universitas Negeri Jakarta adalah
perkumpulan studi seni rupa dan pendidikan.
Sumber: www.gudangsarinah.com
Masih banyak lagi kegiatan kesenian di Gudang Sarinah. Buat Sahabat
KeNai yang tertarik dunia seni atau sekadar penasaran dengan aktivitas
di Gudang Sarinah, bisa sesekali main ke sana. Bisa juga cek website
Gudang Sarinah dulu untuk mengetahui aktivitas di sana. Beberapa
kegiatan dari Gudang Sarinah juga pernah diadakan di RRREC Fest in The
Valley. Salah duanya adalah Grafis Huru Hara dan Pasar Ilmu.
[Silakan baca:
Piknik Lagi di RRREC Fest In The Valley 2017 – Hari Terakhir]
Kalau Sahabat KeNai tertarik jadi tenant, mending follow IG Tumpah
Ruah atau Gudang Sarinah, deh. Pengalaman suami saya jadi tenant di
sana, harus cepet-cepetan. Tempatnya terbatas dan banyak yang berminat
jadi tenant.
(Update 2/1 ’19) – Tumpah Ruah tidak lagi di Gudang Sarinah Pancoran.
Bila Sahabat KeNai mau cari info tentang Tumpah Ruah, sebaiknya lihat
IGnya.
Tumpah Ruah

, Terimakasih telah mengunjungi Ulasani.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.