yang memang connecting dengan HarbourFront. Etapi tapi sebetulnya
HarbourFront sama VivoCity sebetulnya satu mall gak, sih? Saya beneran gak
tau 😁 Ada yang bilang itu 2 mall berbeda tapi saling connecting. Tapi ada
juga yang bilang sama aja. Entahlah, pokoknya emang beneran connecting.
Dari food court kami tinggal naik ke lantai atas menggunakan eskalator
trus jalan kaki sedikit sampai ketemu area outdoor yang lumayan luas.
[Silakan baca:
Mencari Kuliner Halal di Singapore? Ke Bagus Food Court Aja]
Mungkin ini rasanya seperti main banjir-banjiran 😂
Pastinya saya merasa VivoCity ini mall yang ramah anak. Dari depan mall
aja udah ada tempat bermain air. Saat keluar dari mall, saya melihat
beberapa keluarga sedang mengajak anak-anaknya bermain air di sana. Di
lantai atas juga tempat bermain air. Tapi saat kami ke sana hanya ada
segelintir anak yang sedang bermain. Mungkin karena saat itu sedang hujan,
jadi gak banyak anak yang bermain. Di area outdoor tersebut juga terlihat
pemandangan pelabuhan Singapore yang cakep. Katanya sih kalau cuma main
air aja sih gratis. Lumayan kan tuh nyenengin anak dengan biaya yang murah
meriah.
Tip 1: Di VivoCity ada beberapa tempat bermain anak yang seru dan
menyenangkan. Sebaiknya kalau memang mau ajak anak-anak ke sini, bawa
baju ganti. Apalagi kalau sampai main air.
VivoCity juga menjadi tempat bagi Sahabat KeNai yang ingin ke atau dari
Batam menggunakan kapal. Di sini juga menjadi akses bagi Sahabat KeNai
yang ingin ke pulau Sentosa menggunakan monorail. Sekarang ke Sentosa mah
enak karena ada beberapa pilihan. Bahkan jalan kaki pun bisa. Dulu
pilihannya cuma naik kapal *eyaaampuuunn berarti saya udah lama banget
baru ke Singapore lagi, ya 😂
Sepertinya kami nyaris gagal jalan-jalan ke Sentosa. Kata Adhi ticketing
kiosk di sana mengalami kerusakan. Kalau saya gak salah dengar, mesin itu
untuk cetak e-ticketnya. Beberapa wisatawan lain pun terlihat kebingungan
seperti kami karena tidak ada satupun info yang tertulis selain
pemberitahuan kalau mesinnya rusak. Mau tuker di loket, antreannya luar
biasa panjang. Kapan kami bisa dapat giliran kalau sepanjang itu
antreannya?
Tip 2: Untuk menghindari antrean yang (mungkin) bisa sangat panjang
memang ada baiknya beli tiket dulu sebelum ke sana secara online.
Adhi pun pergi untuk mencari informasi. Setelah agak lama, dia pun datang
dan mengatakan kalau kami semua bisa masuk ke Sentosa naik monorail
menggunakan kartu NETS FlashPay. Nanti urusan tiket ke USS bisa diberesin
di sana katanya.
Mamah sempat gak bisa masuk karena kartu NETS FlashPay nya dianggap kurang
saldo. Untung aja bisa pakai salah satu kartu kami sehingga mamah bisa
ikutan. Kalau enggak, ‘bye Mamah, kami jalan-jalan dulu, ya!’ *Trus
dikeplak 😂
Tip 3: Pastikan saldo di kartu cukup agar bisa naik monorail menuju
Sentosa. Sempat bertanya, katanya di dekat sana gak ada tempat buat top
up.
View pelabuhan dari monorail yang membawa kami menuju Sentosa
Kok bisa saldo mamah kurang sementara yang lain enggak? Padahal kan semua
dapat kartu dengan jumlah saldo yang sama. Setelah diingat-ingat lagi,
kayaknya penyebabnya pada saat turun dari bis, mamah nge-tap kartunya 2x.
Sempet ditanya juga sama papah kenapa sampai 2x ditap. Alasan mamah karena
gak yakin yang pertama udah ditap. Jadi kayaknya gara-gara itu mamah kena
charge double.
Universal Studio Singapore (USS)
Hujan masih saja terus turun. Gak deras, tapi bisa bikin basah kuyup juga
kalau gak pakai jas hujan atau payung. Untung di pulau Sentosa jalur
jalannya ditutupi kanopi yang lumayan besar. Kami gak khawatir akan
kebasahan meskipun berjalan berkeliling.
Sebelum ke USS, kami menyempatkan untuk berfoto di depan globe raksasa
USS. Ini semacam kewajiban kalau main ke Sentosa gak, sih? Pokoknya mau ke
USS atau enggak, foto di depan globe-nya wajib 😜
Banyak wisatawan yang berfoto di sana sehingga harus sabar bergantian.
Saat kami sedang welfie, tau-tau ada crew USS yang dengan ramahnya
menawarkan bantuan untuk fotoin kami. Alhamdulillah 😊
Setelah berfoto, kami semua kecuali saya dan suami, masuk ke USS. Tentang
e-ticket yang belum ditukar, katanya tinggal tunjukin aja ke petugas di
pintu masuk. Prosesnya pun cepat karena tidak terjadi antrean panjang.
Saya: “Emang puas main di USS dengan waktu terbatas, Dhi?”
Adhi: “Puas, lah. Lagian Adhi sebetulnya ke USS utamanya pengen lihat
parade.”
Saya: “Parade apaan?”
Adhi: “Ya parade gitu. Bagus deh pokoknya. Anak-anak pasti bakal seneng
karena memang bagus paradenya. Nah paradenya ini cuma ada di weekend.”
Itu obrolan beberapa hari sebelum kami ke Singapore. Kalau buat saya sih
ke USS buat nonton parade doang bakal berasa mahalnya *emak-emak emang
ngirit 😂* Tetapi adik saya ini bener-bener pengen nyenengin para
keponakannya di USS meskipun cuma lihat parade. Ya udah lah terserah dia
aja. Kan dia juga yang bayarin *penting 😆*
Saya gak bisa cerita banyak gimana keseruan di USS karena gak ikutan
masuk. Cuma denger cerita aja yang katanya mamah dan papah cuma menunggu
selama di sana. Gak main wahana apapun.
Begitu masuk USS, Fabian mengantuk. Dia cuma sekali aja masuk wahana
setelah itu tidur. Sehingga mamah dan papah cuma nungguin cucunya yang
nyenyak tidur. Baru bangun menjelang keluar dari USS hehehehe.
Hanya Adhi, Femy, Keke, dan Nai yang main beberapa wahana di sana. Gak
banyak sih kayaknya hanya sekitar 4 atau 5 wahana yang mereka ikuti. Buat
Keke dan Nai yang paling seru tuh wahana Transformer. Untuk parade mereka
gak jadi nonton. Gak tau kenapa, hari itu gak ada parade.
Di USS juga sempat belanja. Seperti biasa, Keke dan Nai selalu menolak
kalau ditawarin beli apapun. Yang kayak gini selalu bikin kakek dan
neneknya gregetan. Abis Keke dan Nai selalu menolak kalau ditawarin beli
ini itu.
Kalau untuk Keke dan Nai mending langsung dibeliin aja. Mereka biasanya
cuma minta ini itu sama orang tuanya aja. Kalau ditawarin ma yang lain
meskipun itu kakek neneknya, seringnya ditolak ma mereka. 😃
Imbiah Lookout
Setelah seluruh keluarga masuk ke USS, saya dan suami ngopi sejenak di
Sevel *Duh! Jadi inget lagi kalau Sevel di Indonesia udah gak ada. Kan
saya kangen sama Slurpee dan Big Bite-nya 😢* Setelah itu, kami berdua
jalan gak tentu arah yang penting berdua *cieeee 😘
Sempat istirahat lagi buat makan gelato di Stick House. Ada berbagai rasa
buah untuk gelato nya. Trus kita bisa pilih mau dikasih coklat dan toping
atau polos aja. Suami pilih gelato mangga polos aja. Sedangkan saya
memilih gelato 2 rasa (strawberry dan mangga) yang dicelup coklat dan
dikasih butiran permen. Tapi akhirnya menyesal dengan gelato yang saya
pilih.
Demi Instagramable, ternyataaa …
Strawberry dan coklat masih menyatu di mulut. Tetapi mangga dan coklat
ternyata gak asik perpaduannya. Butiran permennya terlalu manis. Akhirnya
saya gak menghabiskan gelatonya karena gak kuat sama rasa manisnya. Yah
begini deh kalau memilih es dengan alasan instagramable. Padahal enakan
polosan kayak pilihan suami. Rasanya gelato pilihan suami lebih segar.
😋
Setelah berjalan kaki, kami sampai di daerah Imbiah Lookout. Melihat papan
peta yang di sana, kami tertarik pengen ke Siloso Beach. Sempat
nge-googling sebentar kayaknya asik juga. Kami pun mulai mengikuti papan
petunjuk jalan menuju pantai.
Tapi kok sepi banget jalannya, ya? Cuma ada kami berdua dan suasananya
kayak trekking di hutan gitu. Walaupun seperti jalan di hutan tapi
tracknya termasuk ramah. Gak ada jalan menanjak atau lewat jalan tanah
yang bikin becek dan kotor sepatu.
Tips 4: Bawa air minum yang cukup. Gak ada yang jual makanan dan minuman
di area ini. Bawa juga payung atau jas hujan untuk berjaga-jaga.
Nah ke jalur ke Siloso ini agak lebih gelap trus di tengah jalan gak ada
petunjuk jalan lagi. Kalau nyasar gimana? Saya sih gak terlalu khawatir
selama bersama suami. Tapi seberapa jauh sampai pantainya. Kalau lihat
peta sih kayak yang dekat tapi kenyataannya gak tau. Mana waktu kami di
Sentosa kan gak banyak.
Di Imbiah Lookout, pohonnya asli tapi kalau binatang hanya berupa replika
seperti ini.
Banyak papan informasi tentang flora dan fauna di sini
Gak mau cari perkara, kami memilih jalur lain saja. Masih tetap sepi
karena hanya kami berdua yang ada di sana tapi agak terang dan banyak
petunjuk jalan. Tempat yang kami datangi tuh sebetulnya hutan buatan tapi
saya kagum karena rasanya seperti berada di hutan beneran. Sepanjang jalan
banyak terdapat informasi di tentang aneka ragam flora dan fauna yang ada
di sana. Bagus buat ajak anak-anak mengenal beraneka flora dan fauna di
hutan.
Saya penasaran pengen jalan menyusuri jembatan ini. Tapi (lagi-lagi)
karena waktu yang terbatas, memilih untuk balik ke USS
Setelah berjalan kami cukup lama, kami sampai di Megazip adventure park.
Beberapa crew di sana langsung menyapa kami dengan ramah. Pengen banget
sih coba bermain tapi waktunya sempit. Kami hanya melihat-lihat saja dan
memilih untuk jalan balik ke USS. Ada beberapa paket yang ditawarkan untuk
bermain di sini. Smeoga suatu saat saya bisa mencobanya.
Di Megazip banyak pohon kapuk yang lagi matang buahnya. Trus pada keluar
gitu kapuknya. Banyak juga kapuk yang jatuh ke jalan. Jadi inget
zaman dulu pakai kasur, bantal, dan guling dari kapuk hehehe.
Untuk menuju Megazip gak harus trekking dulu seperti kami, kok. Ada jalan
lain (beraspal) yang gak jauh dari jalan besar. Kami juga baru tau setelah
sampai di sana. Tapi memang seru aja kalau trekking dulu.
Candylicious
Setelah ngumpul lagi, Keke dan Nai pengen belanja dulu di Candylicious.
Kami berempat (saya, Keke, Nai, dan Fabian) pun belanja sedangkan yang
lain menunggu di depan USS. Suasana di Candylicious ramai banget. Kami
sempat heboh karena Fabian mendadak hilang. Saya panik banget karena belum
pernah mengalami kejadian anak hilang.
Setelah mencari di Candylicious gak ketemu, dengan perasaan takut saya
menelpon orang tua. Gimana gak takut, kan serem aja kalau sampai beneran
ilang. Naudzubillah.
Ternyata tanpa kami sadari, Fabian berlarian di Candylicious. Saya yang
terbiasa dengan Keke dan Nai yang tertib sejak kecil, gak sadar
kalau Fabian berlarian ke sana-sini. Begitu melihat kami gak ada, dia
balik sendiri ke tempat kakek dan neneknya menunggu *hufff lega!* Tapi
jadinya waktunya lebih lama dihabiskan untuk mencari Fabian daripada
belanja 😓
Saya masih belum puas jalan-jalan ke Imbiah Lookout. Begitupun anak-anak
belum puas main di USS. Sempat ada obrolan pengen suatu saat balik lagi ke
pulau Sentosa. Bila hanya ada waktu sehari penuh, anak-anak pengennya
puas-puasin di USS. Sedangkan saya pengen seharian di Imbiah Lookout kalau
perlu ke Siloso yang masih jadi misteri buat saya hehehe. Tapi kalau beda
pendapat gini gimana mengaturnya, ya? *tunggu anak-anak gedean dulu biar
bisa main sendiri 😂
Note: Di Sentosa gak hanya USS dan Imbiah Lookout. Banyak yang bisa
dinikmati di sana. Mau gratis atau berbayar, semua banyak pilihannya.
Pastinya kalau mau semuanya, sehari mungkin gak akan cukup menikmati Sentosa
Sentosa Island
, Terimakasih telah mengunjungi Ulasani.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.