kami lihat di beberapa konten di TikTok dan Instagram. Hiroshima, nama
warung kaki limanya.
lumayan banyak yang antre di luar tenda. Ya udah, jajan nasi uduk lagi
aja, deh hehehe. Karena kami berdua suka malas antre buat beli makan.
Mendingan cari yang lebih sepi.
shalat Isya. Sekitar pukul 8 malam. Kali aja udah sepi. Ternyata tetap
masih rame.
“Cobain aja, Bun?”
Pesan Dulu, Lalu Tunggu Dipanggil
sedikit kesalahan juga karena kami gak tau.
lihat aja mana yang kosong. Ya, meskipun gak membuat barisan antrean, tapi
biasanya pembeli akan tertib. Suka saling tahu lah siapa yang duluan
datang.
kasir untuk memesan makanan. Setelah nama dan pesanan dicatat, baru
menunggu di luar. Nanti masuknya setelah dipanggil.
mau dipilih. Setelah itu baru ke kasir buat memesan makanan.
Justru kami yang salah karena gak tau harus pesan dulu baru menunggu. Walah! Kami cuma duduk diam nungguin di luar. Gak cari tau kalau ternyata harus pesan dulu. Pantesan aja kami gak dipanggil-panggil hahaha! Mungkin kalau dari awal tau, saya yakin gak akan sampe 45 menitan nunggunya.
Masakan Jepang Kaki Lima Rasa Rumahan
dalam tenda. Mejanya sudah dalam kondisi bersih. Jadi, gak perlu minta
tolong untuk dibersihkan.
2 menit kemudian, pramusaji
mengantarkan 2 mangkuk nasi putih dan 2 gelas ocha. Sedangkan makanan baru
datang sekitar 10 menit kemudian.
pakai nasi putih biasa yang pulen. Bukan nasi Jepang. Taburannya gak
banyak. Jadi, menurut saya gak mengubah rasa.
Tetapi, saya pernah membaca komen di salah satu konten, ada yang
protes karena nasinya sudah dikasih taburan. Saya gak tau apa netizen
tersebut sudah bilang sebelumnya atau enggak. Karena gak dijelaskan di
komen tersebut. Nah, saran saya, kalau Sahabat KeNai lebih suka nasi yang
polos tanpa taburan mendingan bilang dari awal saat memesan makanan.
Karena kalau gak bilang, semua nasinya disajikan dengan taburan.
Suami
pilih pilih Paket Hiro 2. Paket ini terdiri dari Egg Roll, Beef Teriyaki,
2 Steam Rice, dan 2 Ocha. Sebetulnya udah cukup kalau untuk kami pilih 1
paket ini. Tapi, saya penasaran dengan Chicken Katsu Mentai.
sekeluarga malah gak tertarik buat nyobain. Karena kalau baca dari
beberapa artikel, saus mentai terbuat dari telur ikan kod atau ikan
polluck yang dicampur mayonnaise. Sedangkan kami tidak begitu menyukai
mayo yang banjir gitu. Senangnya dikasih sedikit aja.
Tapi,
beberapa waktu lalu, kami makan siang di Gion The Sushi Bar, Kelapa
Gading. Keponakan pesan Aburi Lobster Mentai. Salah satu menu sushi di
sana yang isinya kani, kyuri, tamago, cheetos cheese, dan lobster.
Kemudian di atasnya disiram saus mentai lalu ditaburi tobiko green.
Ternyata
enak banget saus mentainya! Karena masih terbayang rasa enaknya, makanya
di Hiroshima ini saya pesan Chicken Katsu Mentai. Bagaimana rasanya
kalau di sini?
“Mirip Masakan Bunda.”
(Beef Teriyaki, Egg Roll, 2 Steam Rice, 2
Ocha)
Dia
menilai rasa beef teriyakinya. Menurut dia mirip dengan yang biasa saya
masak. Walaupun menurut saya, ada sedikit perbedaan yang cukup tipis.
Kalau di Hiroshima lebih ringan rasanya. Sedangkan buat saya masih ada
sedikit rasa jahe. Tapi, yang tips banget, ya. Bukan rasa jahe yang
kuat. Sedang di Hiroshima, saya merasakan jahenya. Selebihnya sih memang
mirip.
Kalau egg rollnya jelas gak mirip buatan saya. Karena
memang gak pernah bikin egg roll. Rasanya juga enak. Isiannya lumayan
banyak.
Chicken katsunya lembut di bagian dalam dan garing di
luar. Tapi, saus mentainya menurut saya kurang nendang. Enak, kok. Cuma
ya agak beda kalau dibandingkan dengan yang saya makan waktu di Gion.
Cukup enak aja di sini rasa sausnya.
Hiro 2 udah cukup banget. Ditambah sama Chicken Katsu Saus Mentai malah
jadinya kenyang banget. Karena porsinya lumayan besar semua. Nasinya
kelihatan kayak sedikit, tapi sebetulnya padat.
Udah gitu
harganya masih bersahabat. 1 Paket Hiro 2 harganya Rp55 ribu udah dapat
nasi dan minum. Berarti gak sampe Rp30 ribu per orang.
Itu,
kan, sistemnya pesan duluan trus nunggu dipanggil. Gimana kalau mau nambah
lagi?
Air Putih Kemasan, IDR5K
Boleh banget. Saya dan suami menambah air putih dan es lemon tea. Sayang
rasa lemon teanya kemanisan. Kurang berasa juga lemonnya. Lebih mirip
teh manis biasa, sih. Tadinya saya mau pesan minuman Badak. Tapi, lagi
kosong stoknya.
Rasa enak, porsi gede, dan harga bersahabat.
Saya dan suami masih mau balik lagi ke sini. Saya juga penasaran kenapa
gak ada nasi goreng di daftar menunya.
Karena yang bikin saya
tertarik untuk datang ke sana justru ketika melihat salah satu reviewer
mengulas menu nasi goreng Jepang di sini. Kan, saya jadi penasaran kayak
apa nasgor Jepang. Apalagi penampilannya kelihatan menarik.
Tapi,
pas lihat di daftar menu gak ada. Saya lupa lagi nanya waktu itu.
Makanya masih pengen balik lagi. Kalau gak ada, ya udah pesan menu yang
lain juga mau. Enak-enak kok rasanya.
Lokasinya ada di jalan
Balai Pustaka Timur. Deket banget sama TipTop Rawamangun. Sejajaran,
deh. Ketemu Hiroshima duluan, baru TipTop.
Hiroshima – Japanese Street Food
Jl. Balai Pustaka Timur
Rawamangun,
Jakarta Timur
Open
hours: 17.00 s/d 23.00 WIB
, Terimakasih telah mengunjungi Ulasani.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.