
Demikian disampaikan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Kebudayaan Wiendu Nuryanti di Hotel Santika, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Sabtu malam, (3/11/2012) saat jumpa pers mengenai acara Gelar Cipta Seni Keraton Nusantara 2012.
“Kreativitas dan inovasi seni ini dibutuhkan agar seni dan peran keraton tidak mati pada jaman yang terus berkembang ini,” jelasnya.
Lewat acara ini, lanjutnya sekaligus diinformasikan agar seluruh keraton dan kesultanan senantian kreatif dan menginovasi seni barunya dalam kerangka menjaga tradisi.
Sampai saat ini, lanjutnya ada lebih dari 300 keraton, kerajaan dan kesultanan di Indonesia yang masih memiliki tradisi dan seni budaya masing-masing.
Sebagian ada yang mampu bertahan dan beradaptasi. “Namun harus diakui ada juga yang tertinggal, termasuk dalam tata pemerintahan yang lebih modern,” akunya.
Keraton dan kesultanan posisinya sangat penting dalam kebudayaan Indonesia. “Selain berperan dalam memerdekan bangsa, mereka adalah lumbung seni, sumber pedoman dan tuntunan-tuntunan” jelas Wiendu.
Posisi keraton dan kesultanan menjadi sentral, acuan, panutan dan rujukan masyarakat sejak lama. “Di sini pemerintah berperan membina agar ada seni keraton tidak mati, di jaman yang berkembang,” katanya lagi.
“Karenanya, selain menggelar acara Gelar Cipta Seni Keraton Nusantara yang diharapkan rutin setiap tahun, pihaknya akan juga menggelar Lomba Kreativitas dan Inovasi Seni Keraton Nusantara 2013 mendatang,” tegasnya.
Pangeran Raja Adipati (PRA) Kasepuhan Cirebon, Arief Natadiningrat menambahkan, sejatinya keraton dan kesultanan menghindari penurunan kualitas dalam berkesenian dan membimbing masyarakat menjaga budaya.
Arief menampik penilaian seni tradisi keraton itu barang rongsokan dan tidak ada nilainya. “Justru bagi orang luar negeri, seni tradisi kita sangat bernilai tinggi. Mereka kagum dan mengakui peradaban budaya kita yang kaya dan sangat unik. Sayangnya, kadang kita sendiri yang meremehkannya,” kata Arief.
Menurut Arief, Indonesia mempunyai jati diri dan ciri khas, yang berbeda dengan negara manapun terutama seni tradisi keraton-keratonnya. “Arsitektur dan ragam hias tradisi setiap keraton atau kesultanan berbeda satu sama lain. Inilah yang menjadi daya tarik luar biasa bagi wisatawan mancangera,” tambahnya.
Karenanya Arief berharap dengan acara ini, masyarakat dan pemerintah makin menyadari kekayaan budaya bangsa yang kita miliki. “Kami mohon dukungan masyarakat dan pemerintah,” imbaunya.

Gelar Cipta Seni Keraton Nusantara 2012 yang digelar Direktorat Pembinaan Kesenian dan Perfilman, Kemendikbud bersama TMII dan Yayasan Raja Sultan Nusantara (Yarasutra) berlangsung dua hari (3-4/11/2012) di TMII.
Sejumlah benda bersejarah warisan keraton-keraton Nusantara dipamerkan dalam pameran ini antara lain Alqur’an Tua dari Abad ke-13 asal Ternate, Gelang Besar Emas tanda kebesaran Sultan Sungai pagu dari Kerajaan Jembo Lipo, keris-keris bertuah dan lainnya. Dilanjutkan dengan Loka Karya Expo Nusantara. Malam hari-nya digelar atraksi seni dari 17 keraton di Plasa Arsipel, TMII.

, Terimakasih telah mengunjungi Ulasani.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.