![]() |
Patung kereta pengantin di Taman Sahabat, Kotabumi. |
Sebenarnya, naik kereta masih menjadi hal yang asing bagi sebagian besar masyarakat Lampung, mungkin hanya mereka yang di Bandar Lampung atau di beberapa daerah saja yang menggunakan transportasi massal ini. Dari 15 kabupaten dan kota, hanya 1 kota dan 4 kabupaten saja yang terhubung, seperti kota Bandar Lampung, Pesawaran, Lampung Tengah, Lampung Utara dan Way Kanan lalu berujung di Palembang. Sedangkan di kampungku, Liwa, di sana tak ada kereta, adanya cuma kerita (dalam bahasa Lampung artinya sepeda).
![]() |
| Ifa, Ola dan Winda: wajah-wajah yang baru ngerasain naik kereta 😁 |
![]() |
| Tiket kami. |
![]() |
| Menaiki kereta KRD Seminung |
![]() |
| KRD Seminung |
![]() |
| Suasana di dalam KRD Seminung. |
![]() |
| Pemandangan dari jendela. |
![]() |
| Anak-anak bisa bermain di kereta. |

Selepas dari Bandar Lampung, pemandangan dari jendela mulai tampak menyegarkan, mulai dari sawah, sungai, perkebunan dan perkampung kecil, ditambah lagi karena masih pagi sekali, cahaya matahari membuat warna-warna alam di luar sana menjadi sangat menyegarkan.
![]() |
| Berlari. |
![]() |
| Kereta babaranjang melintas. |
![]() |
| Tiba di stasiun Kotabumi. |
di stasiun Kotabumi, salah satu dari kami mengecek tiket pulang.
Ternyata tiket kereta pulang bisa diperoleh siang hari. Kami berjalan
kaki menuju Taman Sahabat untuk bertemu dengan 2 teman yang ikut ke
Kotabumi dengan menggunakan bis. Sambil menunggu siang nanti, kami pun
memutuskan untuk berkunjung ke rumah salah satu teman kami, Agung di
Rejosari, sembari beristirahat, maklum cuaca pada hari itu terik sekali.
![]() |
| Salah satu masjid di Kotabumi. |
![]() |
| Taman Sahabat, Kotabumi. |
![]() |
| Taman Sahabat, Kotabumi. |
dengan berkereta lagi. Apadaya, tiba di sana, tiket telah habis. Kereta lainnya untuk jurusan Bandar Lampung pun sedang bermasalah.
Akhirnya, mau tak mau kami pun pulang dengan kendaraan alternatif, naik
bis. Diantar oleh abangnya Agung, kami diantar ke loket bis Puspa Jaya,
armada bis yang sering digunakan oleh masyarakat Kotabumi. Beruntung, walaupun ramai
penumpang yang ingin membeli tiket bis, kami masih kebagian tiket untuk
pulang. Mungkin sebagian dari mereka yang hendak menaiki bis hari itu
sama seperti kami yang tak kebagian tiket kereta.
![]() |
| Patung penari berkostum baju tradisional adat Lampung. |

, Terimakasih telah mengunjungi Ulasani.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

























