![]() |
Penyajiannya kutaburin bubuk cabe secara terpisah π |
Pak Baba yang selalu impulsif abis nonton tv, minta dibikinin kimchi tiap habis nonton Runningman. Sebagai #istrisoleha2015, akhirnya kuwujudkan juga permintaannya setelah sekian lama.
Untuk resep kimchi ini tadinya aku mau sotoy kayak kalok masak biasanya, nggak pake googling dulu. Tapi, kok agak takut ya, soalnya kan bukan masakan Endonesa kesukaanku, takut keracunan kekekeke. Jadi aku jalan-jalan dulu tuh nyari wangsit ke beberapa web, salah satunya ke Just Try and Taste, Mba Endang food blogger kondianggg. Tapi, resep yang kutulis dan kucoba ini nggak sama, karena sesuai kepribadianku yang sotoy, nggak asyik rasanya kalok nggak nyoba-nyoba sotoy di setiap hidangan wakakaka *bilang aja nggak punya bahan, Dol!*. Selain ke JTT, aku juga lihat-lihat ke blog-blog lain untuk perbandingan, juga cookpad. Rata-rata semuanya pakai bubuk cabai korea, bukan pasta cabai korea. Jadinya, ya aku beneran sotoy mau nyoba pakai gochujang si pasta cabe yang udah eksis di kulkas nggak habis-habis. Bahan lain yang aku nggak punya juga aku sekip dan kuganti seenaknya. Makanya agak deg-degan juga sih ya. Misalnya nih minyak ikan aku ganti pakai teri giling biar bau-bau ikan wekekeke.Soal takaran juga, aku selalu menyesuaikan.
Nah, berikut ini resepnya yauww!
Bahan:
2 buah sawi putih ukuran sedang
1 buah wortel potong korek api panjang, aku pakai alat jadinya cuepet dan praktis.
4 buah daun bawang potong tipis memanjang.
Bumbu:
10 sdm garam
2 sdm gochujang
1 genggam kecil teri asin diuleg lembut
1 ruas jari jahe dihaluskan
3 siung bawang putih dihaluskan
5 sdm gula pasir
3 sdm tepung ketan
1 gelas air
10 sdm garam
2 sdm gochujang
1 genggam kecil teri asin diuleg lembut
1 ruas jari jahe dihaluskan
3 siung bawang putih dihaluskan
5 sdm gula pasir
3 sdm tepung ketan
1 gelas air
Cara eksekusyen:
1. Lumurin sawi dengan garam sampai doi lemas. Beneran ntar jadi lemes banget tu sawi gara-gara digaremin lama. Diemin selama 2 jam. Kalau di resep-resep bilangnya 4-6 jam. Tapi, karena aku nggak sabaran ya begitulah. Kalau udah, bilas sawinya di air untuk ngurangin asinnya.
1. Lumurin sawi dengan garam sampai doi lemas. Beneran ntar jadi lemes banget tu sawi gara-gara digaremin lama. Diemin selama 2 jam. Kalau di resep-resep bilangnya 4-6 jam. Tapi, karena aku nggak sabaran ya begitulah. Kalau udah, bilas sawinya di air untuk ngurangin asinnya.
2. Bikin bubur tepung ketan. Caranya, panasin air, tambahkan tepung ketan, aduk terus sampai jadi bubur. Ini pakai tepung apapun kayana nggak apa deh, kalok JTT pakai tepung beras.
3. Tuang bubur ketan di baskom. Tambahkan gochujang, teri, jahe, bawang, gula pasir. Aduk, lalu tambahkan wortel, daun bawang, aduk dengan tangan. Sudah gitu, masukkan sawi-sawi lelah tadi, campurkan semua dengan adonan. Masukkan ke dalam toples kedap udara, diamkan 2 hari di suhu ruang. Setelahnya kalau mau disimpan, masukkan kulkas.
Setelah dua hari, toples tupperwareku yang bulat itu kayak mau meledak, wakakaka. Gasnya kayak mau nyembur keluar gitu, posisi tutupnya menyembul ke atas. Takut donk, aku. Kumintalah Pak Baba untuk bukain, ternyata nggak meledak juga sih, cuma ada bunyi pop kayak kalok kita buka minuman soda, ini juga nggak kenceng banget, buehehehe.
Pas kuicip rasanya, beneran kimchiii, asemmm gitu bueh bueh hahaha. Jujur aja aku nggak bisa menilai enak apa enggak, karena menurutku ya rasanya emang begitulah ya, asem-asem pedes gitu. Yang penting, Pak Baba tersenyum puas, dan nggak sakit perut.
Beneran aku sempat khawatir, sukses nggak sih bikin kimchinya. Itu kan mentah nggak dimasak ya? Basi nggak sih? Beneran terfermentasi nggak sih? Karena panik, aku googling-googling lagi deh, apa yang membuat kimchi itu terfermentasi. Ples, aku tanya Papmertua, Daddy aku yang prof dan jago di bidang itu.
Jawabannya, itu emang terfermentasi oleh garam itu. Dan, lebih baik pakai toples kaca, lebih aman karena kalok pakai toples plastik bisa terserap kandungan plastiknya *wuaaa gimana tupperwarekuuuu*. Nah, tandanya kalok berhasil fermentasi adalah rasanya asam, baunya juga. Lalu, ada buih-buih di toplesnya. Sedangkan kalau gagal baunya kayak sayuran busuk. Hufttt, secara bau dan rasa sih berhasil yaaa, tapi aku tetep deg-degan hhahhahaha. Apa mending makan aja kimchi yang belum terfermentasi ya? :)))))
Kalok kamu, pernah bikin juga? Trus, apa kimchiku ini udah bener?
Love,
@diladol
@diladol





, Terimakasih telah mengunjungi Ulasani.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.