Aku baru saja menuntaskan drama Cina My Love, Enlighten Me sebanyak 24 episode. Begitu selesai, aku merasa ada banyak hal tentang drama ini yang mesti aku bagi di sini. Sebenarnya aku lebih banyak nonton drama Korea, tapi karena belum ada lagi drama Korea yang menarik, aku berpindah ke drama Cina. Dan, ya, My Love, Enlighten Me ini menarik buat dibahas.
Siapa yang pernah kehilangan impiannya? Siapa yang pernah punya harapan yang pupus begitu saja? Pasti semua orang pernah merasakannya. Drama ini relate banget sama keadaanku setahun terakhir ini. Kadang merasa dunia nggak berpihak kepada kita, kadang beberapa rencana kita pupus begitu saja. Kadang pula, aku merasa nggak bisa melakukan hal-hal berguna lagi setelah ini. Jika kamu juga merasakan kesedihan serupa atau kekecewaan memasuki fase quarter life crisis, drama seri ini bisa sedikit memberikan refleksi. Ada kisah tentang gadis belia yang harus me-restart impiannya. Bagaimana caranya?

Sebenarnya plot awal dari drama ini tidak terlalu membuatku tertarik. Apalagi membaca judulnya dalam terjemahan bahasa Indonesia agak geli dan terkesan cheesy. Bimbing Aku, Cinta. Karena itu aku sengaja menulis judulnya dalam bahasa Inggris saja ya. Biar keren, sekeren tema besarnya.
Drama ini dibuka dengan acara musik sejumlah trainee idol sekaligus panggung debut bagi trainee yang berhasil terpilih. Di panggung itu pula impian Nuan Nuan runtuh seketika. Seharusnya ia bisa debut bertiga dengan grupnya, tapi agensi berkata lain. Hanya 1 orang di antara mereka yang berhasil debut, sementara Nuan Nuan dan Han Xue gagal. Begitulah episode 1 dibuka. Nuan Nuan merasa dikhianati oleh agensi, terusir dari asrama trainee, harus menjalani hidup baru jauh dari kata idol, panggung, dan gemerlapnya.
Pada episode awal, ada 1 kalimat Nuan Nuan yang menjadi premis sepanjang drama ini. Karena premis ini pula, aku penasaran, apa yang terjadi dengan sosok gadis kecil yang optimis ini.
“Dulu, ini adalah tempat dimulainya impianku. Sekarang, aku harus bangun dari mimpiku.”
Restart Impian
Itulah yang terjadi pada dunia Nuan Nuan. Masa trainee selama 4 tahun bukan waktu yang singkat. Ia menghabiskan fase akhir masa remajanya untuk mengejar impiannya di dunia panggung. Lalu ketika ia harus keluar, Nuan Nuan harus menghadapi kenyataan yang menyakitkan. Impiannya hancur, dunia kecilnya kiamat.

Nuan Nuan susah payah mencari kerja dan tempat tinggal. Orang tuanya tinggal jauh dari kota dan dia tidak mungkin pulang begitu saja. Namun, mendapatkan pekerjaan seperti yang diinginkan tidaklah mudah. Siapa sih yang akan menerima ex-trainee yang belum punya pengalaman apa pun kecuali cuma bisa menyanyi dan menari? Ia harus ditolak banyak perusahaan bahkan sebelum resumenya diproses.
Begitulah fase awal kehidupan ‘baru’ Nuan Nuan. Sahabatnya Han Xue menawarkan Nuan Nuan untuk tinggal di rumah kosong milik neneknya karena aksesnya dekat dengan pusat kota. Ya, Nuan Nuan pun setuju untuk tinggal di sana. Tapi ternyata adik laki-laki Han Xue baru kembali dari Amerika dan tinggal di rumah itu juga. Akhirnya mereka berbagi ruangan dan tinggal bersama. Tokoh laki-laki ini bernama Han Che.
Tidak mudah bagi Nuan Nuan untuk membiasakan diri tinggal bersama orang lain. Tapi lebih tidak mudah lagi baginya untuk menghadapi kerasnya hidup di luar sana. Nuan Nuan akhirnya bekerja di sebuah toko pakaian dengan upah yang kecil. Beginilah yang namanya hidup, Nuan Nuan. Hidup itu keras.

Memasuki episode tengah, Nuan Nuan mulai leluasa bergerak. Ia membuktikan dirinya bukan gadis biasa. Kecintaannya pada dunia fashion muncul. Ia menyulap toko pakaian tempatnya bekerja menjadi tempat yang menarik, kekinian, dan canggih. Ia mendapat bantuan dari Han Che yang rupanya seorang Visual Art Director. Menyulap interior toko dan melengkapinya dengan teknologi layar hologram adalah hal yang mudah.
Karier Nuan Nuan pun melejit dengan inovasi yang ia hasilkan. Ia ditarik ke bagian Marketing kantor pusat. Dari sana Nuan Nuan belajar banyak hal tentang dunia fashion dan pemasarannya. Track recordnya sebagai trainee dan kenal dengan agensi dan selebritis nggak sia-sia karena marketing membutuhkan selebriti, promosi, dan social media.
Jika kamu dihadapkan pada satu pintu yang membuka kreativitasmu, tapi ruang kerjamu tidak mengizinkan atau punya pilihan lain, kamu akan memilih jalan apa?

Menurut Nuan Nuan,
“Kamu tidak bekerja, kamu tidak mengerti. Setiap tempat kerja memiliki aturannya sendiri.”
Menurut Han Che,
“Hal yang ingin dilakukan harus diperjuangkan sendiri.”
Dua pernyataan itu ada benarnya. Nuan Nuan bertindak realistis, sementara Han Che bertindak untuk menindih realitas itu dengan kemauan keras. Tanpa perjuangan, kita nggak akan tahu sebatas mana kemampuan kita, bukan? 100 poin untuk Han Che. Dari sana Nuan Nuan pun mencoba untuk tetap menjadi dirinya sendiri, untuk melihat seberapa jauh ia bisa melangkah.
Han Xue, sahabat Nuan Nuan pernah berkata,
“Aku iri kamu menemukan yang kamu sukai. Bisa fokus secara penuh.”
“Sebenarnya tadinya aku juga tidak begitu suka. Lalu aku menyadari, ini memang cukup cocok denganku. Aku merasa itu adalah sebuah celah yang dibuat oleh dunia ini untukku. Lalu di depannya apakah pintu atau dinding, aku tidak tahu. Aku harus masuk dulu untuk melihatnya.”


Beruntung sekali Nuan Nuan tinggal bersama Han Che. Karier mereka sejalan, hanya bentuknya yang berbeda. Han Che diam-diam menjadi support system Nuan Nuan. Di sela-sela proyeknya, ia masih bisa mendengarkan keluh kesah Nuan Nuan, yang meski putus asa, tetapi masih punya kemauan keras. Ada 1 dialog mereka yang inspiratif.
“Sejak kecil aku belum pernah mempelajari dasar seni. Menurutmu, apakah aku tidak ada harapan sama sekali?”
“Keterampilan dasar sangat penting. Belajar belum tentu bisa berhasil, tetapi kalau tidak belajar pasti tidak berhasil. Yang paling penting adalah berani menggambar yang pertama.”
Nuan Nuan ingin menggali hal baru, belajar fashion design misalnya. Sulit? Tentu sulit. Langkah Nuan Nuan meski terlihat mulus, tapi nggak mudah. Ada kalanya ia jatuh dan menangis di rumah, ada kalanya ia merasa kecil hati. Ia harus melewati bagaimana rasanya difitnah, hampir dilecehkan, dihina, diinjak-injak, ditatap iri oleh rekan kerja, dibohongi oleh orang, dikorbankan untuk kepentingan tertentu. Dari sana dia belajar, jatuh bisa berkali-kali, tapi bangkit juga harus berkali-kali.
“Desain pada dasarnya tidak dibedakan menjadi indah dan jelek, tetapi ditentukan oleh perasaan. Kalian hanya perlu mengekspresikan hal yang menyentuh hati kalian, membuat semua orang merasakannya, dan memberikan rasa yang sama. Itulah desain yang berhasil.”
Dunia kerja memang menguras banyak emosi ya. Apa yang terjadi pada Nuan Nuan, sebenarnya refleksi dengan apa yang kita jalani di dunia nyata. Nuan Nuan yang polos, dunia kecilnya nyaris berakhir, dan dia harus menghadapi bahwa betapa kerasnya ia ditampar oleh kenyataan. Ia sering meledak-ledak, kesal, sedih, kecewa dengan berbagai kesulitan yang ia hadapi.
Aku mengutip satu dialog yang jadi bagian pamungkas bagaimana sebuah emosi keluar dengan sendirinya saat diri Nuan Nuan tidak mampu lagi bertahan. Ia sebenarnya marah pada keadaan, tapi emosi itu dilepaskan kepada Han Che yang hidup dan kariernya terlihat baik-baik saja.

“Ketololan dan kebodohan adalah masalah kemampuan. Mengerjakan asal-asalan adalah masalah sikap.”
“Orang berbakat sepertimu, memiliki otak yang bagus, kemampuan yang bagus, bagaimana kamu bisa mengerti bagaimana orang-orang biasa seperti kami hidup di dunia ini, betapa sulitnya kami. Apakah kamu mengerti? Kamu di dunia ini hidup dengan santai, kamu sama sekali tidak paham.”
Ayo, siapa yang tertohok dengan kalimat di atas. Aku sendiri seringkali kelepasan memikirkan batapa hijaunya rumput tetangga, melihat orang lain punya kehidupan yang lebih baik daripada diri sendiri. Perasaan-perasaan seperti itu telah menarik dunia masuk ke dalam lingkup semesta kecil yang kita ciptakan lalu menindih kita. Berat. Sangat berat. Kalau kamu nggak ketemu celah untuk menopang dan berdiri lagi, kita akan selamanya terimpit dunia yang berat itu. Seperti kisah Atlas yang harus menopang bumi agar tetap berada di orbitnya.
Dari semua perjalanan karier Nuan Nuan, pada akhirnya dia dihadapkan pada satu pilihan. Antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Cinta dan keluarga misalnya. Seperti yang mantan bosnya bilang,
“Pekerjaan bukanlah segalanya dalam hidup kita. Ada banyak hal yang lebih penting dari pekerjaan.”
Lalu kita akan berpikir, masa iya, karier terus menanjak naik pakai perjuangan yang berdarah-darah, kita masih dihadapkan pada pilihan antara pekerjaan atau cinta atau keluarga? Ya, begitulah hidup. Hidup bukan garis lurus yang berujung. Hidup itu berputar tanpa ujung, jadi kesulitan dan kebahagiaan selalu ada beriringan.

Dari drama ini aku dapat insight bahwa sesulit apa pun kita bergerak di luar sana, akan selalu ada tempat pulang, akan selalu ada bahu untuk bersandar. Seperti Han Che yang selalu menjadi support system terbaik bagi Nuan Nuan. Begitu juga sebaliknya. Nuan Nuan beruntung punya orang yang mengerti dan mendukungnya. Tapi ada satu konklusi dari semua premis kisah My Love, Enlighten Me. Konklusi ini diucapkan oleh Nuan Nuan tentang bagaimana dia masih bisa berdiri sampai hari itu. Tidak peduli apakah ada orang yang mendukungnya atau tidak.
“Sebenarnya di saat mimpiku hancur, itu adalah awal dari kehidupanku yang sesungguhnya. ‘Tidak melupakan cita-cita semula, pasti akan bisa berhasil.’ Cita-cita semula maksudnya bukan impian awalmu, melainkan dirimu sendiri di saat awal. Jangan melupakan cita-cita pertama kalian, artinya jangan melupakan semangatmu di saat awal. Tidak peduli apa pun yang kamu temui, apa pun yang terjadi, gunakan seluruh tenaga kalian untuk hidup, untuk mencoba, untuk menerobos. Pada akhirnya bisa mendapatkan keberhasilan atau tidak, sudah tidak penting lagi. Selama kalian selalu bersemangat, tidak menyerah, kalian akan memiliki langit yang baru, kehidupan yang baru.”

Banyak banget ya quote dari My Love, Enlighten Me ini. Kamu harus nonton sendiri agar paham bahwa quote-quote ini memang bermakna. Aku cuma membahas tentang impian-impian Nuan Nuan dan bagaimana cara pandang Nuan Nuan terhadap dunia. Ini belum termasuk kisah cintanya, belum termasuk konflik cinta segitiga, drama perkantoran, dan prahara di rumah.
My Love, Enlighten Me punya plot sederhana yang gampang dicerna. Aku rasa anak desain, content creator, dan semua yang terlibat di industri kreatif wajib nonton. Cocok juga buat anak kuliah yang sedang merancang impian masa depan. Biar ingat, mimpi boleh terbang jauh, tapi jangan lupa menapak. Biar nggak sakit-sakit amat kalau suatu saat jatuh. Jadi ya, kalau kamu butuh hiburan ringan di tengah pekerjaan yang bikin stres, coba deh healing lewat nonton drama ini. Nggak cuma tentang hidup Nuan Nuan di bidang fashion atau Han Che di bidang visual art, tapi juga tentang hidup kita. Aku masih mengutip beberapa quote lagi yang siapa tau bisa menginspirasi kita semua.
Quote My Love, Enlighten Me
“Apakah kamu sudah menemukan tujuan utamamu? Ikuti kata hatimu. Percayalah pada dirimu sendiri.”
“Aku sudah melihat bagian dari dirimu yang bersinar. Aku juga ingin agar kamu melihat bahwa dia menunggu tepat di hadapanmu. Tidak peduli apa yang orang lain katakan, aku percaya padamu.”
“Inspirasi tidak akan datang sendiri, harus belajar menangkap inspirasi. Inspirasi tidak akan terlihat dari penampilan, melainkan dari usaha yang terkumpul dalam waktu lama.”
“Sebuah lukisan, sekuntum bunga, seberkas cahaya, bahkan sebuah aroma, semua bisa menjadi sumber inspirasi kita. Inilah dasar dari inspirasi-inspirasi yang terkumpul sehari-hari.”
“Banyak melihat dan banyak merasakan, benda yang kita suka semua disimpan dalam hati, lalu tunggu waktu dia bersinar.”
“Bisa menjadi sibuk adalah suatu hal yang baik. Kalau menganggur, hati kita menjadi panik.”
“Tidak peduli pilihan apa yang kamu pilih, kamu tidak melakukan kesalahan. Karena kamu tidak pernah menyerah pada dirimu sendiri. Kamu selalu berusaha demi impianmu. Tidak peduli pada saat ini atau di masa depan.”

, Terimakasih telah mengunjungi Ulasani.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.