
Tiba-tiba lamunan saya terpecah, ketika putaran roda mobil ini berhenti. Sesaat itu sebuah lubang di jalan telah dilewati dan menggncang para penumpang. Saya mengalihkan pandang, melihat ke sekeliling kaca mobil untuk memastikan di mana saat ini.
![]() |
| Gerbang Perbatasan Kabupaten Solok dan Kabupaten Solok Selatan (2017) |
![]() |
| Landmark Kawasan Saribu Rumah Gadang Koto Baru (2017) |
Akhirnya, touchdown deh di Solok Selatan dan Kawasan Saribu Rumah Gadang. Dulu saya sudah pernah sekali pergi ke Solok Selatan, itu pun hanya ke kantor bupati di Padang Aro, kala itu sebatas kerjaan. Untuk menjelajahnya belum sama sekali, hanya bisa berangan-angan, tapi sebuah impian dan harapan yang alhamdulillah terwujud.
![]() |
| Rumah Gadang Gajah Maram, rumah adat tradisional Minangkabau yang lengkap dengan rangkiang di Kawasa Saribu Rumah Gadang Koto Baru (2017) |
Kabupaten Solok Selatan itu dikenal dengan banyaknya rumah adat Minangkabau atau rumah gadang yang masih bertahan dan digunakan secara turun temurun oleh para pewarisnya. Bukan skalanya di Sumatra Barat saja, tapi menjadi satu-satunya di dunia loh.
![]() |
| Uda Nofrins sedang menikmati suasana perkampungan adat Minangkabau di Kawasan Saribu Rumah Gadang (2017) |
Memang jumlahnya ada seribukah? Tentu tidak. Sebutan itu hanya kiasan atau ungkapan yang menunjukan banyaknya gonjong dan rumah adat Minangkabau yang masih terjaga. Keberadaanya pun sangat berdekatan satu rumah dengan rumah lainnya yang masih satu kawasan.
Dari data yang saya peroleh ada yang menyebutkan 130 rumah gadang dan ada juga yang menuliskan sekitar 170-an. Mungkin perlu ada kajian yang komprehensif untuk jumlah rumah gadang yang pastinya.
Kawasan Heritage dan Wisata Budaya
![]() |
| Rumah Gadang yang berbaur dengan rumah modern (2017) |
Kawasan rumah gadang ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pencinta heritage, seperti saya ini. Bagi saya Nagari Saribu Rumah Gadang ini bukan sekedar wisata budaya saja, tapi saya sebut sebagai wisata heritage yang sangat kompleks. Ada cerita perjuangan anak bangsa, ada sejarah perkembangan Islam, budaya leluhur yang masih terjaga dan permainan anak nagari yang masih bertahan hingga saat ini. Itulah Nagari Saribu Rumah Gadang gambaran kecil dari Solok Selatan.
![]() |
| Tim Komunitas Blogger Palanta tiba di Kawasan Saribu Rumah Gadang (2017) |
![]() |
| Sisi-sisi keunikan dari Kawasan Saribu Rumah Gadang yang eksotik dan mempesona (2017) |
![]() |
| Salah satu bentuk rumah gadang dengan gonjong yang berjumlah 7 (2017) |
![]() |
| Poster Film Di Bawah Lindungan Ka’bah yang mengambil latar Kawasan Saribu Rumah Gadang (Foto: haji-nusantara.blogspot.co.id) |
Nuansa perkampungan tradisional yang masih terpelihara menjadikan Kawasan Saribu Rumah Gadang Koto Baru ini pilihan untuk mengambil gambar video oleh berbagai stasiun televisi di Tanah Air. Tahun 2011 lalu digunakan sebagai lokasi syuting Film Di Bawah Lindungan Ka’bah yang diadopsi dari cerita novel klasik karya Buya Hamka. Semenjak itu tempat ini menjadi terkenal dan tentunya pengunjung pun semakin banyak.
![]() |
| Salah satu tempat lokasi syuting Film Di Bawah Lindungan Ka’bah dan menjadi objek foto favorit (2017) |
Bukan diliput saja, tapi berbagai macam kunjungan pun berdatangan ke perkampungan adat ini. Ada yang penasaran dan ingin bernostagia kembali ke zaman dulu kala. Mulai dari kelompok angkatan sekolah yang mengadakan reunian di sini, gathering komunitas hingga para pelancong yang datang sekedar berswafoto berlatarkan rumah gadang. Termasuk kunjungan kami dari Komunitas Blogger Palanta.
![]() |
| Salah satu spot instagramable di depan salah satu homestay (2017) |
![]() |
| Homestay berupa rumah gadang |
Meski bertipe homestay, tapi pelayanannya sudah seperti hotel ada welcome drink-nya yang menyajikan kuliner tradisional setempat, sehingga memberikan kesan pertama yang mengena dihati, serasa berada di rumah sendiri. Itulah kehangatan yang tercipta saat pertama menginap di rumah gadang ini.
Baca: Kuliner Khas Kabupaten Solok Selatan
![]() |
| Pangek Pisang Katan Puluik, kuliner khas dari Solok Selatan menjadi sajian ‘welcome drink’ saat menginap di Kawasan Saribu Rumah Gadang (2017) |
Sembari istirahat sejenak, kami sudah mengambil posisi masing-masing dengan meletakan tas di sebelah kasur. Selain tidur di luar, bisa juga menggunakan beberapa kamar yang sudah disiapkan pemilik rumah. Termasuk di homestay yang saya tempati ini. Ada satu kamar yang bisa diisi untuk 2-3 orang (tentunya untuk tidur).
![]() |
| Susunan kasur yang lengkap dan rapi berada di ruang utama rumah gadang yang digunakan untuk lokasi tidur para pengunjung (2017) |

di rumah sendiri, sehingga suasana di rumah gadang pun sudah seperti berada
di tengah keluarga sendiri. Aktivitas keseharian pun bisa dilihat seperti proses
memasak sembari bercerita dengan si pemilik rumah atau ingin menonton televisi
juga bisa, tapi biasanya jarang sih.

udara sejuk karena banyak perbukitan dan gunung Kerinci, sehingga airnya pun sangat dingin. Untuk kamar
mandinya pun cukup representatif dan tampilannya sudah menggunakan keramaik. Bila
ingin mandi air hangat bisa meminta ke pemilik rumah. Jangan lupa untuk
membawa handuk dan peralatan mandi sendiri.
ketika menginap di rumah gadang. Bila siang hari suasana dalam rumah gadang sekilas akan panas, ternyata tidak, malah sejuk. Begitu juga ketika malam
hari hawa hangat akan menyelimuti rumah gadang. Namun, jelang pagi dinginnya
luar biasa. Jadi saat tidur jangan lupa gunakan selimutnya.
Untuk akses telekomunikasi tersedia, tapi yang mempuni untuk provider berwarna merah. Kabarnya, nanti tiap peninapan akan ada akses internet gratis. Semoga dapat cepat terealisasi. Mengingat peran dunia maya juga sangat penting dalam menjual Kawasan Saribu Rumah Gadang ini kepada dunia. Hehehe
Kawasan Saribu Rumah Gadang ini dapat menjadi objek belajar bagi generasi muda akan kekayaan adat dan budaya Minangkabau. Kemudian menjadi bahan untuk melakukan penelitian dan pengabdian bagi perguruan tinggi. Bila ditelisik lebih jauh lagi, dalam pembangunan rumah gadang dan fungsi tiap ruangnya memiliki makna yang luar biasa. Itulah kehebatannya para leluhur kita dalam merancang rumah tradisional yang tak lekang oleh zaman.
![]() |
| Sajian makan malam dengan cara bajamba di rumah gadang (2017) |

![]() |
| Makan bersama dengan alas daun |
![]() |
| Menu sarapan pagi dengan pisang goreng ketan |
![]() |
| Add captionMenu sarapan pagi dengan lontong gulai berserta gorengan bakwan |
![]() |
| Welcome drink kuliner khas Solok Selatan dan Teh/Kopi khas Solok Selatan juga. |
Pertunjukan Kesenian Tradisional yang khas.

Dari berbagai tulisan diceritakan, silat ini diciptakan oleh Pakiah Rabun yang berasal dari kecamatan Lembang Jaya Kabupaten Solok. Sayangnya karena tidak berkembang di daerah asalnya, maka Pakiah Rabun mengembangkanya di Sungai Pagu, Kabupaten Solok Selatan.

, Terimakasih telah mengunjungi Ulasani.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.





























