Syekh Abdurahman Siddiq bin Muhammad ‘Afif bin Mahmud bin Jamaludin Al-Banjari, demikian nama lengkapnya, atau nama lahirnya hanyalah Abdurrahman. Dilahirkan pada tahun 1857 di Kampung Dalam Pagar Martapura Kalimantan Selatan, beliau Wafat pada umur 72 tahun bertepatan di Sapat, Indragiri Hilir (Daerah Tembilahan) Riau pada 10 Maret 1930. Beliau adalah seorang ulama dari etnis Banjar yang sangat di kenal dari daerah mana pun, bahkan sampai di Mekkah. ia juga pernah menjadai guru pengajar di Masjidil Haram, dan mempunyai banyak anak murid. Murid-muridnya tersebar sampai ke Singapura, Malaysia dan Kalimantan.
![Syekh Abdurahman Siddiq al-banjari Syekh Abdurahman Siddiq al-banjari](https://exooi.com/wp-content/uploads/2024/10/Gambar2520Datu.jpg)
Nama “Siddiq” ia dapat dari seorang gurunya saat beliau belajar di Mekkah. Beliau merupakan cicit dari ulama ternama etnis Banjar, Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari.
![Syekh Muhammad Arsyad al-banjari, Kalimantan Selatan Syekh Muhammad Arsyad al-banjari, Kalimantan Selatan](https://exooi.com/wp-content/uploads/2024/10/syekh-muhammad-arsyad.jpg)
Riwayat Syekh Abdurahman Siddiq.
![makam syekh abduraman siddiq makam syekh abduraman siddiq](https://exooi.com/wp-content/uploads/2024/10/p47bb9b7130385.jpg)
Salah satu makam yang ada di pusara di samping kanan makam Syekh Abdurrahman Siddiq adalah makam Mak Ciknya yaitu Tuan Guru Syekh Abdurrahman Siddiq, yaitu Siti Sa’idah yang mengasuh beliau ketika di tinggalkan oleh orang tuanya ketika beliau berumur 2 (Dua) tahun dan hingga beliau dewasa. Dan di sampingnya lagi adalah makam salah seorang istri beliau, selain itu yang ada di sekitar adalah makam-makam murid beliau dan juga masyarakat sekitar yang juga dapat mengenyam pendidikan dari beliau, baik itu masyarakat di inhil sendiri, ataupun dari Malaysia, singapua, dan sebagainya.
![makam syekh abdurahman siddiq](https://exooi.com/wp-content/uploads/2024/10/1428217398-foto_c_kalsel.jpg)
Lokasi dan Jarak Tempuh
Makam beliau berada di kampung Sapat Indragiri Hilir (Tembilahan). Untuk mencapai kemakam beliau, memerlukan waktu jarak tempuh lebih kurang 30 menit dari kota Tembilahan dengan menelusuri Sungai Indragiri. Untuk bisa sampai kesana, para penziarah dapat menggunaan perahu bermotor (perahu air), oleh masyarakt setempat lebih dikenal dengan nama “Pancong“, dengan ongkos Rp. 25.000,-/orangnya. Sampai di pelabuhan Kuala Indah Parit Hidayat Sapat, barulah menempuh jalan darat, penziarah dapat berjalan kaki atau juga menggunakan jasa ojek untuk sampai ke Makam Syekh Abdurrahman Siddiq.
![](https://exooi.com/wp-content/uploads/2024/10/exooi_logo.png)
, Terimakasih telah mengunjungi Ulasani.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.